Training Kalibrasi Supaya Sertifikat Tidak Hanya Di Laci

Mengapa perlu pelatihan atau training kalibrasi? Simak cerita berikut ini…

Pada suatu hari, di sebuah perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dilakukanlah audit eksternal.

Auditor melakukan plant tour mulai dari area gudang penerimaan bahan baku, produksi, QC, gudang bahan jadi, dan diakhiri di departemen QA.

Pertanyaan demi pertanyaan terkait dengan aktivitas di area kerja dengan sukses dijawab oleh auditee. Standar Operating Procedur (SOP), Instruksi kerja, berikut dengan formnya dapat ditunjukkan.

Tibalah auditor di departemen QA, Pertanyaan terkait dengan jaminan mutu terhadap produk jadi mulai diberikan.

Bagaimana menangani keluhan pelanggan, bagaimana menangani deviasi, bagaimana melakukan audit supplier, bagaimana pengelolaan alat ukur, apakah terdapat jadwal kalibrasi tahunan, dll.

Semua juga dapat dijelaskan, dokumen juga secara lengkap dapat disajikan.

Namun pertanyaan terkait kalibrasi tetap dilanjutkan..

  • Siapa yang melakukan kalibrasi?
  • Apa metode yang digunakan untuk melakukan kalibrasi?
  • Apakah sudah pernah mendapatkan training kalibrasi?
  • Bagaimana cara membaca sertifikat kalibrasi?
  • Dll

Pertanyaannya sederhana, namun perlu penjelasan teknis yang terkadang membuat auditee kebingungan.

Pernah mendengar cerita seperti itu? Mudah-mudahan tidak terjadi di perusahaan kita.

Pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan diatas jika tidak terjawab dengan memuaskan mungkin bisa menjadi observasi atau bahkan temuan audit.

Kenapa Perlu Training Kalibrasi?

Kenapa Perlu pelatihan Kalibrasi

Hal-hal berikut ini mungkin terjadi di perusahaan bapak / ibu.

  • Mempunyai banyak peralatan / instrumen ukur yang masih dikalibrasi secara eksternal di laboratorium jasa kalibrasi dan ingin melakukan kalibrasi secara internal.
  • Mengalami kesulitan membaca sertifikat kalibrasi yang diberikan oleh vendor sehingga masih kesulitan memutuskan apakah alat tersebut boleh digunakan atau tidak?
  • Selalu mendapatkan temuan saat audit ISO 9001 : 2105 karena adanya gap kompetensi personel yang melakukan kalibrasi karena belum pernah mendapatkan training kalibrasi.
  • Ingin melakukan refreshment / update terhadap metode kalibrasi karena standar acuan juga sudah melakukan update.
Di era seperti sekarang ini, dimana perkembangan teknologi semakin pesat dan semuanya mudah di “viral” kan, maka kualitas produk akhir (finished Good) dari suatu perusahaan merupakan sesuatu yang benar-benar harus kita perhatikan.

Tentunya kita tidak mau kan jika produk yang sudah beredar di pasaran ditemukan customer dalam keadaan reject (NG / No Good)?

Selain mendapatkan customer complain, yang paling tidak kita inginkan adalah jika cacat produk terebut “viral” sehingga dampaknya menjadi berantai seperti :

  • Image Perusahaan Menurun
  • Target Penjualan Menurun
  • Customer Menjadi Tidak Loyal dan berpindah ke kompetitor perusahaan kita

Tentunya hal tersebut tidak kita inginkan.

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tentunya banyak sekali faktor yang mempengaruhi, antara lain :

  • Bahan Baku (Raw Material & Packaging Material) yang berkualitas
  • Sumber daya yang kompeten dan Berkualitas
  • Kontrol yang benar di sepanjang proses pembuatan produk

Kontrol di sepanjang proses tersebut tentunya tidak bisa dilepaskan dari aktfitas pengukuran, antara lain pengukuran:

  • Massa
  • Temperature
  • Tekanan / Pressure
  • Vacuum
  • Dimensi (panjang, diameter, ketinggian, ketebalan, dll)
  • Derajat keasaman (pH Meter)
  • Kekentalan
  • Kadar Vit C
  • dll

Aktifitas tersebut tentunya harus dilakukan oleh personel yang kompeten di bidangnya, Bahkan tak jarang perusahaan yang melakukan kalibrasi / verifikasi alat ukur secara internal sebagai tindakan untuk memastikan bahwa peralatan yang mereka gunakan memang memenuhi standar mereka.

Untuk itulah kenapa diperlukan kegiatan training kalibrasi tersebut, supaya pekerjaan, pengolahan hasil data pengamatan jika kalibrasi dilakukan secara internal, serta pembacaan hasil sertifikat jika kalibrasi dilakukan secara eksternal dilakukan oleh personel yang kompeten sehingga tidak berpengaruh buruk terhadap mutu produk yang dihasilkan.

Silabus training kalibrasi terdiri dari teori dan prinsip pengukuran, ketertelusuran pengukuran, metode atau prosedur dari kalibrasi, analisa ketidakpastian pengukuran sampai dengan pembuatan laporan kalibrasi.

Begitu lengkapnya silabus tersebut sehingga diharapkan setelah mengikuti training para peserta dapat menerapkan di dalam perusahaan sehingga mampu berkontribusi dalam menciptakan produk yang berkualitas dan pada akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

Training Kalibrasi pH Meter

Training Kalibrasi pH Meter

pH meter, merupakan salah satu alat yang paling sering kita temui di laboratorium, baik itu di laboratorium pendidikan maupun di laboratorium industri. Kegunaan alat ini adalah untuk mengukur pH atau derajat keasaman suatu larutan.

Mungkin sebagian teman-teman yang sudah familiar dengan alat ini pasti sudah memahami jika pembacaan elektroda pH meter tersebut mudah menyimpang, oleh sebab itu alat ini harus dikalibrasi.

Kalibrasi pH meter umumnya digunakan dengan menggunakan buffer solution pH 2 , 4, 7, 9 atau 12 dimana pemilihan titik pH tersebut dapat kita atur didalam menu unit alat tersebut. Apakah mau 3 titik, 4 titik, atau 5 titik.

Dengan melakukan kalibrasi pH meter, unit alat tersebut ter adjust sehingga kembali ke nilai sesuai dengan standar buffer solution tersebut.

Nah, tahapan-tahapan tersebut bisa kita pahami melalui training kalibrasi pH meter.

Training Kalibrasi Massa

Training Kalibrasi Massa

Timbangan, salah satu alat yang paling banyak penggunaannya, mulai dari analytical ballance, precision ballance, bench scale, sampai ke timbangan palet.

Analytical ballance, yang umum kita temukan di laboratorium banyak digunakan untuk penimbangan dengan berat yang relatif ringan. Kapasitas yang umumnya tidak lebih dari 2oo gram dengan resolusi 4 digit dibelakang koma atau 0.0001 gram.

Kebayang kan tingkat akurasinya?

Precision ballance, yang umumnya kita temukan dengan kapasitas 1000 s/d 3000 gram dengan resolusi 2 digit dibelakang koma, banyak digunakan mulai dari penimbangan produk baik itu produk setengah jadi atau produk jadi dalam industri.

Dengan 2 contoh jenis timbangan tersebut diataspun kita sudah dapat menyimpulkan jika kegiatan kalibrasi massa untuk unit timbangan sangatlah penting dilakukan.

Training Kalibrasi Enclosure

Training Kalibrasi Enclosure

Teman-teman mempunyai oven, inkubator, ataupun climatic chamber? 

Seperti kita ketahui bersama jika dalam oven, inkubator, dan climatic chamber tersebut merupakan sebuah ruangan dengan dimensi tertentu.

Umumnya dalam satuan liter, ada yang mempunyai volume 100 liter, bahkan untuk climatic chamber bisa mencapai 1000 liter.

Nah, pertanyaannya dengan ruangan dengan volume tersebut apakah teman-teman dapat menjamin suhu di bagian sudut kanan atas akan sama dengan bagian tengah, atau bagian sudut kiri bawah?

Inilah alasan kenapa oven, inkubator, climatic tersebut perlu dikalibrasi. Teman-teman bisa melakukannya sendiri jika mempunyai standar thermocouple dan telah mengikuti training kalibrasi enclosure.

Training kalibrasi Dimensi

Training kalibrasi Dimensi

Bekerja di industri otomotif? saya yakin, anda pasti sudah familiar dengan sigmat / jangka sorong, mikrometer, thickness gauge, dan alat ukur dimensi lainnya.

Alat-alat tersebut mempunyai resolusi yang cukup tinggi, misalnya jangka sorong umumnya kita temui dengan resolusi 0,01 mm, mikrometer mempunyai resolusi 0,001 mm.

Dengan resolusi dan akurasi yang sedemikian tinggi rasanya kita tidak perlu menanyakan lagi kenapa alat ukur dimensi ini perlu dikalibrasi?

Nah, buat teman-teman yang ingin melakukan alat-alat tersebut maka disarankan mengikuti training kalibrasi dimensi.

Training Kalibrasi Pressure

Training Kalibrasi Pressure

Bagi teman-teman yang bekerja di departemen enginering, tentu tidak asing lagi dengan alat ukur pressure gauge dan differential pressure.

Pressure gauge umumnya kita temukan dalam boiler ataupun instalasi water system di dalam indutri, sedangkan differential pressure sering kita lihat terinstall diatas pintu untuk mengukur perbedaan tekanan antara ruangan satu dengan yang lainnya.

Jika pressure gauge mempunyai tekanan yang relatif besar sampai ratusan bar, differential pressure umumnya hanya mempunyai tekanan beberapa ratus pascal.

Pressure gauge dan differential pressure ini umumnya sangat banyak unitnya karena pressure gauge terinstall dalam sistem, sedangkan differential pressure terinstall di setiap pintu ruangan sehingga semakin banyak ruangan semakin banyak unit yang dimiliki.

Sehingga terkadang dengan pertimbangan budget, perusahaan lebih suka melakukan kalibrasinya secara internal.

Nah, jika teman-teman ingin melakukan hal yang sama, maka disarankan pertama kali mengikuti training kalibrasi pressure.

Jika teman-teman ada kebutuhan training kalibrasi seperti diatas, silakan hubungi kami :

Email : admin@sentrakalibrasiindustri.com

Phone :  0897 25 99996

Atau cukup tekan icon whatsapp yang ada di pojok kanan bawah display monitor anda.

Terima kasih sebelumnya dan semoga bermanfaat.