Pernahkah kalian mendengar tentang karet penghisap laboratorium atau rubber bulb atau sebagian dari kita menyebutnya dengan pipet filler?
Mungkin bagi sebagian dari kalian yang sudah berkecimpung di dunia laboratorium, pasti sudah tidak asing lagi dengan alat yang satu ini. Namun, bagi yang masih awam, yuk simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang karet penghisap laboratorium atau rubber bulb.
Daftar Isi
Fungsi Karet Penghisap Laboratorium atau Rubber Bulb
Karet penghisap laboratorium atau rubber bulb merupakan alat yang digunakan untuk menghisap atau menyedot cairan / larutan dalam kegiatan analisa di laboratorium. Karet penghisap ini dalam penggunaannya selalu berpasangan dengan pipet, baik itu pipet ukur atau pipet volume.
Dengan menggunakan karet penghisap laboratorium, analis dapat mengambil dan memindahkan cairan atau larutan dengan lebih mudah dan aman. Untuk volume cairan yang diambil itu sendiri tinggal kita sesuaikan dengan menggunakan pipet volume atau pipet ukur yang kita gunakan.
Contohnya : pada kegiatan preparasi suatu analisa vitamin C dengan menggunakan metode spektrofotmeter UV Visible dimana kita harus membuat deret larutan standar. Nah kita dapat menggunakan karet penghisap ini sebagai alat bantu untuk mengambil dan mengeluarkan larutan standar pada beberapa volume yang ditetapkan yang kemudian akan diencerkan dengan pelarut tertentu.
Penting Diperhatikan!
Jangan pernah menggunakan mulut untuk menyedot cairan atau larutan, karena ini sangat berbahaya. Hal ini terkadang masih kita temukan di lapangan.
Bagian-Bagian Rubber Bulb
Gambar diatas merupakan bagian-bagian dari rubber bulb. Paling tidak ada 5 bagian utama dari rubber bulb ini. Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing bagiannya.
- Katup Bagian Atas
Katup ini umumnya diberi simbol huruf A yang berarti aspirate, dimana berfungsi untuk mengeluarkan udara pada bola karet. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan tanda panah warna biru.
- Bola karet
Bola karet (tanda panah warna coklat pada gambar diatas) adalah bagian utama dari karet penghisap laboratorium. Bagian inilah yang menyebabkan adanya tekanan pada rubber bulb ini. Pada saat bola karet ini dalam keadaan mengempis, maka rubber bulb (yang telah dihubungkan dengan pipet) ini dapat digunakan untuk menyedot cairan atau larutan.
- Katup Bagian Bawah
Katup ini diberi simbol S (Suction), letaknya persis dibawah bola karet (tanda panah warna hijau pada gambar diatas) dan berfungsi untuk menyedot cairan atau larutan.
- Katup Samping
Katup yang diberi simbol huruf E yang berarti Exhaust (tanda panah warna orange pada gambar diatas) yang berfungsi mengeluarkan larutan dari pipet.
- Bagian Penghubung
Bagian ini berfungsi untuk menghubungkan pipet dengan rubber bulb (tanda panah warna ungu pada gambar diatas.
Cara Menggunakan Rubber Bulb
Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan karet penghisap laboratorium atau rubber bulb :
- Persiapkan alat yang akan digunakan
Pastikan bahwa karet penghisap laboratorium bersih dan bebas dari kotoran atau zat-zat lainnya yang dapat mengkontaminasi larutan yang akan kita ambil dan pindahkan. Demikian juga pipet volume atau pipet ukur yang digunakan dalam kondisi bersih.
- Persiapkan Larutan yang Akan Diambil
Pastikan juga bahwa cairan atau larutan yang akan diambil atau dipindahkan dengan karet penghisap laboratorium sudah siap. Larutan ini umumnya ditampung dalam suatu labu ukur ataupun gelas kimia lab tergantung dengan kegiatan analisa yang akan dilakukan.
- Kempiskan Bola Karet
Untuk mengempiskan bola karet, tekan bagian katup A (pada huruf A panah biru pada gambar bagian-bagian karet penghisap) sehingga katup terbuka kemudian tekan bola karet hingga mengempis dan lepaskan bagian atas sehingga katup tertutup kembali.
- Pasang Pipet Pada Rubber Bulb
Setelah bola karet mengempis, pasang pipet ke dalam karet penghisap (pada huruf E panah ungu pada gambar bagian-bagian karet penghisap) dengan menekannya sedikit demi sedikit secara perlahan.
- Tarik Cairan atau Larutan
Jika pipet sudah terpasang, angkat rubber bulb dengan kedua tangan dimana tangan kanan memegang rubber bulb sedangkan tangan kiri memegang pipet dan arahkan pipet tersebut ke dalam cairan atau larutan yang akan diambil.
Tekan katup S (Suction) pada huruf C panah hijau pada gambar bagian-bagian karet penghisap diatas sehingga larutan tersedot ke secara perlahan ke dalam pipet.
Catatan :
Atur volume larutan sesuai dengan yang diinginkan, pastikan pembacaan meniskus tepat. Jika volume larutan lebih dari volume yang diinginkan kita bisa mengeluarkannya dengan menekan katup E pada rubber bulb.
Pastikan cairan atau larutan tidak masuk ke dalam rubber bulb pada saat kita menyedotnya karena akan cepat membuat karet dan komponen di dalam rubber bulb tersebut rusak.
- Keluarkan Cairan atau Larutan
Jika pengaturan meniskus sudah tepat, maka keluarkan larutan yang ingin dipindahkan ke dalam tempat yang telah disediakan (misalnya : labu ukur) dengan menekan katup E. Tunggu beberapa saat sehingga cairan atau larutan keluar semua dari pipet.
Jika sudah selesai, lepaskan pipet dari rubber bulb, bersihkan alat (pipet dan rubber bulb nya sehingga tidak mengkontaminasi larutan yang akan dianalisa berikutnya) dan simpan di tempat yang sejuk dan kering.
Pilihan Alternatif Selain Rubber Bulb
Mungkin sebagian dari kita, terlebih yang sudah bekerja di industri, (misalnya : industri makanan yang telah menerapkan standar CPOTB – Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau Hazard Analysis and Critical Control Points – HACCP) dimana setiap kegiatan analisanya memang membutuhkan waktu yang cepat dan akurat karena hasilnya ditunggu untuk pelulusan produk jadi) pemakaian karet penghisap ini dinilai kurang efisien terlebih pada saat memastikan ukuran volume yang diambil, jika belum terbiasa maka akan memakan waktu yang agak lama.
Maka banyak analis di laboratorium yang lebih suka menggunakan macro pippet controller karena dirasa penggunaannya lebih mudah dan lebih cepat. Salah satunya adalah macro pippet controller dari brand. Bentuknya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Alat ini mempunyai sistem katup yang unik sehingga mampu memberikan kontrol meniskus yang akurat. Selain itu alat ini juga mudah digunakan, bahkan oleh analis pemula sekalipun.
Alat ini dapat digunakan untuk volume 0,1 mL hingga 200 mL yang dilengkapi dengan filter membran hidrofobik 3 µm untuk mengurangi kontaminasi silang dimana filter membran pada macro pipet controler tersebut dapat diautoklaf pada suhu 121°C, hingga 5 kali.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan!
- Gunakan alat ini pada rentang suhu 10°C s/d 40°C (50°F dan 104°F). Jadi pastikan kita mengetahui kisaran suhu cairan atau larutan, jika belum maka kita bisa mengukur suhu larutan tersebut dengan menggunakan termometer raksa atau termometer alkohol.
- Gunakan dengan pipet kaca atau plastik berskala dan volumetrik dalam kisaran volume 0,1 mL hingga 200 mL dengan diameter luar tabung pengisap < 9,2 mm
Simak Juga : Mikropipet : Mengenal Fungsi, Jenis, Serta Ukurannya
- Jangan pernah menggunakan alat ini untuk cairan atau larutan yang uapnya memiliki efek korosif atau merusak bahan silikon atau PP.
Kesimpulan
Karet penghisap laboratorium atau rubber bulb merupakan pilihan yang hemat untuk kegiatan analisa di laboratorium. Hampir sama dengan alat laboratorium lainnya, harga rubber bulb tentunya juga bervariasi tergantung dari merknya. Namun untuk kisaran harga rubber bulb adalah Rp. 80.000,- s/d 120.000,-. Hal yang harus dipastikan pada saat pengoperasiannya adalah menjaga agar cairan atau larutan yang diambil tidak sampai masuk ke dalam bola karet, karena hal ini bisa menyebabkan karet penghisap ini cepat rusak.
Semoga Barmanfaat.