Berbagai Jenis Botol Laboratorium dan Harganya di Pasaran

Berbagai Jenis Botol Laboratorium dan Harganya di Pasaran

Keberadaan Botol laboratorium di dalam lab sangatlah penting. Botol ini digunakan untuk menampung dan menyimpan berbagai jenis bahan kimia dilaboratorium, baik berupa cairan, serbuk, ataupun padatan.

Botol ini juga dapat kita temukan dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk berbagai aplikasi di laboratorium kimia / biologi, dan dapat dibuat dari kaca ataupun plastik.

Nah, kali kita kita akan belajar bersama mengenai botol lab ini, baik dari jenis, bahan, dan sedikit gambaran mengenai harganya.

Jenis Botol Laboratorium

Narrow Mount

narrow mount bottle

 

 

Botol dengan bentuk dibagian penutup / mulut yang sempit sehingga memiliki bukaan / tutup yang lebih kecil dan dirancang untuk menuangkan dan menyimpan cairan.

Wide Mount

wide mount bottle

Dibandingkan jenis yang pertama, Botol ini mempunyai penutup / mulut yang lebih lebar dan memiliki bukaan yang lebih besar sehingga memudahkan pengisian berbagai jenis cairan ataupun padatan.

Karena kemudahan dalam mengisi dan mengeluarkan sampel, sehingga botol ini juga sering digunakan sebagai botol sampel di berbagai macam industri.

Misalnya :

Untuk sampling produk ruahan di industri makanan yang sudah menerapkan CPOTB.

Square

square bottle

Dengan bentuk persegi, botol laboratorium ini mempunyai keunggulan dapat dengan mudah dikemas bersebelahan dan memungkinkan lebih banyak botol disimpan di rak atau lemari.

Wash Bottle

wash bottle

Wash bottle berfungsi untuk menyemprotkan air (atau cairan lainnya sesuai dengan isinya) dari sisi botol yang biasanya digunakan untuk membilas bahan kimia dan bahan lainnya pada alat-alat gelas di laboratorium (gelas kimia laboratorium, buret, corong, erlenmeyer,dll).

Beberapa wash bottle memiliki nama kimia dan formula yang tercetak di bagian botolnya untuk membantu mencegah kontaminasi silang dengan bahan kimia lainnya, misalnya : acetone, ethanol, methanol, isopropanol, dll.

Wash bottle ini di desain dengan bagian penutup yang lebar sehingga memudahkan pengisian.

Laboratory Bottle Amber vs Clear

botol amber dan bening

Jika diatas kita mengenal dari bentuknya, untuk botol laboratorium juga bisa dibedakan dari warnanya.

Untuk botol yang clear tentunya memberikan transparansi maksimal sehingga kita dapat dengan mudah melihat isinya, namun untuk botol amber dengan warna gelap (coklat tua) mempunyai sifat melindungi produk yang peka terhadap cahaya atau sinar ultraviolet yang dapat mengubah sifat dari cairan / sampel yang kita simpan di dalam botol tersebut.

Laboratory Bottle Terbuat Dari Apa?

Untuk botol laboratorium jenis kaca, yang paling umum kita temui terbuat dari :

  • Type I Borosilicate

Bahan borosilikat Tipe I mengandung setidaknya 5% boric oxide sehingga lebih tahan terhadap suhu dan bahan kimia dibandingkan dengan botol yang terbuat dari soda lime.

Botol yang terbuat dari Borosilicate ini dapat bertahan dan tidak mudah pecah jika terjadi perubahan suhu yang mendadak dari panas ke dingin atau sebaliknya.

Rentang temperature untuk botol dari bahan borosilikat juga lebih lebar yaitu berkisar –70°C s/d 230°C sehingga lebih mendukung berbagai macam aplikasi analisa sampel baik di laboratorium kimia, biologi, ataupun lingkungan.

  • Type III Soda Lime

Bahan Type III Soda Lime ini mempunyai kelebihan dimana permukaan yang halus sehingga memudahkan pada saat pembersihan.

Botol dari bahan ini disarankan digunakan untuk aplikasi pada suhu rendah. Rentang suhu pemakaian dari botol dari bahan ini adalah berkisar antara 0°C s/d 100°C

Kedua bahan pada botol laboratorium diatas juga dilapisi dengan plastik khusus yang disebut “plastisol” yang aman menempel pada botol kaca tersebut dan juga memberikan perlindungan serta kebocoran jika botol tersebut pecah.

Lalu untuk botol laboratorium yang plastik terbuat dari apa?

Sama halnya yang kaca, untuk yang plastik juga dapat kita temukan dari beberapa macam bahan, antara lain sebagai berikut :

  • Low-Density Polyethylene (LDPE) High-Density Polyethylene (HDPE)

Botol dari bahan LDPE dan HDPE ini dapat digunakan untuk menyimpan cairan asam lemah atau pekat, basa dan alkohol. Dapat bertahan dalam temperatur –100°C s/d 80°C untuk LDPE dan –100°C s/d 120°C untuk HDPE.

  • Polypropylene (PP)

Botol dari bahan PP ini secara aplikasi sama dengan dari bahan LDPE dan HDPE diatas, yaitu dapat digunakan untuk menyimpan asam lemah atau pekat, basa dan alkohol. Namun mempunyai rentang temperatur yang lebih tinggi yaitu 0°C s/d 135°C.

  • Polymethylpentene (PMP)

Bahan ini mempunyai rentang yang lebih tinggi lagi dibanding kedua bahan diatas, yaitu 20°C s/d 175°C. Secara aplikasi juga sama, dapat kita gunakan untuk menyimpan asam lemah atau pekat, basa dan alkohol.

  • Polycarbonate (PC)

Botol dari bahan Polycarbonate (PC) ini mempunyai rentang temperatur yang paling lebar dibandingkan dengan botol laboratorium dari bahan lainnya, yaitu –135°C s/d 130°C. Namun secara aplikasi penggunaan hanya disarankan untuk menyimpan larutan yang bersifat asam lemah.

  • Polyethylene Terephthalate (PET)

Bahan yang terkahir yang biasa digunakan untuk botol laboraatorium adalah Polyethylene Terephthalate (PET), Bahan ini mempunyai rentang temperatur – 40°C s/d 70°C dan disarankan hanya untuk menyimpan cairan Asam lemah, basa dan alkohol.

Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan Termometer Raksa dan Termometer Alkohol

Contoh Laboratory Bottle

Sebagai gambaran, berikut ini adalah contoh beberapa ukuran dari botol laboratorium tersebut di pasaran :

  • Botol yang Bahan Kaca

gambar botol laboratorium berbagai macam ukuran

Gambar diatas adalah botol laboratorium yang terbuat dari borosilicate disertai denan tutupnya (cap), botol ini tersedia dalam ukuran 100 ml s/d 5 liter. Untuk cap / tutupnya sendiri terbuat dari bahan PP (polypropylene) dan memenuhi standar GL45. Botol ini dapat diautocclave jika ingin digunakan pembuatan media mikrobiologi yang sifatnya harus steril. Disarankan pada saat melakukan sterilisasi dengan autoclave, botol tidak ditutup, atau jika ditutup dalam kondisi yang kendor.

  • Botol yang Bahan Plastik

laboratory bottle plastic

Botol plastik diatas dapat kita temukan dalam berbagai macam volume, yaitu antara 100 ml s/d 1 liter. Meskipun terbuat dari plastik PP (polypropylene), botol tersebut juga dapat diauclave untuk sterlisasi. Beberapa industri farmasi menggunakan botol ini untuk keperluan sampling purified water yang ada di sistem pengolahan air mereka.

Harga Botol Laboratorium di Marketplace

Harga botol laboratorium tentunya bermacam-macam tergantung dengan jenis bahan dan ukuran, berikut ini adalah gambaran dari harga botol lab kaca dimana 1 yen saat ini berkisar 110 rupiah. Harga tersebut tentunya akan bervariasi dari 1 suplier ke suplier lainnya.

harga botol laboratorium di pasaran

Tips Membeli Botol Laboratorium

  • Tentukan terlebih dahulu botol tersebut akan digunakan untuk apa, jika teman-teman berperan sebagai pengawas di laboratorium, tentukan apakah akan membeli yang jenis botol amber atau yang clear, ataukah botol dari bahan plastik.

Misalnya : botol diperuntukkan untuk sampling bahan baku, maka botol dari bahan plastik dirasa lebih nyaman dibandingkan dengan botol dari bahan kaca karena lebih aman dan jika terjatuh tidak akan pecah.

Baca Juga : Metode Pengambilan Sampel Bahan Baku di Industri Makanan

  • Tanyakan ke user / analis / petugas sampling

Berdasarkan aktivitas yang mereka lakukan lebih nyaman menggunakan ukuran botol yang berapa?

Apakah harus botol dengan ukuran 250 ml atau cukup hanya 100 ml saja.

Standar Terkait Laboratory Bottle

  • LABORATORY GLASSWARE – BOTTLES – PART 1: SCREW – NECK BOTTLES – BS EN ISO 4796-1
  • LABORATORY GLASSWARE – BOTTLES – PART 2: CONICAL NECK BOTTLES – BS EN ISO 4796-2
  • LABORATORY GLASSWARE – BOTTLES – PART 3: ASPIRATOR BOTTLES – BS EN ISO 4796-3
  • SPECIFICATION FOR PLASTICS LABORATORY WARE – PART 4: WASH BOTTLES – BS 5404-4