Dalam suatu kegiatan analisa sampel di laboratorium, tentunya tidak dapat dilepaskan dengan rangkaian alat dan bahan yang digunakan. Baik itu alat yang terbilang sederhana dari pipet tetes, beaker gelas, labu ukur, statif, klem, sampai ke peralatan yang sifatnya canggih seperti spektrofotometer AAS, HPLC, FTIR, dll. Nah artikel ini kita akan membahas mengenai statif dan klem, dimana peralatan laboratorium ini dari bentuk serta perawatannya terbilang sederhana namun fungsinya sangat penting dalam mendukung suatu analisa baik itu aktifitas penyaringan (filtrasi), titrasi dengan menggunakan buret, sampai dengan pemisahan senyawa seperti destilasi maupun ekstraksi.
Daftar Isi
Bentuk Statif dan Klem Laboratorium
Meskipun secara fungsi sama, statif dan klem mempunyai beberapa bentuk yang bisa teman-teman sesuaikan dengan kebutuhan analisa di laboratorium.
Statif Laboratorium
Statif merupakan peralatan laboratorium kategori non gelas yang biasanya terbuat dari baja tahan karat dan berfungsi untuk menegakkan peralatan laboratorium dalam melakukan analisa. Dalam prakteknya statif selalu dipasangkan dengan klem yang berfungsi sebagai penjepitnya. Beberapa analisa yang menggunakan statif dan klem ini contohnya :
- Pada proses filtrasi gravity, dimana pemisahan suatu larutan untuk menghasilkan residu dan filtrat dengan menggunakan kertas saring dan corong, maka keberadaan statif dan klem berfungsi untuk memegang corong tersebut sehingga jika proses filtrasi berlangsung lama maka kita tidak perlu repot memengang corong tersebut.
- Pada proses titrasi, dimana pada proses titrasi tersebut menggunakan buret yang berisi larutan yang akan digunakan untuk melakukan titrasi, maka buret tersebut ditegakkan dengan menggunakan statif dan klem supaya analisa titrasi dan pembacaan volume larutan yang ditambahkan tersebut mudah dilakukan.
- Pada proses destilasi, dimana terdapat beberapa rangkaian peralatan seperti labu destilasi, kondensor, dll, maka terkadang diperlukan statif dan klem sehingga rangkaian tersebut kuat tidak mudah lepas.
Gambar Statif Laboratorium
Berikut ini adalah beberapa gambar statif laboratorium yang mungkin sering kita temui, dari bentuknya hampir mirip semua, namun terkadang di bagian dasarnya ada berbeda bentuk. Misalnya :
Bentuk Tripod
Bentuk Persegi Empat
Klem Laboratorium
Bagian ini tak kalah penting dibandingkan dengan statif karena berfungsi menjepit sehingga kegiatan analisa baik itu filtrasi, titrasi, destilasi, dll bisa berjalaan dengan lancar. Berikut ini adalah beberapa macam bentuk klem laboratorium.
Klem Jepit
Klem jenis ini bisa dikatakan paling umum digunakan di di laboratorium karena aplikasinya luas serta kekuatan jepitnya relatif kuat karena bisa dikencangkan dengan memutar bagian skrupnya. Klem ini bisa kita gunakan untuk mendukung pekerjaan filtrasi untuk menjepit corong, ataupun proses destilasi untuk menjepit bagian kondensor pada rangkaian destilasi. Tentunya untuk kegiatan destilasi ini disarankan kita menggunakan beberapa statif dan klem.
Klem Holder
Secara bentuk klem ini mempunyai 2 sisi yang sama pada kedua bagiannya dapat difungsikan secara bersama-sama, serta terdapat 2 karet dibagain atas dan bawah sehingga posisi peralatan yang di jepit dengan menggunakan klem jenis ini bisa lebih lurus sehingga klem ini banyak digunakan untuk mendukung analisa titrasi sebagai penegak buret sehingga pembacaan volume yang digunakan untuk titrasi bisa lebih akurat.
Retort Ring
Klem ini mungkin yang paling jarang kita temui di laboratorium. Bentuk klem ini adalah lingkaran pada bagian ujungnya. Dengan bentuk tersebut, klem ini banyak digunakan untuk mendukung analisa ekstraksi di dalam laboratorium, dimana analisa tersebut menggunakan corong pisah untuk memisahkan 2 zat berdasarkan perbedaan massa jenis dan kepolarannya.
Ada beberapa ukuran dari retort ring ini, diantaranya adalah dengan panjang 14 cm, serta pilihan diameter ring yaitu 10 cm atau 15 cm yang tentunya disesuaikan dengan kegiatan analisa ekstraksi di laboratorium anda.
Cara Menggunakan Klem dan Statif
- Letakkan statif yang akan digunakan sebagai alat penyangga pada permukaan datar, misalnya meja laboratorium / surface plate
- Pasang klem pada statif dan sesuaikan tinggi klem sesuai dengan kebutuhan analisa dengan cara menaik turunkan klem
- Putar Mur yang berada pada klem yang terletak di dekat statif setelah Klem terpasang
- Pasangkan alat yang akan dijepit dengan cara menjepit alat laboratorium tersebut pada klem
- Apabila peralatan yang dijepit mudah jatuh maka dapat menggunakan tissue agar jepitannya lebih kuat.
- Jika sudah selesai digunakan, bersihkan statif dan simpan di tempat yang sesuai.
Harga Jual Klem dan Statif Laboratorium
Untuk harga klem dan statif tentunya tergantung dari merk dan tipe serta ukuran yang digunakan, berikut ini adalah panduan tipe dari klem dan statif tersebut yang bisa teman-teman jadikan acuan :
- Acuan Harga Klem Jepit
- 2 Prong / 3 Prong
- Boss Head / extensiun
- Cork Lined / Iron Grey / Vinyl Coated
- Acuan Harga Retort Ring
- Ukuran panjang dan diameter Ring
- Acuan Harga Statif
- Besarnya dimensi dudukannya / dasarnya, serta bentuk dudukannya apakah persegi panjang / tripod, serta panjang besinya apakah 60 cm / 100 cm.
Berikut ini adalah beberapa contoh harga dari klem dan statif yang kami dapatkan dari beberapa marketplace.
Demikian sekilas mengenai statif dan klem laboratorium, jika ada yang ingin teman-teman tambahkan silakan melalui kolom komentar dibawah.