Tanya Pelanggan: Tujuan Plating Pada Bahan Dari Logam Adalah Untuk Apa Saja?

Tanya Pelanggan: Tujuan Plating Pada Bahan Dari Logam Adalah Untuk Apa Saja?

Plating pada bahan logam adalah sebuah proses penting yang telah digunakan selama berabad-abad untuk meningkatkan sifat fisik dan estetika dari berbagai jenis logam. Plating, atau pelapisan, melibatkan penerapan lapisan tipis logam tertentu pada permukaan logam dasar untuk berbagai tujuan, mulai dari perlindungan terhadap korosi hingga peningkatan konduktivitas listrik dan daya tahan aus.

Sejarah teknik plating dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno ketika peradaban awal menggunakan metode sederhana untuk melapisi perhiasan dan artefak dengan emas dan perak. Seiring berjalannya waktu, teknik dan teknologi plating telah berkembang pesat, memungkinkan aplikasi yang lebih kompleks dan efisien di berbagai industri modern.

Mengingat peran penting plating dalam meningkatkan kinerja dan umur panjang produk logam, pembahasan mendalam mengenai manfaat dan penerapan plating menjadi sangat relevan dalam konteks industri saat ini. Artikel ini sekaligus menjawab beberapa pertanyaan teman-teman tujuan plating pada bahan dari logam adalah untuk apa saja?

Jenis Jenis Plating

Plating Elektroplating

A. Plating Elektroplating

Elektroplating adalah proses pelapisan logam dengan menggunakan arus listrik untuk mengendapkan lapisan tipis logam lain di permukaan bahan dasar.

Proses ini melibatkan dua elektroda yang direndam dalam larutan elektrolit, dengan bahan dasar sebagai katoda dan logam pelapis sebagai anoda.

Ketika arus listrik diterapkan, ion-ion logam dari anoda bergerak menuju katoda dan membentuk lapisan pelapis di atas bahan dasar.

Contoh umum elektroplating termasuk pelapisan krom untuk memperbaiki ketahanan aus dan penampilan, serta pelapisan nikel untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan terhadap korosi.

B. Plating Anodik

Plating anodik, atau anodisasi, adalah proses elektrokimia yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan korosi dan kekerasan permukaan logam, terutama aluminium. Dalam anodisasi, logam yang akan dilapisi (anoda) ditempatkan dalam larutan elektrolit dan arus listrik diterapkan.

Reaksi elektrokimia yang terjadi mengubah permukaan logam menjadi lapisan oksida pelindung yang keras dan tahan lama. Lapisan oksida yang terbentuk juga bisa diwarnai dengan pewarnaan elektrolit atau organik, memberikan estetika tambahan.

Anodisasi banyak digunakan dalam industri penerbangan dan otomotif untuk meningkatkan daya tahan dan penampilan komponen aluminium.

C. Plating Kimia (Electroless Plating)

Plating kimia, atau electroless plating, adalah metode pelapisan logam tanpa menggunakan arus listrik. Proses ini bergantung pada reaksi kimia reduksi antara larutan pelapis (biasanya mengandung ion logam) dan permukaan bahan dasar yang teraktivasi.

Electroless nickel plating adalah salah satu contoh paling umum, di mana nikel diendapkan di permukaan logam untuk meningkatkan kekerasan, ketahanan korosi, dan sifat magnetik.

Electroless plating menawarkan keuntungan dalam pelapisan permukaan yang kompleks dan tidak rata, serta memberikan lapisan yang seragam dengan ketebalan yang konsisten.

D. Plating Hot-Dip (Galvanisasi)

Plating hot-dip, atau galvanisasi, adalah proses di mana bahan dasar, biasanya baja, dicelupkan ke dalam lelehan seng pada suhu tinggi. Saat baja dikeluarkan dari bak seng cair, lapisan seng menempel dan membentuk lapisan pelindung yang kuat dan tahan korosi.

Proses galvanisasi ini sering digunakan untuk melindungi baja dari karat dan korosi dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti pada komponen konstruksi, pipa, dan pagar. Galvanisasi hot-dip menghasilkan lapisan yang tebal dan tahan lama, memberikan perlindungan jangka panjang terhadap elemen-elemen lingkungan yang merusak.

 

FAQ : Tujuan Plating Pada Bahan Dari Logam Adalah Untuk Apa Saja?

Perlindungan terhadap Korosi

A. Perlindungan terhadap Korosi

  1. Mekanisme Perlindungan Korosi
    • Plating memberikan lapisan pelindung yang bertindak sebagai penghalang fisik antara logam dasar dan lingkungan. Ini mencegah kontak langsung dengan agen korosif seperti air, oksigen, dan garam.
    • Beberapa jenis plating, seperti galvanisasi, juga menawarkan perlindungan katodik, di mana logam pelapis (misalnya, seng) mengorbankan dirinya untuk melindungi logam dasar (misalnya, baja) melalui proses korosi galvanik.
  2. Contoh Aplikasi pada Industri
    • Konstruksi: Penggunaan baja galvanis untuk struktur bangunan, jembatan, dan peralatan luar ruangan.
    • Maritim: Pelapisan nikel atau krom pada komponen kapal untuk melindungi dari air laut yang korosif.
    • Transportasi: Komponen otomotif yang terpapar elemen seperti salju dan garam jalan sering kali dilapisi untuk mencegah karat.

B. Peningkatan Daya Tahan dan Ketahanan Aus

  1. Peningkatan Kekerasan Permukaan
    • Plating dapat meningkatkan kekerasan permukaan logam melalui penggunaan logam yang lebih keras, seperti krom atau nikel. Ini membuat permukaan lebih tahan terhadap goresan dan keausan.
    • Proses seperti hard chrome plating memberikan lapisan yang sangat keras dan tahan lama yang melindungi komponen dari kerusakan mekanis.
  2. Aplikasi pada Komponen Mesin dan Alat
    • Industri Mesin: Pelapisan bagian-bagian mesin seperti poros, roda gigi, dan bantalan untuk memperpanjang umur operasional mereka.
    • Peralatan Industri: Alat-alat seperti bor dan cetakan sering dilapisi untuk meningkatkan ketahanan aus dan memperpanjang umur pakai.

C. Memperbaiki Penampilan

  1. Estetika dan Penampilan Produk
    • Plating dapat memberikan permukaan logam penampilan yang lebih menarik dan berkilau, meningkatkan nilai estetika produk akhir. Logam seperti emas, perak, dan nikel sering digunakan untuk tujuan ini.
    • Pelapisan dekoratif memberikan tampilan yang bersih dan profesional pada produk.
  2. Contoh pada Perhiasan dan Aksesoris
    • Perhiasan: Emas atau perak plating pada perhiasan untuk memberikan tampilan mewah dan tahan lama tanpa biaya tinggi bahan solid.
    • Aksesoris: Pelapisan logam pada jam tangan, kacamata, dan perangkat lainnya untuk meningkatkan penampilan dan daya tarik produk.

D. Meningkatkan Konduktivitas Listrik

  1. Aplikasi pada Komponen Elektronik
    • Plating dengan logam konduktif seperti emas, perak, atau tembaga pada komponen elektronik meningkatkan efisiensi dan kinerja listrik. Ini penting untuk konektor, kontak listrik, dan PCB (Printed Circuit Board).
    • Pelapisan kontak elektrik dengan logam mulia untuk memastikan koneksi yang dapat diandalkan dan mengurangi resistensi listrik.
  2. Keuntungan dalam Industri Elektronik
    • Peningkatan konduktivitas listrik mengurangi kehilangan energi dan panas, meningkatkan efisiensi dan umur panjang komponen.
    • Mengurangi risiko korosi pada komponen listrik, yang dapat menyebabkan kegagalan sirkuit.

E. Meningkatkan Konduktivitas Termal

  1. Aplikasi pada Sistem Pendingin
    • Plating dengan logam yang memiliki konduktivitas termal tinggi seperti tembaga pada komponen pendingin seperti heatsink dan pipa panas membantu disipasi panas yang lebih efektif.
    • Pelapisan pada bagian-bagian elektronik yang memerlukan manajemen panas yang efisien.
  2. Keuntungan dalam Industri Manufaktur
    • Penggunaan logam berkonduktivitas tinggi pada komponen mesin yang memerlukan pembuangan panas yang cepat untuk mempertahankan suhu operasi optimal.
    • Meningkatkan efisiensi dan keandalan produk dengan manajemen panas yang lebih baik.

F. Mengurangi Gesekan

  1. Penggunaan dalam Komponen Mekanis
    • Plating dengan bahan seperti molibdenum disulfida atau teflon pada bagian yang bergerak untuk mengurangi gesekan dan keausan.
    • Pelapisan ini membantu dalam mengurangi kebutuhan pelumasan dan meningkatkan efisiensi mekanis.
  2. Contoh pada Industri Otomotif dan Pesawat
    • Industri Otomotif: Pelapisan piston, silinder, dan komponen lainnya untuk mengurangi gesekan, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan memperpanjang umur komponen.
    • Industri Penerbangan: Pelapisan komponen mesin pesawat dan bagian struktural untuk mengurangi gesekan dan keausan, memastikan operasi yang andal dan tahan lama.

 

Proses dan Teknik Plating

Proses dan Teknik Plating

A. Langkah-Langkah Dasar Proses Plating

  1. Persiapan Permukaan
    • Pembersihan: Permukaan logam harus dibersihkan dari minyak, lemak, debu, dan kontaminan lainnya. Ini bisa dilakukan dengan pencucian kimia, pembersihan mekanis, atau menggunakan larutan alkali.
    • Degreasing: Menghilangkan minyak dan lemak dengan menggunakan pelarut atau larutan alkali panas.
    • Pengasaman (Pickling): Menghilangkan oksida atau kerak dari permukaan logam dengan merendamnya dalam larutan asam seperti asam sulfat atau asam klorida.
  2. Proses Plating
    • Aktivasi: Permukaan logam kadang perlu diaktivasi untuk memastikan lapisan pelapis dapat menempel dengan baik. Ini bisa dilakukan dengan merendam logam dalam larutan kimia yang sesuai.
    • Pelapisan (Deposition): Logam dasar ditempatkan dalam bak yang berisi larutan elektrolit dengan ion logam yang akan diendapkan. Arus listrik diterapkan (untuk elektroplating) atau reaksi kimia dipicu (untuk electroless plating) untuk mengendapkan logam pada permukaan bahan dasar.
  3. Pasca-Proses
    • Pembilasan: Setelah plating, benda kerja dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa larutan kimia.
    • Pengeringan: Benda kerja dikeringkan dengan udara panas atau metode pengeringan lainnya.
    • Finishing: Tahap akhir bisa melibatkan proses finishing seperti polishing, buffing, atau coating tambahan untuk meningkatkan estetika dan daya tahan lapisan pelapis.

B. Peralatan dan Bahan yang Dibutuhkan

  1. Peralatan Utama
    • Tangki Plating: Wadah untuk menampung larutan elektrolit dan benda kerja selama proses plating.
    • Sumber Daya Listrik: Power supply untuk menyediakan arus listrik yang dibutuhkan dalam elektroplating.
    • Anoda dan Katoda: Elektroda yang diperlukan untuk elektroplating; anoda terbuat dari logam pelapis, dan katoda adalah benda kerja.
    • Pemanas dan Pendingin: Untuk mengontrol suhu larutan elektrolit.
  2. Bahan Kimia
    • Larutan Elektrolit: Larutan yang mengandung ion logam pelapis dan aditif lain untuk stabilisasi dan peningkatan kualitas lapisan.
    • Asam dan Basa: Digunakan untuk pembersihan dan pengasaman permukaan logam.
    • Pelarut Degreasing: Untuk menghilangkan minyak dan lemak dari permukaan logam.
  3. Alat Tambahan
    • Pompa dan Filter: Untuk menjaga sirkulasi dan kebersihan larutan elektrolit.
    • Peralatan Pengukuran: Seperti voltmeter, ammeter, dan termometer untuk mengontrol kondisi proses plating.
    • Alat Pelindung Diri (APD): Sarung tangan anti panas, kacamata safety, masker kain, dan pakaian pelindung untuk keamanan pekerja.

C. Keamanan dan Kesehatan dalam Proses Plating

  1. Risiko Kimia
    • Paparan Bahan Kimia Berbahaya: Banyak bahan kimia yang digunakan dalam proses plating bersifat korosif dan beracun. Kontak kulit atau inhalasi uap bisa menyebabkan kerusakan kesehatan serius.
    • Pengelolaan Limbah: Limbah kimia dari proses plating harus dikelola dengan benar untuk mencegah pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan.
  2. Langkah Keamanan
    • Ventilasi yang Baik: Sistem ventilasi yang baik diperlukan untuk mengeluarkan uap dan gas berbahaya dari area kerja.
    • Penggunaan APD: Sarung tangan, kacamata pelindung, respirator, dan pakaian pelindung harus digunakan oleh pekerja untuk mencegah kontak langsung dengan bahan kimia.
    • Pelatihan dan Prosedur Keamanan: Pekerja harus mendapatkan pelatihan tentang prosedur keamanan dan penanganan darurat untuk situasi kecelakaan atau paparan bahan kimia.
  3. Pemantauan Kesehatan
    • Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Pekerja yang terlibat dalam proses plating harus menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi dini masalah kesehatan yang disebabkan oleh paparan bahan kimia.
    • Monitoring Lingkungan Kerja: Kondisi lingkungan kerja harus dipantau secara rutin untuk memastikan kadar bahan kimia di udara berada dalam batas aman.

Tantangan dan Pertimbangan dalam Plating pada Logam

Logam Pelapis

A. Biaya dan Efisiensi

  1. Biaya Material dan Bahan Kimia
    • Biaya Logam Pelapis: Logam yang digunakan untuk plating, seperti emas, perak, nikel, dan krom, bisa sangat mahal. Biaya ini harus dipertimbangkan dalam keseluruhan anggaran produksi.
    • Bahan Kimia: Larutan elektrolit dan bahan kimia pembersih juga menambah biaya. Kualitas dan jenis bahan kimia yang digunakan akan mempengaruhi harga.
  2. Biaya Energi
    • Konsumsi Listrik: Elektroplating memerlukan arus listrik yang stabil dan signifikan, yang dapat meningkatkan biaya energi. Penggunaan peralatan seperti pemanas dan pendingin juga berkontribusi pada konsumsi energi.
    • Efisiensi Energi: Efisiensi proses elektroplating dapat mempengaruhi biaya operasional. Penggunaan peralatan yang lebih efisien dan teknologi terbaru dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan biaya.
  3. Biaya Tenaga Kerja
    • Pelatihan dan Keterampilan: Proses plating memerlukan operator yang terampil dan terlatih, yang dapat menambah biaya tenaga kerja. Pelatihan berkelanjutan juga diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kualitas kerja.
    • Pemeliharaan dan Perbaikan: Peralatan plating membutuhkan pemeliharaan rutin dan perbaikan, yang juga berkontribusi pada biaya operasional.
  4. Skala Produksi
    • Produksi Massal vs. Kustomisasi: Produksi massal dapat mengurangi biaya per unit melalui ekonomi skala, sedangkan kustomisasi dan produksi batch kecil cenderung lebih mahal.

B. Dampak Lingkungan

  1. Pengelolaan Limbah
    • Limbah Cair: Proses plating menghasilkan limbah cair yang mengandung bahan kimia beracun dan logam berat. Limbah ini harus diolah dengan benar sebelum dibuang untuk mencegah pencemaran air dan tanah.
    • Limbah Padat: Sisa logam dan bahan kimia padat juga perlu dikelola dengan hati-hati untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.
  2. Emisi Udara
    • Uap dan Gas Beracun: Proses plating dapat menghasilkan uap dan gas beracun yang perlu dikendalikan melalui sistem ventilasi dan filtrasi yang efektif.
    • Pemantauan Emisi: Pemantauan emisi secara rutin diperlukan untuk memastikan bahwa kadar bahan kimia di udara tetap dalam batas aman.
  3. Regulasi Lingkungan
    • Kepatuhan terhadap Regulasi: Industri plating harus mematuhi regulasi lingkungan yang ketat terkait pengelolaan limbah dan emisi. Kegagalan mematuhi regulasi ini dapat mengakibatkan denda dan penutupan fasilitas.
    • Sertifikasi dan Audit: Perusahaan mungkin perlu mendapatkan sertifikasi lingkungan dan menjalani audit rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan.

C. Kualitas dan Ketahanan Lapisan Plating

  1. Konsistensi dan Ketebalan Lapisan
    • Ketebalan yang Seragam: Menjaga ketebalan lapisan yang seragam adalah tantangan besar, terutama pada permukaan yang kompleks atau tidak rata. Lapisan yang tidak merata dapat menyebabkan titik lemah yang rentan terhadap korosi dan keausan.
    • Kontrol Kualitas: Sistem kontrol kualitas yang ketat diperlukan untuk memastikan konsistensi lapisan. Ini termasuk inspeksi visual, pengujian ketebalan, dan pengujian ketahanan lapisan.
  2. Adhesi dan Daya Rekat
    • Kualitas Adhesi: Kekuatan adhesi antara lapisan pelapis dan logam dasar sangat penting untuk ketahanan jangka panjang. Proses persiapan permukaan yang tidak memadai dapat menyebabkan lapisan mengelupas atau terkelupas.
    • Pengujian Adhesi: Pengujian adhesi, seperti tes pengelupasan atau pengujian tarik, harus dilakukan secara rutin untuk memastikan kekuatan ikatan lapisan pelapis.
  3. Ketahanan terhadap Korosi dan Aus
    • Ketahanan Korosi: Lapisan pelapis harus mampu melindungi logam dasar dari korosi dalam berbagai kondisi lingkungan. Pengujian ketahanan korosi, seperti tes semprot garam, sering digunakan untuk mengevaluasi performa lapisan.
    • Ketahanan Aus: Ketahanan terhadap aus sangat penting untuk komponen mekanis yang bergerak. Pengujian ketahanan aus, seperti tes gesekan dan keausan, membantu menilai performa lapisan dalam kondisi operasional nyata.
  4. Keandalan Jangka Panjang
    • Durabilitas Lapisan: Lapisan pelapis harus mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan signifikan. Faktor-faktor seperti perubahan suhu, kelembapan, dan paparan kimia dapat mempengaruhi durabilitas lapisan.
    • Pengujian Umur: Pengujian umur akselerasi dilakukan untuk mensimulasikan kondisi operasional jangka panjang dan mengevaluasi ketahanan lapisan terhadap berbagai faktor lingkungan.

Aplikasi Nyata dalam Plating pada Logam

Plating pada Logam

A. Contoh Keberhasilan Plating dalam Industri Otomotif

  1. Pelapisan Krom pada Komponen Eksterior
    • Studi Kasus: Banyak produsen otomotif terkemuka menggunakan pelapisan krom pada komponen eksterior seperti gril, pegangan pintu, dan trim. Sebagai contoh, perusahaan seperti Ford dan General Motors telah mengadopsi pelapisan krom untuk memberikan tampilan yang mewah dan daya tahan yang tinggi terhadap korosi.
    • Manfaat: Pelapisan krom tidak hanya meningkatkan estetika kendaraan tetapi juga melindungi komponen dari karat dan kerusakan lingkungan, seperti garam jalan dan kelembapan tinggi.
  2. Electroless Nickel Plating pada Komponen Mesin
    • Studi Kasus: Nissan menggunakan electroless nickel plating pada komponen internal mesin seperti piston dan poros engkol. Teknik ini membantu meningkatkan kekerasan permukaan dan ketahanan terhadap keausan.
    • Manfaat: Ketahanan aus yang lebih baik meningkatkan umur pakai komponen mesin, mengurangi frekuensi perawatan, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar melalui pengurangan gesekan.
  3. Galvanisasi pada Bagian Bawah Kendaraan
    • Studi Kasus: Volkswagen telah mengimplementasikan proses galvanisasi pada bagian bawah kendaraan mereka untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap korosi akibat eksposur elemen-elemen lingkungan.
    • Manfaat: Galvanisasi memberikan lapisan seng yang melindungi baja dari karat, memperpanjang umur komponen dan mengurangi biaya perawatan.

B. Penggunaan Plating dalam Industri Elektronik

  1. Pelapisan Emas pada Konektor dan Kontak Listrik
    • Studi Kasus: Apple menggunakan pelapisan emas pada konektor dan kontak listrik dalam produk-produk mereka seperti iPhone dan MacBook. Emas dipilih karena ketahanannya terhadap oksidasi dan konduktivitas listrik yang tinggi.
    • Manfaat: Pelapisan emas memastikan koneksi listrik yang andal dan stabil, mengurangi resistensi, dan mencegah kegagalan koneksi akibat korosi.
  2. Pelapisan Nikel pada Printed Circuit Boards (PCBs)
    • Studi Kasus: Intel menggunakan electroless nickel immersion gold (ENIG) plating pada PCB mereka untuk meningkatkan keandalan dan performa produk semikonduktor mereka.
    • Manfaat: ENIG plating memberikan permukaan yang datar dan konduktif, ideal untuk soldering dan pemasangan komponen elektronik. Ini juga meningkatkan ketahanan terhadap korosi dan umur panjang PCB.
  3. Pelapisan Tembaga pada Heat Sinks
    • Studi Kasus: AMD menggunakan pelapisan tembaga pada heat sinks untuk meningkatkan konduktivitas termal pada prosesor mereka. Tembaga memiliki konduktivitas termal yang tinggi, yang membantu dalam pembuangan panas yang efisien.
    • Manfaat: Peningkatan konduktivitas termal membantu dalam menjaga suhu operasi prosesor yang optimal, meningkatkan performa dan keandalan produk elektronik.

C. Aplikasi dalam Konstruksi dan Infrastruktur

  1. Galvanisasi pada Struktur Baja
    • Studi Kasus: Jembatan Golden Gate di San Francisco menggunakan baja galvanis untuk mencegah korosi akibat kondisi lingkungan yang keras, termasuk kabut asin dari laut.
    • Manfaat: Galvanisasi memberikan perlindungan jangka panjang terhadap korosi, memperpanjang umur struktur dan mengurangi biaya pemeliharaan.
  2. Pelapisan Zinc-Aluminum pada Guardrails
    • Studi Kasus: Banyak jalan raya di Amerika Serikat menggunakan guardrails yang dilapisi dengan zinc-aluminum alloy. Proses pelapisan ini memberikan perlindungan superior terhadap korosi dibandingkan dengan pelapisan seng murni.
    • Manfaat: Lapisan zinc-aluminum meningkatkan ketahanan guardrails terhadap cuaca ekstrem dan garam jalan, memastikan keselamatan pengguna jalan dalam jangka panjang.
  3. Pelapisan Tembaga pada Pipa dan Sistem Plumbing
    • Studi Kasus: Bangunan komersial dan perumahan di banyak negara menggunakan pipa tembaga yang dilapisi untuk meningkatkan daya tahan terhadap korosi dan kebocoran.
    • Manfaat: Pelapisan tembaga memberikan ketahanan terhadap korosi yang lebih baik daripada pipa logam lainnya, memastikan sistem plumbing yang tahan lama dan mengurangi risiko kebocoran.

Penutup

Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bahwa plating pada bahan logam memegang peranan penting dalam berbagai industri karena manfaatnya yang meliputi perlindungan terhadap korosi, peningkatan daya tahan dan ketahanan aus, perbaikan penampilan, peningkatan konduktivitas listrik dan termal, serta pengurangan gesekan.

Dengan teknologi dan inovasi terus berkembang, masa depan plating menjanjikan lebih banyak kemajuan dalam efisiensi, keberlanjutan, dan aplikasi yang lebih luas. Penting bagi industri untuk terus mengembangkan praktik plating yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sambil mempertahankan kualitas dan kinerja yang unggul.

Dengan demikian, plating tetap menjadi salah satu proses yang sangat vital dalam memastikan keandalan, daya tahan, dan estetika produk logam di pasar global yang kompetitif.

Semoga bermanfaat dan mudah-mudahan dapat menjawab pertanyaan teman teman tentang tujuan plating pada bahan dari logam adalah untuk apa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *