Pengertian TDS Meter dan Beberapa Contoh Aplikasi Penggunannya

Pengertian TDS Meter dan Beberapa Contoh Aplikasi Penggunannya

Seperti kita ketahui, air merupakan salah satu kebutuhan dasar makluk hidup baik itu untuk kebutuhan konsumsi atau sebagai habitat sehingga kualitas air ini juga benar-benar harus kita perhatikan. Banyak parameter baik itu parameter kimia atau fisika yang harus dipenuhi air tersebut supaya air tersebut dinyatakan sesuai dengan penggunaannya. Beberapa diantaranya adalah pH, konduktivitas, jumlah padatan terlarut / TDS, dll. Pada postingan ini kita akan belajar mengenai pengertian TDS berikut dengan cara menggunakan dan kalibrasi TDS meter sebagai alat ukurnya.

Pengertian Total Dissolved Solid (TDS) dan Total Suspended Solid (TSS)

Pemahaman dasar padatan tersuspensi dan padatan terlarut sangatlah diperlukan ketika kita berbicara mengenai parameter TDS di dalam air. Untuk mempermudah penjelasan mengenai kedua hal terebut bisa kita ilustrasikan melalui gambar dibawah ini.

perbedaan tds dan tss

 

 

Misalnya kita mempunyai sebuah larutan (contohnya : air keruh / air limbah). Jika kita kita lihat dengan seksama, maka di dalam air keruh tersebut bisa kita lihat pertikel-partikel kecil yang melayang. Partikel-Partikel yang melayang tersebut dinamakan sebagai partikel tersuspensi.

Sehingga bisa dikatakan di dalam larutan tersebut (air keruh / air limbah) terdapat 2 padatan, yaitu :

  • Padatan tersuspensi

Partikel padatan yang sangat kecil / sangat halus dan stabil yang menyebabkan partikel tersebut tidak bisa mengendap ke bawah, karena ukurannya yang kecil / halus maka partikel tersebut hanya melayang-layang di dalam larutan. Berat partikel tersebut tidak cukup berat (sangat ringan) untuk mengendap ke bawah dari permukaan air. Kita mengenal padatan tersuspensi ini dengan sebutan Total Suspended Solid (TSS).

  • Padatan terlarut

Padatan yang larut di dalam larutan tersebut, misalnya di dalam larutan tersebut terdapat padatan NaCl atau padatan garam. Seperti kita ketahui, garam dapat larut dengan mudah di dalam air. Kita mengenal padatan terlarut ini dengan sebutan Total Dissolved Solid (TDS).

Dan penjumlahan kedua padatan diatas adalah total padatan.

Jadi

Padatan tersuspensi + Padatan terlarut = Total Padatan (Total Solid)

Padatan Tersuspensi / Total Suspended Solid (TSS)

tds meter adalah

 

Misalnya kita mempunyai larutan dengan partikel-partikel yang halus dan sangat kecil. Lalu sebenarnya kenapa partikel-partikel kecil ini bisa melayang-layang dan tidak turun kebawah?

Jika kita ilustrasikan dengan memperbesar ukuran partikel halus dan sangat kecil tersebut, maka ada beberapa gaya yang bekerja pada partikel tersebut, yaitu :

  1. Gaya grafitasi
  2. Gaya apung
  3. Gaya Tolak menolak dan tarik menarik antara partikel satu dengan yang lainnya.

Karena beratnya sangat kecil dan massanya sangat ringan, maka tidak menyebabkan partikel kecil ini turun kebawah sebagai akibat gaya gravitasi, serta naik ke permukaan karena gaya apung sehingga tetap melayang di dalam larutan.

Ketika partikel-partikel tersebut melayang dan bertemu dengan partikel-partikel yang lain, maka partikel tersebut mempunyai kestabilan, dimana partikel tersebut tidak tolak-menolak ataupun tarik menarik sehingga menyebabkan partikel tersebut tetap melayang.

Lalu mungkin muncul pertanyaan, bagaimana cara memisahkan padatan yang melayang-layang tersebut?

Yaitu kita buat partikel yang halus tersebut bertambah beratnya, dengan cara menggabungkan partikel yang halus tersebut dengan partikel yang halus lainnya dengan cara memecah kestabilan dimana pada partikel tersebut tidak ada gaya tarik menarik dan tolak menolak yaitu dengan memberi senyawa koagulan.

Jadi koagulan tersebut kita masukkan ke larutan dan berfungsi untuk memberi muatan-muatan tertentu (muatan negatif) pada partikel tersebut sehingga partikel tersebut tidak stabil dan bisa saling bergerak serta memungkinnya adanya tabrakan dari satu partikel dengan yang lainnya.

Ketika terjadi tabrakan maka partikel-partikel halus tersebut akan menempel satu dengan yang lainnya sehingga menyebabkan bobot partikel-partikel yang menempel tersebut lebih berat dari gaya apungnya sehingga lama kelamaan akan mengendap.

Peristiwa / proses bertemunya partikel-partikel halus yang tidak stabil tersebut kita kenal dengan istilah proses flokulasi. Rangkaian proses diatas disebut proses koagulasi dan flokulasi.

Nah pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita menghitung partikel-partikel yang kecil dan melayang tersebut dan bagaiman juga menghitung partikel-partikel yang terlarut?

Kenapa Pengukuran TDS dan TSS Penting?

Salah satu aplikasi yang paling luas penggunaa TDS adalah untuk pengecekan kualitas air di perairan. Nilai total padatan tersuspensi (TSS) sering dikaitkan dengan kekeruhan air (yang biasa diukur dengan menggunakan alat ukur turbidimeter). Jika total padatan tersuspensi (TSS) tinggi dan air keruh maka cahaya matahari tidak akan menembus air dengan baik, sehingga tanaman dan alga sulit tumbuh.

Hal tersebut pada akhirnya dapat mengurangi produktivitas (jumlah kehidupan tumbuhan dan hewan yang di perairan sungai atau danau) dan pembentukan oksigen. Banyaknya tanah dan lumpur di dalam air juga dapat menyumbat insang ikan dan dapat mengubur telur ikan.

Total padatan terlarut (TDS) termasuk mineral terlarut dan garam dalam air. Akibatnya, TDS sering terkait erat dengan konduktivitas, salinitas, alkalinitas. Kebanyakan ikan air tawar tidak dapat bertahan pada TDS tinggi karena mereka tidak dapat beradaptasi dengan air asin (asin) seperti halnya ikan laut.

fungsi tds meter

TDS Meter – Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS)

Konsep mengenai padatan tersuspensi (TSS) dan padatan terlarut (TSS) sudah dijelaskan di atas, lalu pertanyaannya bagaimana cara mengukur TDS tersebut?

TDS meter adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur total padatan ataupun partikel yang terlarut dalam air. Satuan dari TDS adalah ppm atau mg/L. Total padatan terlarut dalam suatu air ini akan berpengaruh terhadap makluk hidup yang mengkonsumsi misalnya, ikan dan tanaman.

Bagi manusia, semakin tinggi TDS dalam air yang mereka konsumsi maka semakin besar kemungkinan kontaminan berbahaya yang dapat menimbulkan risiko kesehatan. Tingkat Kontaminan Maksimum TDS untuk konsumsi manusia menurut The U.S. EPA’s adalah 500 ppm.

Contoh TDS Meter – TDS3

tds2 tds meter murah

Salah satu alat TDS yang banyak digunakan digunakan adalah TDS-3. Alat ini mempunyai rentang pengukuran TDS dari 0 s/e 9990 ppm (mg/L) dengan akurasi kurang lebih 2 % dan menggunakan bateray 2 x 1.5 V sebagai dayanya dengan ketahanan 1000 jam.

Berikut ini adalah bagian-bagian dari TDS 3 tersebut.

cara menggunakan TDS meter

  • Battery compartment
  • LCD Screen
  • Hold Button
  • Temp Button
  • Power Button
  • Water level limit
  • Sensor

Cara Menggunakan TDS Meter – TDS3

  1. Buka protective cap
  2. Nyalakan TDS meter dengan menekan tombol ON / OFF
  3. Celupkan TDS meter ke dalam air / larutan yang diukur maksimal di tanda batas (2″)
  4. Aduk secara perlahan alat TDS meter untuk menghilangkan gelembung udara
  5. TUnggu sampai display stabil (kurang lebih 10 detik), kemudian tekan tombol “hold” untuk melihat hasil pembacaan
  6. Jika display alat berkedip dengan menunjukkan simbol “x10” maka kalikan hasil pembacaan dengan nilai 10.

Catatan :

  • Jangan mencelupkan TDS meter melebihi “water level limit”
  • Jangan menyimpan unit TDS meter pada temperatur yang tinggi atau terkena langsung paparan sinar matahari.

Harga TDS Meter TDS3

Untuk sebuah alat ukur, TDS3 bisa kita dapatkan dengan harga yang sangat terjangkau. Berikut ini adalah beberapa gambaran harga dari TDS3 tersebut yang kami ambil dari Mablanja google.

harga tds meter tds3

Kalibrasi TDS Meter

standar untuk kalibrasi tds meter

Seperti halnya instrumen ukur lainnya, Kalibrasi TDS meter juga harus dilakukan untuk menjaga keakuratan pembacaan alat. Terlebih lagi satuan TDS tersebut sangat kecil yaitu ppm. Kalibrasi TDS meter dilakukan dengan menggunakan standar NaCl 342 ppm.

Mengingat harga unitnya yang relatif murah, terkadang biaya kalibrasi tds tersebut jauh lebih mahal. Sehingga lebih disarankan untuk melakukan kalibrasi internal. Yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa personel yang melakukan sudah memiliki kompetensi dan telah mengikuti pelatihan kalibrasi supaya tidak menjadi temuan pada saat audit sistem manajemen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *