Instalasi listrik baik itu di rumah, kantor, gedung, dll sangatlah penting. Karena dengan adanya instalasi listrik yang buruk bisa mengakibatkan beberapa hal yang tidak diinginkan, misalnya : kebakaran.
Salah satu faktor untuk membuat instalasi listrik yang baik tersebut tentunya salah satunya dipengaruhi pemilihan kabel listrik dengan benar. Karena beberapa kali kita mendengar cerita kebakaran rumah ataupun gedung dikarenakan karena adanya konsleting listrik.
Konsleting listrik itu sendiri umumnya disebabkan oleh 2 faktor, yaitu :
- Sistem atau pemasangan listrik yang tidak benar
- Pemilihan kabel listrik yang tidak sesuai standar
Nah kali ini kita akan membahas terkait dengan kabel listrik, apa saja jenisnya, bagaimana aturan terkait dengan warna pada kabel tersebut, cara menentukan ukuran kabel dalam instalasi listrik, berikut dengan hal-hal yang harus kita perhatikan sebelum membeli kabel listrik.
Daftar Isi
Contoh Pemilihan Kabel Listrik yang Salah
Baik, kita mulai dari contoh yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari dimana instalasi listrik di rumah dengan menggunakan kabel speaker.
Kabel speaker umumnya berbentuk pipih dan transparan. Kabel ini tidak cocok untuk listrik yang berdaya besar.
Terkadang kita juga membuat roll kabel untuk pekerjaan untuk di workshop dimana terdapat beberapa mesin yang memerlukan daya besar seperti mesin bubut atau turning machine, mesin las, mesin gerinda, mesin las dll juga menggunakan kabel speaker ini.
Kedua contoh diatas merupakan aplikasi yang salah yang mungkin bisa menyebabkan konsleting.
Dimana jika kita menggunakan kabel speaker untuk instalasi listrik berdaya besar maka kabel tersebut bisa terbakar yang bisa menyebabkan kebakaran rumah ataupun gedung.
Baca Juga : Jenis-Jenis APAR dan Fungsinya Sesuai Klasifikasi Kebakaran
Perlu diperhatikan untuk tidak mempertimbangkan dari segi harga saja dalam instalasi listrik, kabel speaker ini memang harganya cenderung lebih murah dibandingkan yang lainnya.
Prinsipnya, gunakan kabel sesuai dengan daya yang digunakan. Misalnya untuk daya 2200 volt, jika kita menggunakan kabel yang berukuran kecil bisa mengakibatkan kabel tersebut panas dan terbakar.
Arti Warna Kabel Listrik
Jika kita lihat kabel listrik, tentunya ada warnanya, baik itu hitam, coklat, abu-abu, biru, kuning-hijau, dll. Nah warna kabel tersebut tentunya ada panduannya atau ada standarnya. Salah satu standarnya adalah PUIL 2011 edisi 2016.
“PUIL adalah Persyaratan Umum Instalasi Listrik”
Jadi di dalam panduan tersebut dijelaskan bermacam-macam aturan terkait dengan instalasi listrik. Untuk mendapatkan panduan tersebut teman-teman bisa download di website esdm.go.id
Dalam memasang kabel tentunya kita disarankan mengikuti panduan tersebut (tidak ngawur dalam memasangnya).
-
Kabel 3 Warna
Kabel yang ada di rumah yang standar umumnya adalah 3 kabel atau 1 fasa.
-
- Untuk sirkuit fase tunggal dengan 3 kabel, warna kabelnya adalah :
-
-
- Untuk yang fase (lin), kabelnya bisa menggunakan warna hitam atau warna coklat atau warna abu-abu.
- Untuk kabel netral menggunakan kabel warna biru.
- Untuk kabel proteksi atau kabel grounding menggunakan kabel warna belang hijau-kuning.
-
Jadi standar warna pada instalasi listrik sudah diatur dan kita juga harus menaati aturan tersebut sehingga jika teman-teman ingin menginstall listrik teman-teman sudah tahu warna kabel apa yang harus digunakan.
Berikut ini adalah gambaran warna kabel listrik 1 Fase.
-
- Kabel Warna Biru = Netral
- Kabel Warna Coklat = Fasa
- Kabel warna Kuning-Hijau = Grounding
-
Kabel 5 Warna
Untuk sirkuit trifase dengan 5 kabel warna kabelnya adalah :
-
- Untuk kabel Lin (fase), kabelnya menggunakan warna hitam, coklat, abu-abu.
- Untuk kabel netral, kabelnya menggunakan warna biru
- Untuk yang kabel proteksi atau grounding, kabelnya menggunakan warna belang hijau-kuning.
-
Kabel Netral
Penggunaan warna biru
Warna biru digunakan untuk menandai konduktor netral atau kawat tengah pada instalasi listrik dengan konduktor netral.
Untuk menghindari kesalahan, warna biru tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai konduktor lainnya.
Warna biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi listrik tersebut, tidak terdapat konduktor netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai konduktor pembumian.
“jadi warna biru tidak boleh untuk grounding dan untuk Fase”
Apa Itu Kabel Netral?
Kabel netral adalah kabel yang tidak bertegangan atau nol.
Baca Juga : Pengertian Tegangan dan Hambatan Listrik Berikut Rumusnya
Ciri-cirinya adalah ketika kita masukkan obeng tespen ke dalam lubang stop kontak maka lampu obeng tespen tersebut tidak menyala.
jadi harusnya stop kontak itu ada dua lubang, yang pertama jika di tes dengan obeng tespen harus menyala dan yang kedua harus tidak menyala.
Bagaimana jika dua-duanya menyala?
Berarti ada masalah pada instalasi listriknya.
Hal yang sama jika pada saat dites dua-duanya tidak ada yang menyala.
Jadi harusnya satu menyala dan yang satunya lagi tidak menyala
Banyak orang yang menyebut kabel netral itu dengan kabel negatif,
Hal ini tentunya juga kurang tepat karena netral adalah istilah untuk listrik bolak-balik atau listrik AC, sedangkan negatif adalah istilah untuk listrik searah atau listrik DC.
-
Kabel Grounding
Penggunaan warna loreng hijau-kuning
Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai konduktor pembumian, konduktor proteksi, dan konduktor yang menghubungkan ikatan ekuipotensial bumi.
Jadi kabel warna loreng hijau-kuning harus untuk kabel grounding, tidak boleh untuk fase dan untuk netral
Apa Itu Kabel Grounding?
Kabel grounding adalah jalur kabel tersendiri yang dipasang pada instalasi listrik menuju titik Pertanahan atau bumi dan tidak menyambung dengan kabel yang lainnya pada instalasi listrik.
Kabel grounding ini banyak yang dilewatkan atau tidak dipasang pada saat menginstalasi listrik rumah karena beberapa alasan menghemat biaya karena tidak usah membeli kabel grounding, toh juga tidak pakai kabel grounding listrik bisa menyala.
Meskipun menyala tetapi perlu dipertimbangkan kabel grounding dapat memproteksi dari arus bocor.
Misalnya jika mesin cuci atau kulkas kita ada kebocoran arus, jika kita tidak memasang kabel grounding maka kita bisa kesetrum pada saat kita memegang kulkas atau mesin cuci tersebut. Namun jika kita memasang kabel grounding jika ada arus bocor maka arusnya akan langsung dibuang ke tanah sehingga kita akan aman ketika memegang kulkas maupun mesin cuci tersebut.
-
Kabel Fasa
Kabel fasa merupakan kabel yang memiliki tegangan listrik.
Maksudnya adalah jika kabel tersebut kita tes dengan menggunakan obeng tespen maka tespennya akan menyala lampunya.
Misalnya pada stop kontak dimana ada 2 lubang dan kita mencolokkan obeng tespen ke lubang yang pertama, misalnya tespen tersebut lampunya menyala, berarti yang menyala itu adalah fasa.
Pertanyaan…
Terkadang orang menyebut kabel fase itu adalah kabel positif. Pernyataan ini betul atau salah?
Fasa adalah istilah untuk listrik bolak-balik atau listrik AC.
Sedangkan positif adalah istilah untuk listrik searah atau listrik DC.
Jadi berbeda / kurang tepat ya…
Misalnya kita menyebut aki atau baterai dimana ada tulisan plus dan minus, karena tegangannya adalah DC atau searah.
Maka pada baterai atau aki itupun kurang tepat jika disebut fasa, karena penggunaan istilah fase dan netral itu ada di listrik bolak-balik atau AC. Sedangkan positif dan negatif untuk listrik DC.
Baca Juga : Mengenal Jenis-Jenis Baterai yang Sering Ada di Pasaran
-
Kabel Listrik 3 Phase
Kabel 3 fase ada 5, yaitu :
Fase (L1)atau R, kabel yang warna hitam.
Fasa (L2) atau S, kabel yang warna coklat
Fasa (L3) atau T, kabel warna abu-abu
Netral, kabel netral Loreng hijau-kuning, kabel grounding
Fungsi Standar Warna Kabel
Nah kenapa sih ini kita kok menggunakan standar warna kabel?
Bayangkan pada suatu instalasi listrik dimana ada ratusan kabel dalam 1 instalasi tersebut, tentunya jika tidak ada standarnya kita akan kesulitan mengidentifikasinya, terlebih pada saat terjadi kerusakan dan pemeliharaannya.
Gambar diatas adalah salah satu contohnya, dimana kabel yang terpasang hanya 1 warna. Hal ini tentunya akan menyulitkan kita pada saat terjadi kerusakan dan ingin dilakukan perbaikan.
Nah untuk memudahkan semuanya dibuat standarisasi dengan panduan PUIL seperti yang sudah diuraikan diatas.
Jenis-Jenis Kabel Listrik
Diatas kita sudah mengetahui dampak dari kesalahan dalam pemilihan kabel listrik. Beragam jenis kabel mungkin membuat kita tidak familiar dan merasa kebingungan.
Setiap jenis kabel biasanya dilengkapi dengan informasi mengenai bahan dasar pembuatannya yang mencakup :
- Ukuran kabel
- Tegangan nominal
- Kode bahan
Informasi ini berguna agar kita dapat menggunakan kabel sesuai dengan jenis dan kegunaannya.
Lalu apa saja sih jenis-jenis kabel listrik yang sering digunakan di rumah, kantor, tempat bermain, dll? Berikut ini adalah diantaranya :
Kabel NYM
Jenis ini sering digunakan di rumah dan di gedung.
Dengan inti kabel yang terdiri dari 1 – 4 inti dan dilengkapi dengan lapisan isolasi PVC.
Kabel NYY
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga berisolasi PVC.
Kabel jenis NYY dibuat untuk instalasi tetap yang ditanam dalam tanah atau kondisi di lingkungan terbuka dengan tambahan perlindungan seperti pipa pvc atau pipa besi.
Kabel NYA
Jenis kabel NYA adalah kabel dengan inti yang terbuat dari bahan tembaga tunggal dan dilapisi bahan isolator PVC satu lapis.
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk instalasi di perumahan dan instalasi kabel udara.
Kabel NYAF
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga berserabut dengan inti tunggal berisolasi bahan isolator PVC satu lapis.
Jenis ini adalah kabel yang memiliki sifat fleksibilitas yang tinggi karena inti tembaganya berbentuk serabut.
Kabel NYYHY
Jenis kabel ini memiliki satu atau lebih inti tembaga berserabut dan memiliki selubung luar berupa bahan isolator dari PVC.
Jenis kabel ini sering digunakan di dalam rumah karena fleksibel sehingga mudah untuk dipasang.
Kabel NYMHY
Jenis kabel ini memiliki lebih dari satu inti tembaga berserabut dengan bahan isolasi terluar berupa PVC.
Kabel ini juga sering dipakai untuk instalasi listrik skala rumah tangga di bawah 900 watt.
Kabel BC
Kabel BC adalah kabel yang tidak memiliki lapisan isolator sehingga lebih sering digunakan pada instalasi penangkal petir dan dalam instalasi grounding.
Kabel ACSR
Kabel ACSR adalah kabel yang terbuat dari aluminium dengan inti kawat baja dan biasanya dipakai pada instalasi arus listrik skala besar seperti pada perusahaan listrik.
Kabel ini berfungsi sebagai penghantar tegangan listrik berarus besar antar menara distribusi listrik.
Kabel NYRGBY atau NYFGBF atau NYBY
Jenis kabel ini memiliki satu inti tembaga atau lebih dengan bahan isolator PVC.
Memiliki pelindung kawat baja bulat dan lilitan plat baja, serta memiliki bahan isolasi PVC di bagian terluar.
Kabel ini dibuat untuk tahan ditanam didalam tanah tanpa perlu bahan tambahan sebagai pelindung, namun untuk instalasi kabel yang ditanam di bawah Jalan Raya tetap diperlukan pipa PVC sebagai pelindung.
Cara Menentukan Ukuran Kabel Listrik Untuk Instalasi Rumah
Sebelum memutuskan ukuran kabel, kita harus memutuskan terlebih dahulu kabel apa yang akan digunakan. Misalnya, apakah kita ingin menggunakan kabel NYM atau NYA atau kabel lainnya.
Untuk mempermudah pemahaman, kali ini kita akan menggunakan kabel NYA karena kabel NYA ini sangat umum digunakan dalam instalasi rumah.
Selanjutnya kita sudah mengetahui dimana untuk daya listrik rumah ada batas beban amperenya, yaitu untuk :
- Listrik 450 volt-ampere, untuk MCB dipasang 2 ampere, artinya untuk batas maksimal ampere yang mengalir di instalasi rumah yaitu 2 ampere.
- Listrik 900 volt-ampere untuk MCB dipasang 4 ampere, artinya untuk batas maksimal ampere yang mengalir di instalasi rumah yaitu 4 ampere.
- Listrik 1300 volt-ampere untuk MCB dipasang 6 ampere, artinya untuk batas maksimal ampere yang mengalir di instalasi rumah yaitu 6 ampere.
- Listrik 2200 volt-ampere untuk MCB dipasang 10 ampere, artinya untuk batas maksimal ampere yang mengalir di instalasi rumah yaitu 10 ampere.
- dst
Karena kita sudah mengetahui batas ampere untuk instalasi listrik di rumah, sekarang tinggal kita hitung nilai KHA nya.
Misalnya : untuk daya 2200 volt-ampere yang MCB nya pakai 10 ampere atau batas maksimal yang diperbolehkan adalah 10 ampere.
Sebelum kita menghitung ukuran kabel, kita harus tahu dulu tabel KHA (Kemampuan Hantar Arus) yang tertera pada PUIL 2011.
Nah sekarang kita proses cara menghitung kabelnya
Kita harus mengetahui dulu rumus KHA dan nanti kita bandingkan hasil rumus KHA dengan tabel diatas.
Rumus KHA adalah 125 % x I
Dimana I = arus batas maksimal yang ada di rumah kita.
Seperti yang sudah diuraikan diatas, untuk daya 2200 volt ampere batas maksimalnya 10 ampere.
Sehingga I nya adalah 10 ampere.
Jadi
KHA = 125 % x 10 = 1.25 x 10 = 12.5 A
Setelah kita tahu nilai KHA nya, kita cari di tabel yang mendekati 12,5 ampere.
Kita bandingkan dengan tabel tadi.
Diketahui KHA nya 12,5 ampere, maka pada tabel kita cari yang mendekati 12,5 ampere yaitu sekitar 15 ampere.
Jadi kita harus mencari nilai yang lebih tinggi dan bukan nilai yang terendah.
Nah dengan kemampuan hantar terus menerus 15 ampere, kita bisa menggunakan kabel 1,5 mm².
Jadi dengan daya rumah 2200 volt ampere, untuk kemampuan mengalirkan arus terus menerus 15 ampere kita sudah dapat menggunakan kabel 1,5 mm².
Namun jika kita punya budget lebih, dengan daya rumah 2200 volt ampere, alangkah baiknya kita pasang NYA yang 2,5 mm2.
Dimana untuk 2.5 mm² tersebut kemampuan menghantarkan arus secara terus menerusnya sekitar 20 ampere. Hal ini bisa dijadikan pertimbangan karena semakin besar penampangnya maka lebih bagus daya hantar arusnya.
Oiya, yang kita bahas diatas adalah mengukur penampang kabel , pada kondisi suhu yang ideal atau sumbu ambient sekitar 30°C. Jika kita memasang instalasi listrik pada kondisi cuaca panas misal diatas 30°C maka perhitungannya harus dengan menggunakan tabel koreksi KHA.
Bagaimana Cara Memilih Kabel yang Benar?
Sekarang banyak sekali produsen kabel yang menawarkan berbagai kelebihan untuk setiap produknya, Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan ketika akan membeli kabel listrik :
- Pastikan kabel mempunyai berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia)
Karena kabel jenis ini tentunya sudah disertifikasi dan memang sudah sesuai dengan standar.
- Pilih kabel yang full tembaga
Memang untuk kabel yang full tembaga harganya relatif lebih mahal tapi kabel ini akan mengantarkan listrik di rumah kita dengan lebih baik serta tidak mudah panas.
Bagaimana cara kita melihat kabel itu full tembaga?
Jika kita akan potong kemudian kita lihat penampangnya, untuk kabel dengan tembaga campuran bagian tengahnya warnanya agak keputihan kemudian bagian tepinya warna tembaga
Sedangkan untuk yang full tembaga dari bagian luar sampai bagian dalam warnanya sama intinya yaitu adalah full tembaga.
- Pilihlah Kabel Sesuai Kebutuhan
Saat ini di beberapa marketplace dapat kita temukan toko yang menjual kabel dalam roll pendek. Hal ini tentunya memberi kemudahan bagi kita, karena umumnya toko listrik menjual dalam ukuran roll panjang 50 meter atau 100 meter.
Dalam roll pendek tersebutada beberapa yang mencantumkan labelnya. Misalnya:
Panjangnya 10 meter
Ukurannya 2 x 1,5 mm
Tegangan 200 / 500 V
Pastikan kita membeli sesuai dengan kebutuhan kita.
Kesimpulan
Dari uraikan diatas, kita telah belajar terkait dengan pemilihan kabel dengan benar, cara penentuan ukurannya berikut dengan cara penginstalan kabel listrik dengan pemilihan warna sesuai standar.
Dengan pemahaman tersebut harapannya kita harus lebih memperhatikan lagi untuk perkabelan di rumah kita terlebih buat teman-teman yang sedang membangun atau merenovasi rumah.
Lebih baik kita membayar lebih maha untuk membeli kabel yang sesuai spesifikasi dan telah sesuai SNI atau standar PLN. Jangan sampai kita sudah membangun atau merenovasi rumah dengan bagus, namun kabel listriknya kita cari yang murah dan tidak standar sehingga nanti bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kebakaran.
Semoga Bermanfaat.