Pengertian dan Fungsi Buret Laboratorium dalam Titrasi

Pengertian dan Fungsi Buret Laboratorium dalam Titrasi

Dalam suatu laboratorium kimia, kegiatan titrasi merupakan salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan dalam analisa. Untuk mendukung kegiatan tersebut tentunya ada beberapa peralatan laboratorium yang digunakan, antara lain statif, klem, beaker gelas, erlenmeyer, dan tentunya yang paling utama adalah buret. Kali ini kita akan belajar mengenai jenis, cara menggunakan, serta metode kalibrasi buret yang biasa digunakan sebagai acuan. serta fungsi buret itu sendiri.

Pengertian dan Fungsi Buret

Buret merupakan suatu alat gelas berbentuk tabung panjang dengan garis skala seperti pada pipet ukur atau gelas ukur dengan penampang yang sama dari atas ke bawah. Pada bagian bawah alat ini dilengkapi dengan kran sebagai tempat keluarnya larutan dalam mulut buret.

Fungsi buret adalah sebagai alat untuk mengukur larutan berdasarkan volume yang dikeluarkan. Ukuran buret biasanya memiliki volume 25 / 50 ml.

Jika sedang digunakan buret harus ditopang dengan kokoh dengan suatu statif yang dilengkapi dengan klem untuk menjepit buret tersebut. Usahakan pada saat menjepit buret dalam statif dan klem posisi buret harus tegak lurus supaya pembacaan skalanya tepat dan tidak menimbulkan kesalahan paralax.

Sebelum digunakan buret harus diberikan pelumas untuk mencegah kran saling melekat ataupun macet pada saat penggunaan sehingga mengganggu kelancaran dalam analisa. Pelumas yang paling sering digunakan adalah vaseline.

Jenis-Jenis Buret

Ada 4 macam jenis buret yang biasa digunakan dalam titrasi, antara lain :

  • Buret Biasa

buret biasa

Buret ini terbuat dari gelas dengan warna bening dan garis-garis skala seperti pada pipet ukur.

  • Buret Schellbach

Buret Schellbach

Dimana pada bagian belakang pada dinding buret ini terdapat garis biru memanjang secara vertikal di atas dasar berwarna putih. Pembacaan miniskus pada buret ini dilihat dari bagian lancip pada garis birunya.

  • Buret Oksidasi

buret adalah

Buret ini biasanya digunakan untuk larutan yang mudah terurai oleh cahaya seperti larutan kalium permanganat dan larutan iodin. Buret ini seringkali dinamakan juga sebagai buret coklat karena permukaan buret ini berwarna coklat.

  • Buret basa

harga buret 50 ml

Buret ini biasa dinamakan sebagai buret teflon. Buret ini memiliki perbedaan di bagian krannya yang terbuat dari bahan PTFE atau poly tetra fluoro ethylene. Keunggulan dari buret ini adalah pada saat penggunaannya tidak perlu menggunakan pelumas.

Buret ini biasa digunakan untuk larutan yang bersifat basa karena larutan yang bersifat basa dapat bereaksi dengan alat gelas sehingga jika menggunakan buret biasa maka kran yang digunakan akan macet.

Harga buret tersebut diatas tentunya berbeda satu dengan yang lainnya, namun untuk harga buret 50 ml berkisar antara 100 ribu s/d 200 ribu rupiah tergantung dengan class buret itu sendiri.

Cara Menggunakan Buret Laboratorium

harga buret 50 ml

Dapat dilihat pada gambar diatas, buret mempunyai skala dari 0 s/d 50 ml yang berfungsi untuk mengukur penurunan volume ketika terjadi titrasi hingga titik akhir.

Cara menggunakan buret hampir mirip dengan dengan pipet volume / pipet ukur, dimana pertama-tama yang harus kita lakukan adalah membilasnya terlebih dahulu dengan menggunakan air suling.

Seperti yang sudah diuraikan diatas, bagian buret terdiri dari batang dan kran yang bisa diputar. Untuk memasang buret di dalam klem dan statif, pegang buret dengan tangan kiri, kemudian buka klem, dan jepit buret tersebut dengan klem.

Berikut tahapan menggunakan buret laboratorium

  • Pertama kita bilas dengan menggunakan air suling dari botol semprot, kita isi kurang lebih 1/3 atau 1/4 dari tinggi buret.

cara menggunakan buret

  • Ambil beker buangan dan kita posisikan buret seperti pada gambar diatas (Telapak tangan menghadap ke atas dan batangnya diposisikan mendatar dimana dibagian bawahnya adalah beker buangan)

cara kerja buret

  • Putar buret dengan tangan supaya bagian dalam buret terbilas dan ketika air atau Larutan kimia itu jatuh maka akan langsung masuk ke dalam beaker buangan.
  • Berikutnya kita juga membilas bagian bawahnya sampai habis.

pembilasan bagian bawah

  • Setelah pembilasan dengan air suling selesai, selanjutnya lakukan pembilasan dengan menggunakan larutan titran yang sebelumnya sudah ditempatkan didalam beker.

Seperti kita ketahui beaker mempunyai ukuran leher yang lebih besar dan leher buret lebih kecil. Jika kita langsung menuang larutan titran tersebut ke dalam buret, maka bisa terjadi tumpahan yang bisa menyebabkan iritasi dan kecelakaan kerja di laboratorium, sehingga untuk melakukan penuangan kita membutuhkan bantuan corong. Dalam memasang corong ke dalam buret ini disarankan diganjal dengan kertas yang dilipat.

Tuang larutan titran kedalam buret kurang lebih 1/3 atau 1/4 dari tinggi buret. Tujuannya adalah untuk menyamakan konsentrasi larutan di buret dengan larutan yang akan dituangkan.

  • Setelah pembilasan selesai kita singkirkan beaker buangan dan tuangkan lagi larutan titran kurang lebih setengahnya dan lihat bagian bawahnya apakah ada gelembung udara, Hilangkan gelembung udara dengan cara miringkan posisi buret dan kita buka kran hingga maksimal sehingga udaranya keluar.

menghilangkan gelembung pada buret

  • Berikutnya kita isi buret dengan larutan titran hingga kurang lebih satu 1 cm diatas skala nol.
  • Pasangkan Buret dan statif. Sampai tahap ini buret akan basah di atas skalanya, maka seka buret dengan menggunakan kertas saring yang dibuat seperti selongsong untuk menyeka bagian atas skala buret tersebut. Tujuannya supaya tidak ada tetesan Air yang jatuh ketika melakukan titrasi dan mengubah volume yang terbaca pada skala buret.
  • Buret siap untuk digunakan.
  • Siapkan larutan yang akan dititrasi pada erlenmeyer.
  • Pegang erlenmeyer dengan tangan kanan (untuk tangan kidal menggunakan tangan kiri)
  • Pegang kran buret dengan tangan kiri (kran buret berada dalam genggaman)
  • Buka kran secara perlahan dan teteskan pada larutan yang akan dititrasi pada erlenmeyer (pastikan dalam membukan kran tidak menyebabkan larutan mengocor, lakukan secara perlahan). Seiring dengan berjalannya waktu, nanti kita akan terbiasa mengatur kecepatan tetesan tersebut.
  • Posisikan tinggi ujung buret menyesuaikan dengan tinggi erlenmeyer.
  • Pegang erlenmeyer dengan tangan kanan, dan gerakkan memutar seperti mengaduk sehingga membentuk pusaran air.
  • Bukan kran buret sehingga titran menetes.
  • Setelah terjadi perubahan warna pada erlenmayer dan titrasi dihentikan dan baca volume skala di buret.

Catatan :

Ketika tidak dipakai posisi buret harus terbalik dan posisi kran harus terbuka supaya tidak ada larutan yang terkurung di kran dan menyebabkan buret menjadi macet.

Cara Membaca Skala Buret Laboratorium

cara membaca skala buret

Dalam membaca skala buret, mata harus tegak lurus terhadap permukaan cairan seperti pada gambar diatas sehingga tidak menimbulkan kesalahan paralax.

Cara Baca Buret Schellbach

skala buret schelbach

Pada gambar buret diatas, dapat dilihat bahwa skala terkecil buret adalah 0.1 ml.

Volume yang terbaca pada buret diatas adalah 42.25 ml, dimana terdiri dari 4 angka penting.

  • Angka 42.2 merupakan angka pasti sedangkan angka 5 merupakan angka taksiran.
  • Angka 5 dipilih menjadi angka taksiran karena pada pembacaan buret posisi miniskus berada pada tengah-tengan 42.2 dan 42.3.

Cara Membaca Buret Asam / Basa

skala buret biasa

Pada gambar diatas, skala terkecil dari buret adalah 0.1 ml. Volume terbaca pada skala diatas adalah 13.93 terdiri dari 4 angka penting dimana

  • Angka 13.9 merupakan angka pasti
  • Angka 3 merupakan angka taksiran.

Angka 3 dipilih menjadi angka taksiran karena posisi miniskus bawah berada pada sepertiga skala yaitu antara 13.9 dengan 14.0 namun lebih mendekati ke angka 13.9 ml.

Cara membaca buret coklat atau amber

cara membaca buret coklat

Pada gambar diatas, skala terkecil adalah 0,1 ml. Volume terbaca adalah 13.03. Dimana ada 4 angka penting dimana :

  • Angka 13.0 merupakan angka pasti
  • Angka 3 dibelakan koma merupakan angka taksiran.

Angka 3 dipilih menjadi angka taksiran karena posisi miniskus bawah berada pada sepertiga skala yaitu antara 13.0 dengan 13.1 namun lebih mendekati ke angka 13.0 ml.

Kalibrasi Buret Laboratorium

kalibrasi buret

Sama halnya dengan pipet volume atau pipet ukur, karena fungsi buret yang relatif penting, maka disarankan buret ini dilakukan secara berkala. Beberapa metode kalibrasi buret yang biasa digunakan adalah :

  • ISO 4787:2010 Laboratory glassware — Volumetric instruments — Methods for testing of capacity and for use
  • ASTM E542-01(2021) Standard Practice for Calibration of Laboratory Volumetric Apparatus

Untuk acuan dalam evaluasi ketidakpastian pengukuran bisa dikombinasikan dengan Guidelines on the Determination of Uncertainty in Gravimetric Volume Calibration EURAMET Calibration Guide No. 19 Version 3.0 (09/2018).

Kalibrasi buret ini bisa dilakukan secara internal selama kondisi lingkungan dan peralatan yang digunkan tersedia serta personel yang melakukan sudah mendapatkan pelatihan kalibrasi atau juga bisa dilakukan secara eksternal ke laboratorium penyedia layanan kalibrasi.

Referensi :

Teknik membaca skala buret

Tutorial penggunaan buret