Mengenal Torque Tester Sebagai Alat Uji Puntir Tutup Botol

Mengenal Torque Tester Sebagai Alat Uji Puntir Tutup Botol

Kemasan primer yang bersentuhan langsung dengan produk merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Kemasan yang tidak memenuhi standar tentunya akan merusak produk itu sendiri dan berujung ke meningkatnya keluhan pelanggan yang bisa berdampak buruk terhadap citra perusahaan. Beberapa parameter kritis tentunya harus kita lakukan pengujian untuk memastikan bahwa kemasan tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan, misalnya :

  • Untuk kemasan foil, dilakukan pengujian ketebalan foil, dimensi panjang x lebar, standar warna kemasan, kekuatan seal (daya rekat), posisi inox untuk memudahkan pelanggan dalam membuka kemasan foil tersebut, dll.
  • Untuk kemasan botol, dilakukan pengujian ketebalan botol, jumlah ulir, dimensi botol baik diameter dalam maupun diameter luar botol, serta kekuatan uji puntir pada tutup botol tersebut.

Kemasan-kemasan tersebut diatas jika sudah terisi dengan produk juga perlu dilakukan uji kebocoran untuk memastikan bahwa kemasan tersebut tidak bocor sehingga produk yang berada di dalam kemasan primer tersebut tidak bisa keluar sehingga mengurangi jumlah isinya. Bahkan untuk produk pangan kemasan bocor bisa merusak produk tersebut yang mengakibatkan tidak layak untuk dikonsumsi.

Pada artikel kali ini kita akan sedikit membahas mengenai pengertian torque tester yang biasa digunakan untuk melakukan pengukuran uji puntir tutup botol tersebut.

Tutup Botol Ulir

Tutup botol di dalam kemasan tentunya berfungsi sebagai segel untuk menjaga kualitas produk sehingga tetap aman selama berada di dalam kemasan tersebut. Selain itu segel yang kuat dari tutup botol tersebut menjaga produk tetap di dalam kemasan dan tidak tumpah jika terjadi benturan pada produk tersebut / terjatuh.

Tutup botol jenis ulir merupakan salah satu jenis tutup yang paling umum kita temukan di pasaran dan paling banyak digunakan oleh perusahaan minuman / farmasi untuk mengemas produknya.

Ciri khas dari tutup botol jenis ini adalah memiliki ulir di bagian leher botol yang berfungsi untuk menyegel kemasan. Bentuk dan jumlah ulir inipun bisa disesuaikan dengan keinginan kita.

Ciri khas lain dari tutup botol ulir ini adalah pada bagian tutup dibuat tidak rata untuk memberikan kemudahan customer untuk membuka tutup botol tersebut.

Namun sebagai produsen, apakah kita benar-benar tahu jika tutup botol tersebut ternyata mudah / sulit di buka oleh customer?

Itulah pentingnya mengukur kekuatan uji puntir dengan menggunakan torque tester sehingga kita benar-benar yakin nilai standar besarnya gaya yang diperlukan untuk membuka tutup botol tersebut.

Pentingnya Melakukan Pengujian Kekuatan Tutup Botol

alat uji puntir botol

Apakah teman-teman pernah membeli minuman botol namun ketika akan membukanya mengalami kesulitan?

Bagaimana kesan-kesannya?

Tentunya sebal ya, bahkan berujung tidak ingin lagi membeli produk tersebut lagi. Terlebih lagi kita menceritakan pengalaman tersebut ke teman-temannya.

Nah…

Bagaimana jika kita berada di posisi sebagai produsen / penjual produk tersebut?

Tentunya tidak ingin terjadi kan..?

Karena bisa berujung ke keluhan pelanggan dan penurunan penjualan.

Trial Kekuatan Uji Puntir Tutup Botol

Untuk mengantisipasi hal-hal diatas, dimana tutup botol susah dibuka oleh customer, sebagai produsen kita bisa melakukan trial kepada karyawan kita untuk membuka beberapa kemasan botol yang sudah terisi produk dimana setiap botol mempunyai kekuatan puntir tutup botol yang berbeda-beda.

Tentunya sebelum melakukan trial, hal ini harus didiskusikan terlebih dahulu kepada supplier botol tersebut mengenai hal-hal kritis yang harus diperhatikan.

Pada saat trial, Kita bisa memberikan kemasan botol dengan kekuatan puntir tutup botol yang berbeda-beda tersebut ke beberapa audience wanita untuk mencoba membukanya, dan diberikan pilihan apakah tutup botol tersebut :

  1. Mudah dibuka
  2. Sedang
  3. Susah dibuka

Dari hasil trial tersebut kita bisa melakukan analisa dan menarik kesimpulan, manakah botol yang paling mudah dibuka namun secara spesifikasi lainnya masih memenuhi standar (misalnya ketika dilakukan uji kebocoran, produk tersebut masih bagus dan tidak bocor, dll).

Nah..

Setelah kita mendapatkan sampel mana yang mudah dibuka namun masih memenuhi standar yang lainnya, kita harus membakukan / menstandarisasi, berapa nilai / angka kekuatan uji puntir botol tersebut.

Bagaimana Caranya?

Torque Tester : Alat Uji Puntir Tutup Botol

Prinsip kerja torque tester adalah sensor rotasi (atau sensor torsi dinamis) digunakan dalam aplikasi di mana pengukuran torsi harus dilakukan pada poros yang berputar, mesin atau motor stasioner.

Perlu diingat bahwa unit ini akan rusak jika kita gunakan pada pengukuran yang mempunyai kekuatan / gaya puntir melebihi kapasitas yang sudah ditentukan dalam spesifikasi alat bersangkutan.

Beberapa alat biasanya membatasi maksimal kekuatan / gaya puntir tidak boleh melebihi kira-kira. 110% dari kapasitas yang tertera dalam spesifikasi alat, Dan biasanya alat akan memberikan pesan / indikator tertentu untuk menghentikan pengukuran jika melebihi 110 % tersebut.

Sehingga, segera hentikan pengukuran kekuatan uji puntir sehingga sensor dapat berhenti saat kelebihan beban dan tidak rusak.

DTXS Cap Torque Tester Imada

kalibrasi torque tester

 

Ada beberapa macam merk dan tipe dari alat Torque Tester, namun kali ini kita akan mencoba mengulas salah satu dari torque tester brand IMADA tipe DTXS.

Dari segi ketelitian, alat ini mampu memberikan akurasi ± 0.5 % full scale ± 1 digit. Untuk satuan pengukuran yang bisa kita pilih yaitu lbf-in, kgf-cm dan N-cm.

Tipe ini juga memberikan Indikator kelebihan beban pada saat pengukuran dan ketika baterai lemah dan mempunyai diameter penjepit dari 0,75″ s/d 6,25″ dan diameter penjepit meja kecil opsional dari 0.25″ s/d 2″

Torque Tester DTXS memiliki menu yang mudah digunakan serta membuat pemrograman juga relatif sederhana dan dilengkapi dengan dalam delapan bahasa yaitu :

  • Inggris
  • Spanyol
  • Prancis
  • China
  • Jerman
  • Italia
  • Korea
  • Jepang

Pada saat pengaturan seperti pemilihan satuan, pengaturan setpoint tinggi / rendah, dan semua fungsi lainnya bisa kita lakukan dengan mudah karena fungsi-fungsi tombolnya di desain secara sederhana.

Torque Tester DTXS memiliki Layar OLED yang bisa membuat hasil pengukuran terlihat di lokasi gelap sehingga nilai torsi, unit, peak hasil pengukuran dapat terlihat dengan jelas.

Pada saat pembelian alat uji puntir Torque Tester DTXS, kita sudah mendapatkan Sertifikat kalibrasi di 3 Titik yang tentunya tertelusur ke standar NIST. Selain itu dalam paket pembelian juga sudah termasuk adaptor / pengisi daya AC, Kabel USB, CD Driver, baterai isi ulang Ni-MH.

Bagian-Bagian Alat Torque Tester

bagian-bagian torque tester

Berikut ini adalah bagian serta fungsi komponen utama yang terdapat dalam torque tester :

  1. Torque sensor, dimana komponen ini berfungsi untuk mendeteksi besarnya gaya ketika pengukuran dilakukan.
  2. Operation panel, sebagai tempat pengaturan pengukuran serta menunjukkan nilai dari hasil pengukuran.
  3. Rear panel, sebagai tempat / port untuk kabel USB dan adaptor.
  4. Handles Torque, untuk memegang alat supaya lebih kuat.
  5. Battery cover, sebagai tempat baterai.
  6. Attachment, untuk memegang samples serta attachement.

Metode Kalibrasi Torque Tester

Untuk tetap menjaga akurasi dari alat ini, kalibrasi torque tester perlu dilakukan secara berkala. Metode kalibrasi yang biasa digunakan untuk kalibrasi torque tester adalah  JIS B 4652 8th Edition, October 22, 2018 :Hand torque tools – Requirements and test methods.

Untuk melakukan kalibrasi tersebut, teman-teman bisa menggunakan layanan laboratorium kalibrasi maupun dilakukan kalibrasi secara mandiri jika mempunyai standar / kalibrator yang dipersyaratkan serta personel yang melakukan kalibrasi sudah mendapatkan training untuk menjamin kompetensinya.

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *