Pentingnya Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

Pentingnya Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

Supply Chain Management atau manajemen rantai pasok, tentunya bukan suatu hal yang baru bagi teman-teman yang bekerja di industri manufaktur.

Bahkan paling tidak 1 bulan sekali, umumnya diadakan meeting SCM (Supply Chain Management) di perusahaan yang tentunya dihadiri wakil dari penanggung jawab setiap departemen.

Seperti kita ketahui, manajemen rantai pasok menjadi topik hangat dalam dunia bisnis saat ini. karena banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan mulai dari penekanan biaya sampai pada masalah kepuasan konsumen.

Nah.. Kali ini kita akan sedikit membahas mengenai Supply Chain Magement mulai dari :

  • Konsep dasar SCM
  • Tujuan SCM
  • Elemen SCM
  • Persediaan dalam SCM
  • Proses bisnis SCM

Singkatan :

SCM : Supply Chain Management

Konsep dasar Manajemen Rantai Pasok / SCM (Supply Chain Management)

Manajemen Rantai Pasok atau supply chain management (SCM) terkait dengan seluruh aktivitas yang terlibat dalam pengadaan dan penggunaan dari sebuah produk atau jasa.

manajemen rantai pasok

Gambar diatas merupakan flowchart dari supply chain management yang diambil dari buku Principles of Supply Chain Management : A Balanced Approach Karangan G. Leong, Keah-Choon Tan, Joel Wisner.

Dapat dilihat pada gambar pada bagian tengah merupakan adanya perusahaan inti

Dan disebelah kiri dan sebelah kanan perusahaan tersebut adalah perusahaan pemasok dan pelanggan tingkat pertama dan tingkat kedua.

Perusahaan inti yang dimaksud adalah perusahaan yang menghasilkan produk akhir yang menjual produknya kepada konsumen atau disini disebut dengan Fokal Firm.

Fokal Firm ini dalam rangkaian rantai pasok lain dapat berarti perusahaan lain tergantung bagaimana sudut pandang yang digunakan.

Nah dalam suatu rangkaian rantai pasok juga terdapat pihak-pihak atau perusahaan yang secara tidak langsung terlibat dan turut mempengaruhi keberhasilan dari rantai pasok dan mereka juga memegang peranan penting dalam aktivitas pengiriman produk.

Perusahaan-perusahaan misalnya seperti berbagai perusahaan penyedia jasa transportasi seperti truk, kereta api, pesawat terbang, dan kapal Laut.

Selain itu juga ada perusahaan penyedia jasa teknologi informasi dan telekomunikasi seperti provider sistem informasi, perusahaan penyediaan gedung, agen, dan konsultan.

Perusahaan-perusahaan tersebut memberikan manfaat Dalam rantai pasok karena peran mereka dapat membantu mengirimkan produk kepada konsumen tepat waktu, mempermudah komunikasi antara penjual dan pembeli, menyediakan produk untuk wilayah yang terpencil, menghemat biaya, dan secara keseluruhan membantu pabrik manufaktur menjual produk mereka kepada konsumen dengan biaya terendah yang memungkinkan.

Jadi bisa kita definisikan bahwa :

Supply Chain Management adalah suatu konsep pengelolaan produk melalui integrasi yang terbentuk di antara pemasok atau supplier, pembuat (producer), penyalur (distributor), gudang (warehouse), dan penjual (retail) serta konsumen sehingga didapat suatu pola distribusi produk dengan jumlah, lokasi, dan waktu yang tepat.

Tujuan Supply Chain Management

tujuan manajemen rantai pasok

Paling tidak ada 3 tujuan dari Supply Chain Management, yaitu :

  • Mengoptimalkan Pengiriman

Suatu perusahaan harus mengelola rantai pasok sebagai suatu entitas, dengan tercapainya koordinasi dari rantai pasokan perusahaan maka di tiap channel dari rantai pasokan perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang dan juga tidak sampai kelebihan barang atau terlalu banyak barang.

  • Meminimalkan Ongkos

Tujuan dari manajemen partai pasok adalah untuk mencapai biaya yang minimum atau yang paling sedikit dan tingkat pelayanan yang maksimum.

  • Meningkatkan Pelayanan

Manajemen rantai pasok mempertimbangkan suatu fasilitas yang berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan konsumen sehingga bisa meningkatkan kualitas pelayanan konsumen.

Elemen SCM

Ada 6 elemen Supply Chain Management (SCM)

Produksi

Di bidang produksi ini ada beberapa pertanyaan yang harus bisa dijawab atau bisa diselesaikan, yaitu :

  • Produk apa sih yang diinginkan pasar?
  • Berapa banyak yang harus diproduksi dan kapan?

Kegiatan ini termasuk pembuatan jadwal produksi induk yang terkait dengan kapasitas produksi, penyeimbangan, dan penjadwalan kontrol kualitas, dan pemeliharaan peralatan.

Oya sebelumnya kita juga pernah membahas terkait dengan pembuatan jadwal produksi induk yang merupakan salah satu tugas dari PPIC, untuk artikel lengkapnya bisa dibaca disini : [Ibaratnya] PPIC adalah Seorang Playmaker di Perusahaan

Persediaan atau Inventori

Permasalah persediaan itu terkait jawaban dari pertanyaan berikut :

  • Persediaan apa aja yang harus disimpan pada setiap tahap dalam rantai pasokan?
  • Berapa banyak persediaan harus disimpan sebagai bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi?

Tujuan utama dari persediaan adalah untuk penyangga terhadap ketidakpastian rantai pasok tapi menyimpan persediaan dalam jumlah besar memerlukan biaya yang besar pula.

Sehingga point pentingnya adalah berapa sih tingkat persediaan yang paling optimal atau yang paling pas dan penentuan titik pemesanan ulang.

Lokasi

Permasalahan lokasi itu terkait dengan Jawaban pertanyaan berikut :

  • Dimana lokasi fasilitas untuk produksi dan penyimpanan persediaan?
  • Dimana lokasi yang memerlukan biaya paling efisien untuk produksi dan menyimpan persediaan?
  • Apakah fasilitas yang sudah ada saat ini masih dapat digunakan atau kita harus membangun fasilitas baru?

Karena seperti kita ketahui lokasi penyimpanan tersebut tentunya harus kita pertimbangkan apakah ada semacam regulasi yang harus kita ikuti, misalnya : Suatu perusahaan yang telah menerapkan Standar CPOTB (Cara Pengolahan Obat Tradisional yang Baik) tentunya mempunyai persyaratan-persyaratan tempat penyimpanan yang harus kita penuhi.

Ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut terjawab melalui analisis yang tepat maka bisa menentukan jalur yang tepat pula untuk nyimpan produk kepada konsumen.

Transportasi

Permasalahan mengenai transportasi terkait dengan jawaban-jawaban dari pertanyaan berikut :

  • Bagaimana persediaan dipindahkan dari satu lokasi rantai pasok ke lokasi lainnya?
  • Biasanya transportasi udara dan truk secara umum lebih cepat dan reliabel tapi biasanya juga lebih mahal.
  • Pengiriman lewat laut dan kereta api lebih murah namun biasanya memerlukan waktu transit yang lebih lama.

Nah kita bisa memilih mana yang paling efisien dan tepat dengan produk yang kita produksi.

Informasi

Permasalahan terkait informasi umumnya menyangkut jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut :

  • Seberapa banyak data yang harus dikumpulkan dan seberapa banyak informasi dapat dibagikan?
  • Informasi terkini dan akurat dapat membantu membuat koordinasi yang lebih baik dan mengambil keputusan yang tepat.

Dengan informasi yang baik dan tepat keputusan-keputusan strategis dapat diambil, misalnya :

  • Apa yang akan diproduksi dan berapa banyak
  • Dimana lokasi produksi dan menyimpan persediaan serta cara terbaik untuk memindahkannya

Nah itulah alasan kenapa elemen informasi ini sangat penting dalam supply chain management / manajemen rantai pasok.

Jenis Persediaan dalam Manajemen Rantai Pasok / SCM

jenis persedian supply chain management

Ada 4 jenis persediaan dalam SCM :

Raw material atau Bahan Baku

Mata rantai pertama ada di pabrik pembuat bahan baku dan mata rantai terakhir ada di pabrik pembuat produk akhir, bukan di konsumen akhir.

Bahan baku di pabrik pembuat produk akhir digabung dengan bahan penolong dan dengan teknologi tertentu diolah menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi.

Baca Juga : Metode Pengambilan Sampel Bahan Baku Pada Industri Farmasi

Barang Setengah Jadi

Permulaan mata rantai ada di pabrik pembuat bahan jadi.

Berikutnya seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa bahan setengah jadi adalah hasil dari proses bahan baku.

Bahan setengah jadi dapat langsung diproses di pabrik yang sama menjadi bahan jadi tapi dapat juga dijual kepada konsumen sebagai komoditas.

Jadi akhir dari mata rantai akan sangat tergantung dari hal di atas bisa pendek dan bisa panjang. Akhir mata rantai ada di konsumen akhir pengguna atau pembeli hasil produksi tersebut.

Persediaan jenis ini adalah persediaan yang digunakan untuk menunjang pabrik pembuat barang jenis tersebut yaitu untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasi peralatan pabriknya.

Barang Komoditas

Jenis persediaan ini adalah barang yang dibeli oleh perusahaan tertentu sudah dalam bentuk barang jadi dan diperdagangkan, dalam arti dijual kembali kepada konsumen.

Dan di perusahaan tersebut barang ini dapat diproses lagi, misalnya : diganti bungkusnya atau diperkecil kemasannya, tetapi dapat juga dijual lagi secara langsung dalam bentuk asli seperti saat dibeli.

Nah mata rantai persediaan jenis ini bermula dari pabrik pembuat komuditas tersebut dan berakhir pada konsumen akhir pengguna barang tersebut.

Barang komoditas kadang-kadang juga disebut dengan Reseller Commodities karena memang barang tersebut dibeli untuk dijual lagi dengan keuntungan tertentu.

Barang Proyek

Persediaan jenis ini adalah material dan suku cadang yang digunakan untuk membangun proyek tertentu misalnya : Pembuatan pabrik baru

8 Proses Bisnis SCM

8 proses bisnis rantai pasokan

Ada 8 proses di bisnis Supply Chain Management, dimana dari yang pertama hingga yang kedelapan saling berkaitan satu sama lainnya.

Customer Relationship Management

Langkah pertama manajemen rantai pasokan adalah mengidentifikasi pelanggan utama atau pelanggan yang kritis dengan misi dagang perusahaan.

Rencana bisnis adalah titik awal identifikasi.

Tim pelayanan pelanggan atau customer service biasanya membuat dan melaksanakan program-program bersama, persetujuan produk, dan jasa ditetapkan pada tingkat kinerja tertentu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Customer Service Management

Sumber tunggal informasi pelanggan yang mengurus persetujuan produk dan jasa.

Customer service memberitahu pelanggan tentang informasi mengenai tanggal pengiriman dan ketersediaan produk Berdasarkan informasi dari bagian produksi dan distribusi.

Pelayanan setelah penjualan juga perlu.

Intinya harus secara efisien dan membantu pelanggan mengenai aplikasi dan rekomendasi produk.

Demand management

Proses ini harus menyeimbangkan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan supply perusahaan.

Menentukan apa yang akan dibeli pelanggan dan kapan akan dibelinya.

Sistem manajemen permintaan yang baik menggunakan data point-of-sale dan data pelanggan inti untuk mengurangi ketidakpastian dan aliran yang efisien melalui rantai pasokan.

Customer Demand Fulfillment

Proses penyelesaian pesanan ini secara efektif memerlukan integrasi rencana kerja antara produk, distribusi, dan transportasi.

Hubungan dengan rekan kerja yakni antara anggota primer rantai pasokan dan anggota sekunder diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengurangi total biaya kirim ke pelanggan.

Manufacturing Full Management.

Biasanya perusahaan memproduksi barang lalu dibawa ke bagian distribusi berdasarkan ramalan historic artinya data penjualan sebelumnya.

Produk dihasilkan untuk memenuhi jadwal produksi.

Seringkali produk yang salah mengakibatkan persediaan yang tidak perlu, meningkatkan biaya penanganan atau penyimpanan dan mengakibatkan pengiriman produk terhambat.

Dengan manajemen rantai pasok produk dihasilkan berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Jadi barang diproduksi harus fleksibel dengan kebutuhan pasar.

Procurement

Yaitu membina hubungan jangka panjang dengan sekelompok pemasok dalam arti hubungan Win win relationship yang akan mengubah sistem beli tradisional.

Hubungan ini adalah melibatkan pemasok sejak awal design produk sehingga dapat mengurangi siklus pengembangan produk serta meningkatkan koordinasi antara engineering, purchasing, dan supplier pada tahap akhir desain.

Baca Juga : Pengendalian Operasional dan Desain Pengembangan pada ISO 9001

Pengembangan Produk dan Komersialisasi

Untuk mengurangi waktu masuknya produk ke pangsa pasar, ke pelanggan, dan ke supplier seharusnya dimasukkan dulu ke dalam proses pengembangan produk.

Bila siklus produk termasuk singkat maka produk yang tepat harus dikembangkan dan di lonceng pada waktu yang singkat dan tepat agar perusahaan kuat bersaing.

Retur

Proses manajemen retur yang efektif memungkinkan kita untuk mengidentifikasi produktivitas kesempatan memperbaiki dan menerobos proyek-proyek agar dapat bersaing.

Nah itu adalah delapan proses inti bisnis dalam supply chain management atau manajemen rantai pasok.

Semoga bermanfaat

Referensi :

Buku Principles of Supply Chain Management

Danjunisme : Manajemen Produksi – SCM (Supply Chain Management)