Mengenal Jenis Kromatografi dan Kolom HPLC

jenis kromatografi

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai macam macam kromatografi ada baiknya kita mengenal lebih dekat dari kromatografi itu sendiri. Teknik kromatografi saat ini merupakan teknik pemisahan yang sangat populer dan banyak digunakan di laboratorium kimia modern entah itu metode kromatografi konvensional seperti kromatografi lapis tipis, kromatografi gas (GC), atau low presure chromatografi sampai dengan HPLC itu sendiri atau yang terkadang kita sebut dengan kromatografi Cair Kinerja TInggi (KCKT)

Kromatografi itu sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Mikhail Tswet, seorang ahli botani yang berasal dari rusia pada tahun 1906. Dia melaporkan adanya pemisahan warna pigmen daun yang terjadi ketika dia melewatkan ekstrak daun tersebut melalui sebuah kolom yang diisi dengan calcium carbonat.

Secara sederhana HPLC aliran fase gerak (cair) dialirkan melalui suatu kolom dengan bantuan suatu pompa bertekanan tinggi, hal ini berbeda dengan prinsip dari kromatografi kolom dimana aliran dari fase gerak karena adanya pengaruh gaya grafitasi.

Jika dilihat dari interaksi antara fase gerak dan fase diam, macam macam kromatografi dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan besar.

Jenis-Jenis Kromatografi

Kromatografi adsorbsi

Pada jenis ini, senyawa yang dianalisa terbawa oleh fase gerak terikat karena adanya interaksi dipol dipol dengan permukaan fase diam yang bersifat padat. Pemisahan terjadi karena setiap senyawa mempunyai kekuatan dipol yang berbeda sehingga molekul yang berbeda akan mempunyai waktu tinggal yang berbeda pula.

Fase diam dalam kromatografi ini merupakan fase diam padat, sedangkan fase gerak yang digunakan adalah dapat berupa fase gerak cair (liquid solid chromatografi) atau fase gerak gas (gas solid chromatografi). Kromatografi lapis tipis pada dasarnya adalah pengembangan dari kromatografi jenis ini.

Kromatografi Partisi

Kromatografi jenis ini menggunakan fase diam cair yang dilapiskan pada bahan pendukung padat (polimer / silika) sedangkan fase geraknya dapat berupa cair (liquid liquid chromatografi) ataupun gas (gas liquid chromatografi). Prinsip kerja dari kromatografi partisi adalah perbedaan kelarutan senyawa yang dianalisa dalam fase gerak dan fase diam.

Jika ditinjau dari polaritas fase gerak dan fase diam maka kromatografi ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

  • Kromatografi partisi fase normal

Dimana fase diam lebih polar dibandingkan dengan fase geraknya. Hal ini menyebabkan senyawa yang lebih tidak polar akan memiliki waktu retensi yang lebih cepat dibanding senyawa yang lebih polar.

  • Kromatografi partisi fase terbalik

Yang tentunya kebalikan dari kromatografi fase normal.

Kromatografi partisi ini merupakan kromatografi yang paling luas penggunaanya untuk saat ini.

Kromatografi Pertukaran Ion

Seperti namanya kromatografi ini didasarkan adanya interaksi ion anatar ion yang berada dalam fase gerak dengan ion yang berada dalam fase diam. Ion ion tersebut akan mempunyai waktu tinggal yang berbeda di dalam kolom karena perbedaan kekuatan daya tarik.

Fase diam yang digunakan dalam kromatografi jenis ini umumnya adalah bahan pendukung silika gel / resin penukar ion yang dilapis dengan bahan yang bersifat ionik baik dengan gugus fungsional asam maupun basa.

Kromatografi pasangan ion

Kromatografi jenis ini adalah pengembangan dari kromatografi partisi dan alternatif bagi kromatografi pertukaran ion. Fase diam yang digunakan dalam kromatografi pertukaran ion sama dengan yang digunkana dalam kromatografi partisi fase terbailik.

Pada teknik kromatografi ini, kedalam sampel ditambahkan suatu senyawa organik ionik.\ yang akan mengikat senyawa yang ada di dalam sampel yang memiliki muatan berlawanan sehingga membentu suatu pasangang ion.

Kromatografi pemeasi gel

Pada kromatografi ini fase diam yang digunakan adalah suatu bahan porous yang dapat dilalui fase gerak yang bersifat cair. Senyawa dengan berat molekul kecil akan terperangkap di dalam pori pori fase diam sedangkan molekul dengan ukuran yang lebih besar akan keluar dari kolom terlebih dahulu.

Salah satu jenis kromatografi yang saat ini paling luas digunakan baik itu di laboratorium pendidikan untuk penelitian atau bahkan di berbagai macam jenis industri seperti industri famasi adalah HPLC karena mempunyai banyak keunggulan dan aplikasi yang sangat luas.

Secara besar unit alat HPLC ini terdiri dari beberapa bagian. antara lain sebagai berikut.

bagian alat hplc dan fungsinya

Wadah Fase gerak

Wadah ini baiknya mempunyai volume 2 – liter dan mempunyai sifat innert,

Pompa

Seperti halnya wadahnya, pompa juga harus bersifat innert, biasanya terbuat dari bahan gelas, baja tahan karat, Teflon, dan batu nilam dan harus mampu memberikan tekanan sampai dengan 5000 psi serta mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 mL/menit.

Kolom HPLC

Untuk kolom HPLC akan kita bahas lebih mendetil di ulasan di bawah ini karena merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem HPLC itu sendiri.

Detector HPLC

Berfungsi untuk mendeteksi hasil analisa, detektor ini juga bermacam-macam jenisnya sesuai dengan zat yang akan kita analisa.

Kolom HPLC

Kolom HPLC merupakan bagian di dalam sistem HPLC dimana terjadi pemisahan senyawa yang dianalisa. Kolom tersebut saat ini tersedia dalam berbagai macam ukuran serta bahan-bahan pendukungnya. Hal ini lah yang menjadi tantangan terbesar oleh departemen riset untuk memilih suatu kolom sehingga analisa berjalan dengan efektif (dilihat dari segi waktu analisa yang tentunya berhubungan dengan terdeteksi nya peak oleh detektor karena waktu analisa yang lama tentu juga mengakibatkan cost fase gerak yang lebih banyak, serta bagaimana kolom tersebut mampu memisahkan senyawa yang dianalisa).

Umur dari kolom HPLC ini sangat tergantung dari berbagai hal misalnya kemurnian sampel, pH sampel, komposisi fase gerak serta perawatan kolom itu sendiri.

Hal mendasar dan wajib yang harus dilakukan untuk memperpanjang umur kolom ini adalah dengan menyaring sample yang akan dianalisa dengan menggunakan filter yang berukuran 0.45 mikron meter dengan bantuan pompa vacuum ataupun dengan syringe. Filter yang digunakan tersebut tentunya harus sesuai dengan senyawa yang dianalisa. Karena kesalahan dalam memilih filter ini akan berdampak pada tertahannya senyawan yang sebenarnya kita target untuk dianalisa di dalam filter tersebut. Konsultasi dengan vendor filter tersebut merupakan langkah yang bijak sebelum melakukan pemilihan filter karena mereka pasti mempunyai daftar dimana filter yang mereka jual compatible terhadap senyawa apa saja. Pemakaian guard coloum juga sangat dianjurkan untuk menghindari terjadinya akumulasi partikel dan bahan penggangu di dalam kolom itu sendiri.

Dengan dipakainya kolom HPLC secara terus menerus yang mungkin dapat menyebabkan kolom tersebut terakontaminasi tentu mengakibatkan kemampuan kolom tersebut menurun yang ditandai dengan hal hal sebagai berikut :

Indikasi Menurunnya Performa Kolom HPLC

1. Kromatogram yang terdeteksi oleh detektor mempunyai peak yang tiddak tajam

2. Resolusi kolom yang menurun

3. Terbentukknya peak bayangan / tailing

4. Peak yang terbelah

5. Waktu retensi yang berkurang

6. Tekanan balik yang tinggi

Hal tersebut diatas selain disebabkan oleh kolom HPLC yang terkontaminasi juga terkadang disebabkan oleh fase diam di dalam kolom yang telah rusak / larut / mengalami pemampatan. Secara umum kolom HPLC dengan ukuran bahan pendukung yang lebih kecil memerlukan penanganan yang ekstra hati hati dalam hal perawatannya.

Sama halnya dengan instrumen laboratorium lainnya, Kualifikasi / Kalibrasi HPLC ini tentunya sangat diperlukan untuk memastikan kinerja alat sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Untuk melakukan hal tersebut, teman-teman bisa kontak langsung ke supliernya atau juga bisa menggunakan laboratorium kalibrasi yang sudah biasa teman-teman gunakan atau juga bisa menggunakan layanan berikut.

Titrasi Asam Basa

titrasi asam basa

Sebelum membahas tentang titrasi asam basa sekedar mengingatkan bahwa asam mempunyai ph < 7, basa mempunyai pH > 7, sedangkan untuk pH = 7 disebut dengan pH netral. Kenapa hal ini penting karena pada judulnya saja sudah melibatkan kata asam dan basa, dan seperti yang telah dibahas di dalam artikel sebelumnya mengenai teori pH meter serta alat ukur yang digunakan untuk mengentahui nilai pH ini adalah pH meter.

Titrasi asam basa menurut pengertian adalah proses menetralkan larutan yang tidak diketahui (UNKNOWN) dengan cara meneteskan (titrasi) suatu asam kuat dan basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya kedalam larutan UNKNOWN tersebut.

Penetralan merupakan kata kunci yang harus dipahami dalam titrasi jenis ini dimana ion hidrogen yang menyebabkan suatu larutan bersifat asam bereaksi dengan ion hidroksida yang dalam suatu menyebabkan suatu larutan bersifat basa sehingga membentuk suatu molekul air. Sehingga untuk mengetahui konsentrasi sampel UNKNOWN yang bersifat basa, maka standar yang digunakan untuk proses titrasi adalah standar asam (Metode ini lebih jauh dikenal dengan istilah asidimetri), demikian juga sebaliknya standar basa digunakan untuk mengetahui konsentrasi sampel UNKNOWN yang bersifat basa (yang dikenal dengan istilah alkalimetri).

Biar tidak bingung mari kita gambarkan dengan contoh secara langsung :

Jika misalnya suatu larutan tak dikenal bersifat asam dan kita titrasikan dengan menggunakan basa kuat NaOH yang konsentrasinya sudah diketahui, katakanlah 0.5 M.

pH larutan yang tak dikenal tersebut akan perlahan lahan meningkat. Dan pada titik akhir, ketika asamnya dinetralkan, pH meningkat dengan cepat yang ditandai dengan perubahan warna dari suatu indikator kimia.

Dari hal tersebut diatas kita bisa mencari berapa ekuivalen yang ada dalam larutan awalnya. Misalnya kita anggap 50 ml larutan asam tak dikenal tersebut menetralkan 9.3 ml NaOH. Maka ion hidroksida yang dikonsumsi adalah :

(0.0093 L) x (0.5 mol/L) = 0.0047 mol

Jadi terdapat 0.0047 ekuivalen asam dalam 50 ml larutan UNKNOWN tersebut atau 0.094 ekuivalen (0.0047 x 1.000 / 50) dalam 1 liter.

Perlu diingat bahwa dalam suatu titrasi asam basa pH tidak perlu 7 pada titik akhir. Dengan kata lain titrasi bisa jadi berakhir dengan garam yang memiliki sifat asam / basa.

Sekian Semoga bermanfaat.

Pengertian dan Kegunaan UPS

Kegunaan UPS

Dalam suatu laboratorium terkadang kita berhadapan dengan instrument yang memerlukan supply listrik yang stabil. Kebutuhan listrik tersebut juga harus tetap kita jaga agar terhindar dari hilangnya data hasil analisa. alat-alat laboratorium tersebut antara lain HPLC, Spektrofotometer UV Vis, dan lain sebagainya.

Untuk mensupport kinerja dari instrument tersebut diperlukan adanya UPS. UPS singkatan dari Uninteruptible Power Supply. Ini merupakan perangkat output catu daya yang tidak terpengaruh oleh kekurangan, kelebihan, dan putusnya aliran arus listrik yang digunakan saat mengoperasikan perangkat ini. Dengan kata lain, perangkat ini mampu bekerja tanpa dipengaruhi oleh interupsi.

Lalu, apakah kegunaan UPS?

Memberikan Energi Listrik Sementara

Saat ini banyak pengguna instrument kimia tersebut diatas yang menggunakan UPS untuk mengantisipasi saat mati listrik. Pasalnya, kegunaan UPS yang utama adalah untuk memberikan energi sementara saat listik dari PLN terputus.

Memberikan Kesempatan Backup Data

Ketika listrik putus, operator masih memiliki kesempatan untuk menghidupkan genset untuk pengganti listrik PLN. Atau, analis dapat membackup data hasil analisa mereka kemudian mematikan komputer sesuai dengan prosedur.

Mencegah Kerusakan Pada Komputer dan Instrument Kimia

Kegunaan UPS yang utama adalah untuk mengamankan sistem komputer dan instrument kimia tersebut. Jika tidak menggunakan UPS, pada saat listrik padam komputer juga akan ikut padam dengan program yang sedang berjalan. Hal ini sangat beresiko terhadap hardware maupun software komputer tersebut. Oleh sebab itu, kehadiran UPS dapat mencegah terjadinya kerusakan komputer dan instrument akibat listrik padam.

Stabilisasi Tegangan

Saat terjadi perubahan tegangan pada input, UPS mampu melakukan stabilisasi tegangan secara otomatis sehingga tegangan output yang digunakan komputer tetap stabil dan tidak menyebabkan komputer mati. Hal ini juga sangat penting pada beberapa analisa karena dapat menggangu dari analisa yang biasa dilakukan di laboratorium.

Demikian beberapa kegunaan UPS untuk komputer dan instrument kimia. Melihat kegunaannya yang cukup penting, maka UPS menjadi salah satu perangkat yang perlu ditambahkan pada komputer dan instrument untuk mengantisipasi saat listrik padam.

Pengertian Data Dalam Ilmu Statistika

pengertian data statistika

Pengertian data dalam ilmu statistika sangatlah penting, karena hampir semua keputusan tentu kita ambil berdasarkan pengolahan data ini. Penerapan lebih lanjut tentu dapat diaplikasikan di berbagai ilmu pengetahuan, tidak terbatas pada statistika saja, misalnya : ilmu sosial, ekonomi, bisnis, analisa pada hasil kalibrasi dan lain sebagainya.

Contoh Aplikasi Data dalam Berbagai Pekerjaan

Contoh yang paling sederhana penggunaan dari data ini mungkin yang paling dekat adalah dalam lingkungan pekerjaan misalnya :

1. Mengetahui siapa saja yang akan pensiun tahun depan, dari bagian apa, lama kerja, serta jabatannya, sehingga perlu budget berapa besar untuk memberikan dana pensiun dan pengganti karyawan baru.

2. Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang kita pasarkan, bagaimana respon mereka mengenai harga dan pelayanan kita.

3. Mengetahui apakah proses produksi dalam perusahaan kita saat ini masih terkendali, berapa persen produk yang kita tolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

4. Mengetahui banyaknya waste di setiap aktivitas proses perusahaan sehingga bisa diambil kesimpulan apakah proses yang kita terapkan sudah efektif atau belum.

5. Kebutuhan man power dari suatu departemen untuk pekerjaan yang harus dilakukan sehingga dapat diambil keputusan apakah perlu dilakukan penambahan karyawan / cukup hanya dengan menambah jam lembur terhadap karyawan yang sudah ada, dll.

Semua pengambilan keputusan diatas tentu harus didasari dengan adanya data yang valid / akurat.

Lalu apa sih pengertian data itu sendiri..?

Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari pengamatan, dapat berupa angka, lambang ataupun sifat. Data itulah yang nantinya akan kita olah sehingga dapat kita tarik kesimpulan. Data yang tidak baik / tidak valid jika kita olah tentu juga akan memberikan kesimpulan yang tidak baik.

Bagaimana data disebut baik?

Pada dasarnya data yang baik adalah data yang mempunyai sifat representatif (dapat mewakili), obyektif (sesuai dengan apa yang ada dan terjadi), serta relevan (berhubungan dengan persoalan yang akan dihadapi dan ingin dipecahkan, serta mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau standar error yang kecil.

Penggolongan Data

Data itu sendiri sebenarnya digolongkan menjadi 2 yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Apa bedanya ? Berikut ini adalah penjelasannya.

Data Kuantitatif

Data ini berbentuk angka atau bilangan, misalnya : jumlah penduduk, luas tanah, dan lain sebagainya. Untuk data kuantitatif dapat dilakukan perhitungan-perhitungan dan operasi matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dll. Data kuantitatif nilainya dapat berubah-ubah sehingga sering disebut dengan variabel. Data kuantitatif itu sendiri dibagi menjadi menjadi data interval dimana data mempunyai interval contohnya berat badan antara 50 – 60 kg, dan data rasio dimana data berupa angka dalam arti yang sebenarnya sehingga mempunyai nilai nol. Data rasoo diperoleh melalui pengukuran dan memiliki tingkat pengukuran paling tinggi diantara jenis data lainnya.

Data Kualitatif

Data ini tidak berbentuk angka atau bilangan. Contoh data kualitatif ini adalah tingkat kepuasan pelanggan misalnya digolongkan dalam sangat puas, puas, tidak puas dan lain sebagainya. Jenis data ini disebut dengan atribut karena tidak dapat dilakukan operasi matematika terhadap data tersebut.

Sama dengan data kuantitatif, data kualitatif juga digolongkan menjadi 2 yaitu data nominal dimana ukuran datanya adalah kategori misalnya jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Dan Jenis kedua dari data kualitatif adalah data ordinal, hampir sama dengan data nominal hanya saja dalam data ordinal mempunyai tingkatan urutan kelas dalam arti ada yang lebih tinggi ada yang lebih rendah. COntoh data ini adalah indikator kepuasan seperti yang telah saya sebutkan ditas yaitu sangat puas, puas, tidak puas dan lain sebagainya.

Dalam pengolahannya, data kualitatif diolah dengan menggunakan statistik non parametik sedangkan untuk data kuantitatif diolah dengan menggunakan statistik parametik.

Besaran dan Satuan dalam Pengukuran

Besaran dan Satuan, 2 konsep mendasar ini sebenarnya haruslah kita pahami terlebih dahulu dalam suatu kegiatan pengukuran atau lebih jauh lagi kalibrasi. Meskipun hal ini bisa dibilang sederhana dan mungkin sudah diulas pada waktu kita duduk di bangku SMP di dalam pelajaran fisika tidak ada salahnya jika kita kembali merefresh / mengingat kembali mengenai makna dari 2 kata ini.

Besaran berdasarkan definisi diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dihitung atau diukur dengan nilai / angka, dan tentunya mempunyai satuan. Ketiga point yang saya garis bawahi tersebut merupakan hal wajib dimiliki dari suatu besaran. Jika tidak, maka tidak dapat dikategorikan sebagai besaran. Setiap besaran mempunyai satuan yang unik, dimana tidak mungkin dari 2 besaran yang berlainan mempunyai satuan yang sama.

Didalam ilmu fisika besaran itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Besaran pokok

Besaran pokok merupakan besaran yang berdiri sendiri dimana satuannya didefinisikan terlebih dahulu serta tidak tergantung satu sama lain.

Sistem mutu metrik yang menjadi tulang punggung sistem satuan internasional (SI) menetapkan 7 besaran pokok yang bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

besaran pokok dan satuan

2. Besaran Turunan

Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok yang sudah didefinisikan diatas.

Tabel dibawah ini merupakan contoh besaran turunan serta satuan dasarnya dimana dari satuan dasar tersebut diharapkan teman-teman langsung dapat mengenali dari besaran pokok apa saja besaran turunan tersebut didapatkan.

besaran turunan

Kita ambil contoh besaran turunan “LUAS”

Luas mempunyai satuan dasar meter persegi yang didapatkan dari hasil perkalian panjang dan lebar. Sehingga luas ini bisa dikatakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang.

Contoh lain adalah kecepatan yang merupakan hasil bagi antara jarak (besaran pokok panjang) dengan waktu (besaran pokok waktu) atau bisa dikatakan kecepatan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.

Semoga artikel pendek tentang besaran dan satuan ini dapat digunakan sebagai pondasi utama sebelum melangkah lebih jauh belajar tentang pengukuran dan teknik kalibrasi.

Setelah mengetahui sedikit tentang pengertian besaran, lalu apa itu pengertian satuan ?

Dari paragraph kedua di dalam artikel ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa satuan adalah salah satu komponen dari besaran, Satuan standar sistem satuan merupakan sistem satuan yang telah disepakati oleh para ahli untuk menghindari kesulitan akibat timbulnya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama.

Pada dasarnya satuan dibagi menjadi 2 yaitu satuan baku dimana satuan ini ditetapkan sama untuk semua tempat. Sedangkan yang lainnya adalah satuan tidak baku dimana satuan ini adalah kebalikan dari satuan baku yaitu tidak sama di semua tempat.

Semoga artikel pendek tentang besaran dan satuan ini dapat digunakan sebagai pondasi sebelum melangkah lebih jauh belajar tentang pengukuran dan teknik kalibrasi.

Anda Customer Lab Kalibrasi? Inilah Hak Anda!

hak lab kalibrasi

“Customer is the king” Anda seorang customer maka andalah rajanya, tak terkecuali sebagai pengguna jasa laboratorium kalibrasi. Dalam menggunakan jasa kalibrasi sebenarnya banyak yang bisa kita dapatkan dari hanya sekedar selembar sertifikat yang mungkin sebagian besar perusahaan disiapkan hanya untuk menghadapi proses audit ISO.

Kepuasan pelanggan bagi kami penyedia jasa layanan kalibrasi alat ukur merupakan kemampuan kami dalam memenuhi harapan anda. Ketika harapan anda tidak terpenuhi maka anda berhak untuk melakukan complain mengenai masalah yang anda dapati sepanjang masih berhubungan dengan kegiatan kalibrasi alat ukur anda. Dan hal tersebut sebenarnya merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi kami karena dengan adanya keluhan pelanggan, kami dapa senantiasa melakukan peningkatan / perbaikan secara terus menerus dalam siklus PDCA (Plan Do Check Action)

Pada dasarnya suatu laboratorium kalibrasi sedapat mungkin dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pelanggan yang berhubungan langsung dengan laboratorium / pihak berkepentingan.

Bagaimanapun pengguna jasa kalibrasi dengan suatu laboratorium kalibrasi merupakan suatu jalinan kerjasama dimana kerjasama tersebut haruslah menguntungkan kedua belah pihak.

Kerja sama antara pelanggan dengan laboratorium kalibrasi dapat meliputi antara lain :

1. Menyediakan akses kepada pelanggan ke bagian yang relevan dari laboratorium berkaitan dengan kebutuhan pelanggan.
Contohnya : Menyaksikan kegiatan kalibrasi alat pelanggan
Kegiatan tersebut tentunya harus tetap mengikuti aturan main yang berlaku yang tertuang dalam form tertentu yang menyatakan hal-hal yang harus dipatuhi oleh pelanggan misalnya : dilarang untuk membocorkan informasi mengenai rahasia / informasi pelanggan lainnya.

2. Alat ukur yang anda kalibrasi harus senantiasa terjaga dalam kondisi baik dengan cara adanya identifikasi, terlindungi dari adanay kontaminasi, degradasi, decomposisi, deteriorasi, ataupun kerusakan lainnya.

3. Penjelasan mengenai hasil kalibrasi terhadap alat ukur anda.
Pada kenyataannya masih banyak diantara customer yang acuh terhadap hasil kalibrasi, bagi mereka yang terpenting adalah alat mereka sudah dikalibrasi. Hal ini sangatlah disayangkan karena kalibrasi ini merupakan salah satu parameter dalam memberikan suatu jaminan mutu produk yang baik bagi perusahaan anda.

Apa itu Sound Level Meter?

tingkat kebisingan sound level meter

Sebelum berbicara lebih jauh tentang sound level meter ada baiknya kita membahas terlebih dahulu mengenai konsep bunyi itu sendiri.

Bunyi merupakan getaran yang berbentuk gelombang longitudinal yang mampu merangsang indra pendengaran kita. Gelombang tersebut terdiri dari partikel yang berosilasi membentuk suatu renggangan dan rapatan. Gelombang bertekanan yang tinggi akan dihasilkan jika partikel tersebut saling merapat demikian pula sebaliknya.

Pergerakan gelombang tersebut dapat melalui media cair, gas ataupun padat tetapi tidak bisa didalam vacuum hal ini disebabkan tidak adanya partikel zat yang dapat mentranmisikan getaran.

Pengertian Sound Level Meter

Sound level meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur intensitas kebisingan. Hal ini menjadi penting ketika suatu perusahaan menerapkan suatu sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja (SMK3) ataupun ISO 45001. Bagaimanapun tingkat kebisingan tersebut harus diukur untuk melindungi paparan pada pekerja dalam menjalankan tugasnya dalam suatu perusahaan karena ada beberapa bagian pekerjaan tidak dapat dilepaskan dari kebisingan tersebut contohnya adalah kebisingan pada compresor, pompa, dll.

Jika kita merujuk ke keputusan menakertrans No. 51 tahun 1999 maka terdapat 3 zona berdasarkan tingkat kebisingan tersebut yaitu :

  • zona aman (dibawah 85 dBA)
  • zona dengan pelindung ear plug berkisar antara 85 – 95 dBA dan
  • zona dengan pelindung ear muff dengan tingkat kebisingan diatas 95 dBA.

Untuk mengetahui tingkat kebisingan tersebut diukur menggunakan sound level. Penggunaan dari sound level ini juga cukup mudah yaitu diarahkan ke sumber suara, setinggi telinga, agar dapat menangkap kebisingan yang tercipta

Di pasaran ada beberapa brand dari sound level meter antara lain extech. Pada kesempatan kali ini kami akan mereview spesifikasi sound level meter brand Extech tipe Extech HD600.

Sound Level Meter Extech HD 600

kalibrasi sound level meter

HD 600 merupakan salah satu tipe sound level meter brand extech. Brand ini sendiri telah banyak mengeluarkan berbagai macam varian alat ukur untuk keperluan industri seperti temperatur, humidity, dan lain-lain. Sehingga jika bicara kualitas tentunya tidak perlu kita ragukan lagi.

Extech HD 600 merupakan high accuracy dataloging untuk sound level yang memenuhi ANSI dan IEC 61672-1 Tipe 2. Dengan 3 rentang ukur dari 30 s/d 130 db serta akurasi 1.4 dB serta mampu merekam pembacaan sampai dengan 20 ribu data. Jika dikoneksikan ke PC maka mampu merekam data 10 pembacaan / detik. Seperti hampir semua alat ukur extech lainnya, alat ini juga terdapat fitur Min/Max, Data Hold, Auto power off functions yang dapat membantu pekerjaan anda di lapangan.

Sound level ini tergolong ke type 2 dan mempunyai resolusi 0.1 dB. Untuk fitur yang lainnya merupakan fitur standar seperti yang dimiliki alat ukur kebisingan lainnya seperti pengaturan fungsi min / max / hold, respons fast / slow serta dimensi yang tidak terlalu besar yaitu 10.9 x 3 x 2 in (278 x 76 x 50 mili meter).

Dalam paket pembelian sound level meter ini dijual dengan kelengkapan antara lain adaptor, Windows® compatible software, USB cable, wind cover, tripod, 9V battery, dan hard carrying case.

Spesifikasi lengkap dari sound level Extech HD 600 :

Meter class : Type 2
Decibel (dB) range (high) : 130
Decibel (dB) range (low) : 30
Compliance : ANSI/IEC type 1 and type 2
Dimensions : 10.9 x 3 x 2 in (278 x 76 x 50mm)
Function : Min/Max, hold
Accuracy : ± 1.4 dB
Weighting :A and C
Resolution (dB) : 0.1 dB
Response : Fast/slow time
Display : LCD
Datalogging : 20,000 points
Output : AC/DC (analog)
Brand :Extech
CE Compliance :Yes
Power :One 9V battery
Manufacturer number : HD600
Model : HD600
Product Type : Sound Meter
Qty/ea 1

Cara Menggunakan Sound Level Meter Extech HD 600

Sebagaimana alat ukur lainnya, pada saat melakukan pembelian alat ukur, tentunya kita akan mendapatkan manual book, atau petunjuk pengoperasian penggunaan alat, dimana di dalam manual tersebut juga dijelaskan secara mendetail mengenai dari nama-nama bagian alat, cara penggantian bateray (jika alat ukur tersebut bekerja dengan menggunakan bateray), sampai dengan trouble shooting ketika kita menghadapi masalah / error terkait dengan penggunaan alat ukur tersebut.

Sebagai informasi, manual book tersebut merupakan salah satu dokumen eksternal jika kita menerapkan sistem manajemen ISO 17025 sehingga harus didokumentasikan dan dikendalikan. Disarankan juga untuk membuat instruksi kerja penggunaan alat dimana dokumen ini disertakan / diletakkan / dengan mudah dapat di akses oleh personel bersangkutan yang menggunakan unit tersebut.

Berikut ini adalah gambaran singkat cara menggunakan sound level Extech HD 600 :

  • Arahkan sound level meter ke sumber suara setinggi telinga
  • Baca hasil pembacaan di display alat

Kegunaan Sound Level dalam Industri

Seperti sudah diuraikan diatas, jika perusahaan menerapkan sistem SMK3 atau ISO 45001, hampir pasti keberadaan sound level meter ini mudah kita temukan karena merupakan salat satu persyaratan yang harus kita penuhi dalam melakukan pengukuran kebisingan.

Berikut ini adalah beberapa contoh industri yang menggunakan sound level meter.

  • Perusahaan roti dimana menggunakan mesin pemotongan roti, aktifitas mesin yang terus berjalan menyebabkan bunyi yang menghasilkan tingkat kebisingan yang sangat tinggi sehingga dapat mempengaruhi kesehatan karyawan, Sehingga tingkat kebisingan di area mesin ini harus diukur, dan tentunya perusahaan / departemen Safety akan mengidentifikasi alat pelindung diri yang sesuai untuk personel yang bekerja di area ini.
  • Gardu listrik yang terdapat mesin transformator dalam perusahaan pembangkit listrik yang juga menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi juga harus dilakukan pengukuran, karena berdasarkan penelitian dalam sebuah jurnal, tingkat kebisingan di area gardu listrik ini bisa mencapa 80 dB.
  • Pabrik amoniak, merupakan salah satu perusahaan yang juga menggunakan mesin-mesin yang menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi juga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan sound level untuk tetap menjaga kesehatan karyawannya.
  • Perusahaan laundry, meskipun terkesan sederhana, namun beberapa area misalnya : area pencucian, pengeringan, dan pensetrikaan mempunyai nilai ambang batas kebisingan yang diperbolehkan dari hasil pengukuran dengan menggunakan sound level meter.

Dampak Kebisingan Bagi Kesehatan

Pekerja yang terpapar dengan kebisingan terus menerus tentunya akan mendapatkan dampak yang kurang bagus baik dari mulai gangguan pendengaran sampai dengan hilangnya pendengaran. Contoh kasus dalam perusahaan laundry tersebut, dalam sebuah penelitian terdapat beberapa karyawan yang mengalami gangguan pendengaran akibat seringnya terpapar kebisingan.

Referensi Kalibrasi Sound Level Meter

Standar yang digunakan untuk melakukan kalibrasi sound level meter adalah multifunction acoustic calibrator, dimana alat ini berfungsi sebagai filgter yang bekerja untuk menghindari noise yang timbul oleh sumber suara pada saat dilakukan pengukuran. Band pass Filter merupakan salah satu filter yang digunakan, dimana filter ini akan meloloskan frekuensi tertentu pada rentang tertentu serta melemahkan sinyal yang memiliki frekuensi selain rentang tersebut. Di dalam Band Pass Filter tersebut terdapat selektro yang berfungsi sebagai pemindah frekuensi sesuai dengan titik ukur dan digerakkan secara manual.
Untuk melakukan kalibrasi sound level meter secara mandiri / internal ini tentunya tidak sedikit investasi yang harus disiapkan dari menyediakan personel yang kompeten, fasilitas lingkungan yang memadai, serta standar kalibrator yang harganya relatif mahal. Jika unit sound level di perusahaan kita jumlahnya hanya sedikit lebih baik dipertimbangkan untuk melakukan kalibrasi secara eksternal ke laboratorium layanan kalibrasi saja.

Furniture Laboratorium, Bagaimana Cara Memilihnya?

furniture laboratorium

Furniture laboratorium merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu laboratorium entah itu laboratorium analisa ataupun laboratorium yang ada di perusahaan. Pemilihan furniture ini terkadang bukan pekerjaan mudah bagi kita. Hal ini tentu terkait dengan fungsi serta desain sehingga mampu mendukung praktek kinerja laboratorium yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan (Good Laboratory Practice).

Seperti kita ketahui, laboratorium merupakan tempat dimana suatu analisa harus dilakukan seakurat mungkin sehingga jangan sampai hal ini terganggu karena kita salah dalam memilih suatu furniture laboratorium.

Sebelum membeli furniture jenis ini tentunya kita harus memiliki perencanaan yang jelas tentang persyaratan, ukuran, desain / bentuk, dll. Desain ergonomis merupakan persyaratan yang harus kita pikirkan sehingga diharapkan mampu mendukung praktek kerja laboratorium yang baik meskipun persyaratan safety / keselamatan kerja di laboratorium juga harus menjadi pertimbangan dalam memilih suatu furniture ini. Beberapa persyaratan lain yang perlu kita pertimbangkan adalah tata letak dari furniture tersebut harus efisien, awet / tahan lama, tahan lama, tahan korosi, serta mudah dibersihkan. Furniture tersebut juga harus mampu bertahan terhadap papaaran kimia.

Di era sekarang ini dimana teknologi serba canggih, ada beberapa bahan material yang digunakan sebagai bahan furniture laboratorium yang tahan terhadap api. Hal ini tentu sangat berguna dan juga sudah banyak digunakan sebagai lemari penyimpan bahan kimia.Seperti kita ketahui, bahan kimia memiliki sifat yang berbeda beda, dan dalam penanganannyapun juga tidak sama. Bahan furniture yang tahan api tersebut biasanya digunakan untuk menyimpan bahan kimia yang mempunyai sifat tertentu misalnya mudah terbakar.

Jika furniture laboratorium anda ada yang menggunakan bahan stainless stell pastikan juga grade dari stainless stell sesuai dengan spesifikasi yang anda tentukan. Grade dari stainless stell ini mempunyai pengaruh terhadap daya tahan pada korosi.

Dari gambaran yang disebutkan diatas, tentunya banyak sekali pertimbangan yang harus kita lakukan sebelum membeli furniture laboratorium. Langkah termudah untuk menghindari kesalahan dalam membeli furniture ini adalah undang vendor yang bergerak di bidang penjualan furniture laboratorium ke perusahaan anda kemudian diskusikan mengenai keinginan anda serta tempat dimana furniture tersebut akan dipasang.

Buat teman-teman yang usahanya bergerak di bidang furniture laboratorium silakan tinggalkan komentar dibawah supaya jika ada yang membutuhkan bisa langsung menghubungi.

Pengelolaan Alat Ukur

 

pengelolaan alat ukur industri

Pengelolaan alat ukur di dalam suatu perusahaan terkadang cukup sulit terutama jika jumlah alat ukur yang kita miliki sangat banyak. Pengelolaan yang tidak baik terkadang menimbulkan masalah dilapangan, terlebih yang berkaitan dengan spesifikasi produk. Untuk menghindari hal tersebut maka diperlukan sistem pengelolaan alat ukur yang baik.

12 Hal Dalam Membuat Pengelolaan Alat Ukur

1. Setiap alat ukur harus memiliki catatan / record / history, kapan alat tersebut dibeli, merk dan tipenya apa, nomor serinya berapa, dan digunakan untuk area mana.

2. Seluruh alat ukur harus memiliki nomor dan instrument kritikal dari seluruh produk, proses dan safety harus secara fisik diberi tanda.

3. Metode kalibrasi harus diterbitkan melalui instruksi kerja / prosedur yang disahkan oleh pejabat berwenang (Manager Quality atau pejabat yang ditunjuk)

4. Interval kalibrasi serta toleransi dari nilai proses harus ditentukan untuk setiap alat ukur.

5. Harus terdapat cara untuk selalu dapat mengetahui status kalibrasi setiap instrument. Hal ini dapat melalui stiker label kalibrasi.

6. Catatan kalibrasi baik berupa laporan ataupun sertifikat yang diterbitkan oleh pihak ketiga harus disimpan.

7. Semua sistem elektronik yang digunakan untuk manajemen kalibrasi pada suatu sistem, yang mempengaruhi produk untuk pasokan ke USA, harus memenuhi persyaratan FDG 21 CFR part 11 – Electronic Records, Electronic Signatures.”

8. Standar kalibrasi / Calibrator harus lebih akurat dibandingkan dengan tingkat akurasi dari unit under test (UUT)

9. Setiap standar yang digunakan untuk mengkalibrasi harus mampu telusur ke standar nasional atau internasional yang diakui.

10. Semua alat yang digunakan harus sesuai dengan tujuan / kegunaan

11. kompetensi petugas kalibrasi yang berkaitan dengan pelatihan kalibrasi harus didokumentasikan

12. Setiap perubahan kebijakan yang berkaitan dengan alat ukur misalnya : Instruksi kerja, toleransi alat ukur, dll harus didokumentasikan dan dikendalikan.

Critical Assesment Alat Ukur

Tidak hanya proses atau sistem dalam suatu perusahaan saja yang perlu di assesment, Keberadaan alat ukur juga perlu dinilai kritis atau tidaknya. Lalu apa sebenarnya tujuan melakukan Critical Assesment alat ukur ini ? Berikut ini adalah diantaranya :

1. Untuk menentukan / mengevaluasi instrument kritikalitasnya

2. Semua instrumen baik yang langsung atau tidak langsung terkait dalam proses, harus dinilai untuk kritikalitasnya. Harus didokumentasikan.

3. Dengan adanya pengelompokan kritis atau tidaknya alat ukur tersebut, maka kita dapat memberikan informasi di lapangan baik secara langsung atau sekedar menempelkan informasi tersebut di mesin dengan tujuan untuk menghindari kesalahan dari operator.

4. CAT (Criticallity Assessment Team) menentukan kritikalitas dan pertimbangan kalibrasi. Team tersebut biasanya terdiri dari Process Owner atau PIC yang bersangkutan yang lebih memahami proses di lapangan, Engineering, Quality assurance sebagai penjamin mutu, jika diperlukan bisa menambah keahlian lain misalnya dari vendor / principle untuk memberikan masukan-masukan terkait dengan alat ukur tersebut.

Alat ukur berdasarkan critical atau tidaknya dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Product critical instrument.

Instrumen yang bila gagal, berpengaruh langsung pada kualitas produk.

2. Process/system critical instrument.

Instrumen yang bila gagal, dapat berpengaruh langsung pada kinerja proses atau sistem tetapi tidak mempengaruhi kualitas produk akhir atau safety.

3. Safety/environmental critical instrument.

Instrumen yang jika gagal, berdampak langsung pada safety / lingkungan.

4. Non-critical instrument.

Instrumen yang jika gagal, tidak berdampak pada kualitas produk, kinerja proses/sistem, safety atau lingkungan.

Macam-Macam Alat Sampling

Kegiatan sampling merupakan kegiatan yang mutlak dalam suatu industri. Karena pada akhirnya bahan yang disampling tersebut akan kita analisa / cek sehingga dapat disimpulkan apakah bahan tersebut layak untuk digunakan dalam proses selanjutnya. Atau dapat juga jika ternyata bahan yang kita sampling ternyata out of spesification maka tentunya kita harus cepat melakukan tindakan perbaikan untuk mengatasinya. Kali ini kita akan sedikit membahas tentang alat sampling tersebut khususnya yang digunakan di perusahaan makanan meskipun beberapan industri lainnya juga menggunakannya.

Aplikasi dalam industri makanan biasanya alat sampling digunakan untuk mengambil sampel dalam bentuk serbuk atau cair. Karena bersentuhan langsung dengan makanan maka sangat disarankan menggunakan bahan stainless stell tipe 316 yang bersifat food grade. Bentuk / desain dari alat sampling ini tergantung dari aplikasinya. Dan disarankan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan supplier / penjual mengenai aplikasi tersebut. Melalui hasil diskusi tersebut kita dapat menentukan model yang ideal apakah bentuknya hanya semacam stick sampler dimana sampel diambil dan dikeluarkan melalui ujungnya ataukah semacam thief sampler yang lubangnya ada beberapa bagian (biasanya 3 lubang) dimana lubang tersebut masing masing mewakili sampling bagian bawah, tengah, dan atas. Volume / besarnya bahan yang akan kita sampling juga harus kita perhitungkan karena hal tersebut berpengaruh pada panjang dari lubang itu sendiri.

Sleeve Sampler

alat sampling murah

Penggunaan sleeve sampler ini cukup sederhana yaitu dengan cara memasukkan alat sampling tersebut kedalam bahan kemudian ditarik bagian ujungnya sehingga bahan masuk ke dalam sleeve sampler. Volume bahan hasil sampling dengan alat ini cenderung sedikit.

Berikut ini adalah contoh beberapa tipe dari sleeve sampling, silakan teman-teman sesuaikan dengan aplikasi di lapangan.

sleeve sampling

Thief / Powder Sampler

Thief Sampler
Alat ini dirancang untuk digunakan di dunia faramasi yang menerapkan sistem GMP, terdapat 3 lubang untuk mengambil sampel dimana volume dari bahan yang diambil dapat disesuaikan menurut kebutuhan dengan menambahkan accesories sampling pada setiap slotnya. Cara menggunakannyapun cukup mudah hanya memasukkan alat ini kedalam bahan dan memutar bagian pegangannya sehingga masuk ke dalam alat sampling dan memutarnya lagi untuk menutupnya. Alat sampling yang satu ini sangat membantu dalam ketika digunakan dalam validasi / verifikasi proses industri dimana diperlukan pengambilan sampel pada beberapa titik, misalnya bagian atas, tengah, dan bawah dari wadah.

Scoop Sampler

scoop sampler
Dilihat dari gambarnya tentu teman teman sudah dapat membayangkan kegunaannya. Alat sampling yang satu ini bisa dibilang paling sederhana dibandingkan kedua yang telah disebutkan diatas.

Contoh Produk Alat Sampling Multipro Sector Probe

multipro sector probe

Alat Sampling Multri Pro Sector Probe, SS & Alumunium, 20 ml Capacity, 22″ L sangat cocok digunakan untuk melakukan sampling powder, ataupun pellets dimana diperkirakan dalam suatu wadah sampel terjadi ketidakhomogenan antara sampel bagian bawah, tengah, maupun atas. Penggunaan dari alat sampling ini sangatlah sederhana yaitu kita cukup memutar Handle T-Shape untuk menutuh cells dan kemudian memasukkannya ke dalam wadah sampel. Ketika kedalaman dari alat sampling tersebut dirasa cukup, dan semua sektor dirasa sudah mewakili kondisi sampling maka putar handleT-Shape setengah untuk membukan cells sehingga sampel dapat masuk. Kemudian putar kembali handle ke posisi semula sehingga sampelpun dapat kita ambil untuk dilakukan analisa.