Kalibrasi Massa

Kalibrasi massa, lingkup alatnya apa saja sih?

Jika berbicara parameter massa tentunya semua orang sudah tahu, bahkan alat ukur dengan parameter ini hampir semua perusahaan manufaktur memilikinya.

Mulai dari analytical ballance yang umum digunakan di laboratorium untuk menimbang sampel dengan berat yang relatif ringan atau berkisar puluhan gram, sampai dengan jembatan timbang yang kapasitasnya sampai beberapa ton.

Postingan ini akan membahas seklias mengenai cara kalibrasi massa yang mudah-mudahan memberikan gambaran pada teman-teman sebelum mengikuti training kalibrasi untuk lingkup ini.

PENDAHULUAN

Supaya ada gambaran mari kita perlihatkan gambar dari masing-masing jenis timbangan yang telah disebutkan diatas.

kalibrasi massa analytical ballance

Gambar diatas adalah analytical ballance, umumnya kapasitsanya hanya berkisar 100 gram, 200 gram, ataupun 300 gram. Resolusinya 0.0001 gram, akurasinya ada yang sampai ± 0.0002 gram tergantung merk analytical ballance yang teman-teman beli. 

Ciri khas dari analytical ballance ini adalah adanya chamber yang mengelilingi timbangan untuk menjaga kestabilan pada saat penimbangan.

Kebayang kan ketelitiannya?

Analytical ballance dengan resolusi 0.0001 gram (atau 0.1 mg) memiliki berbagai kegunaan dalam analisis laboratorium karena tingkat ketelitian dan keakuratannya yang tinggi. Beberapa kegunaan tersebut antara lain:

  1. Penimbangan Bahan / sampel : Analytical ballance digunakan untuk menimbang bahan kimia dengan akurasi tinggi, yang sangat penting untuk persiapan larutan standar, reagen, dan campuran reaksi.
  2. Analisis Gravimetri: Dalam metode analisis gravimetri, analytical ballance digunakan untuk menentukan massa zat sebelum dan sesudah suatu proses, seperti pengendapan, pengeringan, atau pembakaran, guna menghitung konsentrasi unsur atau senyawa tertentu.
  3. Kontrol Kualitas: Dalam industri makanan, analytical ballance digunakan untuk memastikan bahwa bahan baku dan produk akhir memenuhi spesifikasi kualitas yang ketat.
  4. Persiapan Larutan Standar: analytical ballance digunakan untuk menimbang zat dengan akurasi tinggi untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi yang tepat, yang penting dalam kalibrasi instrumen analitik seperti spektrofotometer dan HPLC.
  5. Penelitian dan Pengembangan: Dalam penelitian ilmiah, analytical ballance digunakan untuk eksperimen yang membutuhkan pengukuran massa dengan presisi tinggi, seperti sintesis material baru, studi reaksi kimia, dan pengembangan produk.
  6. Penentuan kadar air: Digunakan bersama dengan alat pengering atau oven, analytical ballance membantu menentukan kandungan kelembaban sampel melalui perbedaan massa sebelum dan sesudah pengeringan.

Dengan resolusi tinggi (0.0001 gram), analytical ballance sangat penting dalam banyak aplikasi laboratorium yang memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi untuk memastikan hasil yang akurat dan andal.

kalibrasi massa precision ballance

Dibawah analytical ballance tersebut ada precision ballance, banyak kita temui dengan kapasitas s/d 3000 gram dengan resolusi 0.01 gram atau dua digit dibelakan koma. Gambar diatas merupakan salah satu tamplian dari precision ballance.

Dalam industri timbangan jenis ini banyak digunakan untuk pemantauan in proses control, misalnya : memantau berat sachet suatu produk makanan, memantau berat produk dalam kemasan inner ataupun showbox, dll.

Dalam beberapa kasus ataupun kebutuhan, timbangan dengan tipe ini dapat difungsikan dengan fitur “counting” untuk menghitung jumlah part dalam kemasan tertentu (misalnya : jumlah skrup atau baut yang berukuran kecil dalam 1 box kemasan, dll).

Sehingga akurasi dari precision ballance ini juga harus tetap kita ketahui, salah satunya adalah dengan cara kalibrasi massa.

kalibrasi massa timbangan bench scale

Nah kalau gambar diatas adalah bench scale, salah satu jenis timbangan yang juga luas penggunaannya.

Salah satu industri terbesar yang menggunakan bench scale adalah industri makanan dan minuman. Ketika teman-teman melihat berbagai kemasan, tentunya teman-teman akan melihat nilai berat yang dicetak pada setiap kemasan tersebut. Timbangan bench scale yang akurat dalam industri makanan dan minuman sangat penting untuk memastikan setiap kemasan memiliki berat yang tepat sebelum dikirim.

moisture ballance calibration

Nah untuk jenis timbangan yang terakhir adalah moisture ballance dimana gambarnya dapat teman-teman lihat diatas.

Moisture ballance ini sebenarnya tidak murni yang timbangan saja, namun dikombinasikan dengan pemanas baik itu menggunakan sensor lampu halogen maupun sensor infra red, sehingga alat ini selain dilakukan kalibrasi massa, juga dilakukan kalibrasi suhu.

Alat ini umumnya digunakan sebagai pengganti alat uji kadar air suatu bahan, sehingga dari kapasitas yang dimilikinya juga relatif hampir sama dengan analytical ballance yaitu berkasar s/d 200 gram resolusi 0.001 gram

STANDAR KALIBRASI MASSA

Standar Kalibrasi Massa

Mungkin banyak diantara teman-teman yang sudah mengetahUi standar yang digunakan untuk kalibrasi massa, yaitu anak timbangan.

Anak timbangan dapat dibedakan menjadi beberapa kelas dengan tingkat akurasi yang tentunya berbeda antara kelas satu dengan kelas lainnya.

Kelas anak timbangan tersebut adalah :

  • E1
  • E2
  • F1
  • F2
  • M1
  • M2
  • M3
Semakin keatas akurasi atau MPE (Maximum Permissible Error) anak timbangan tersebut akan semakin tinggi sesuai dengan persyaratan dalam dokumen OIML R 111-1 Edition 2004 (E) Weights of classes E1, E2, F1, F2, M1, M1–2, M2, M2–3 and M3 Part 1: Metrological and technical requirements Halaman 12.

Penentuan Kelas Anak Timbangan Pada Kalibrasi Massa

Nah, saat ini teman-teman sudah memahami beberapa kelas anak timbangan yang digunakan untuk kalibrasi massa.

Lalu bagaimana cara memilihnya?

Berikut ini adalah panduannya :
 
Kapasitas Maksimum : Daya BacaKelas Anak Timbangan
≤ 6.000M1
≤ 30.000F2
≤ 100.000F1
> 100.000E2
 
Contoh :
Kita mempunyai analytical ballance dengan kapasitas 210 gram dan daya baca atau resolusi 0.0001 gram.
Maka nilai kapasitas maksimum : daya baca adalah :
210 / 0.0001 = 2.100.000
Karena nilai tersebut lebih besar dari 100.000 maka anak timbangan yang digunakan adalah kelas E2.

Istilah Penting Terkait Standar Massa

Paling tidak ada 2 istilah yang harus kita pahami terkait dengan standar massa ini.
  • Massa Konvensional adalah nilai konvensional hasil perhitungan massa diudara menurut rekomendasi OIML, diukur pada suhu 20 °C dengan kerapatan bahan 8000 kg/m³ dan kerapatan udara 1,2 kg/m³
  • Massa adalah materi yang menyatakan ukuran massa, dalam hal ini mengacu pada karakteristik physic dan metrologi : bentuk, dimensi, bahan, kualitas permukaan, nilai nominal dan kesalahan maksimal yang diijinkan.

METODE KALIBRASI MASSA

Metode kalibrasi massa adalah perbandingan langsung terhadap anak timbangan standar yang bertujuan untuk mengetahui batas unjuk kerja timbangan elektronik tersebut yang dinyatakan dalam LOP (limit of Performance)

Metode ini menguraikan prosedur kalibrasi timbangan yang mencakup :

  1. Kemampuan Baca Kembali/Daya Ulang Pembacaan (Repeatability of Reading)
  2. Penyimpangan dari Nilai Nominal (Deviation of Nominal Value)
  3. Pengaruh Pembebanan di Tengah (Effect of Centre Loading)
  4. Histerisis (Hysterisis)
  5. Batas Unjuk Kerja Timbangan (Limit of Performance/LOP)
  6. Ketidakpastian Penimbangan (Uncertainty of Weighing)

PERALATAN YANG DIGUNAKAN

  • Anak Timbangan Standar terkalibrasi.
  • Termohygrometer Digital dengan resolusi 0,1 °C dan 1 %  RH.
  • Sarung Tangan dengan bahan lembut.
  • Timbangan yang akan di kalibrasi.
  • Alat tulis dan Lembar Kerja.

KONDISI LINGKUNGAN (KONDISI DIGUNAKAN UNTUK MENGKALIBRASI IN-SITU)

Kalibrasi terhadap timbangan harus dilakukan pada kondisi ruang yang telah dipersyaratkan/sesuai dengan standar acuan EA-10/18, EA Guidelines on the calibration of non-automatic weighing instruments, June 2005 halaman 47 :

  • Suhu : 17 °C ≤ t ≤ 27 °C, dengan perbedaan suhu tidak melebihi : Δt ≤ 5 °C
  • Kelembaban Relatif : 30 % ≤ RH ≤ 80 %, dengan perbedaan kelembaban relatif tidak melebihi Δ RH ≤ 30 % RH.

KONDISI LINGKUNGAN (KONDISI DIGUNAKAN UNTUK MENGKALIBRASI DI LABORATORIUM MASSA)

Berdasarkan national institute of standars and technology (NIST), SOP 5 Recommended standard operating procedure for using a 3-1 weighing design, september 2014.

 
ClassesTemperature Requirements During a CalibrationRelative Humidity (%)
Classes OIML E1, ASTM 0Lower and upper limits: 18 °C to 23 °C Maximum changes: ± 0.5 °C / 12 h and ± 0.3 °C / h40 to 60 ± 5 / 4 h
Classes OIML E2, ASTM 1Lower and upper limits: 18 °C to 23 °C Maximum changes: ± 1 °C / 12 h and ± 0.7 °C / h40 to 60 ± 5 / 4 h
Classes OIML F1 and F2, ASTM 2 and 3Lower and upper limits: 18 °C to 23 °C Maximum changes: ± 2 °C / 12 h and ± 1.5 °C / h40 to 60 ± 10 / 4 h
OIML M1, M2, and M3, ASTM 4,5,6 & 7Lower and upper limits: 18 °C to 27 °C Maximum changes: ± 5 °C / 12 h and ± 3 °C / h40 to 60 ± 20 / 4 h

MODEL PENGUKURAN

Model matematis dari pengukuran yang dilakukan adalah :

Ci = Mi – (ri – zi)

Ci = Koreksi yang dihitung untuk titik pengukuran ke-i
Mi = Massa konvensional standar massa untuk titik pengukuran ke-i
ri = Rata-rata dari pembacaan berulang dengan beban untuk titik ke-i
zi = Rata-rata pembacaan tanpa beban untuk titik ke-i

PERSIAPAN KALIBRASI

  • Catat dan identifikasi timbangan yang akan dikalibrasi.
  • Check dan catat kondisi lingkungan pada awal dan akhir kalibrasi : suhu, tekanan udara dan kelembaban relatif. Pastikan kondisi lingkungan stabil.
  • Catat semua spesifikasi timbangan pada lembar kerja.
  • Periksa timbangan apakah dalam keadaan bekerja dengan baik
  • Setel Kerataan timbangan dengan mengunakan water level dan pastikan gelembung udara berada ditengah
  • Kondisikan anak timbangan standar kurang lebih 30 menit sebelum kalibrasi.

Berikut ini adalah contoh identifikasi timbangan yang akan dikalibrasi.

Nama Alat : Precision Ballance

Merk : AND

Tipe : GX 2000

Nomor Seri : 123456789

Kapasitas : 2100 gram

Resolusi : 0,01 gram

Identifikasi alat pada kalibrasi massa

PROSEDUR KALIBRASI

PRE-ADJUSTMENT CHECK (OPTIONAL)

Pada tahap ini, kita melakukan adjustment internal atau adjustment eksternal melalui fitur yang terdapat di dalam timbangan tersebut. 

Sebagai catatan, tidak semua timbangan mempunyai fitur ini, namun pada umumnya punya, silakan teman-teman cek di manual book unit alat bersangkutan, biasanya dijelaskan secara mendetil tahapan bagaimana cara melakukan CAL INT ataupun CAL OUT atau CAL EXT.

Sebagai contoh;

Untuk timbangan merk AND tipe GX 6100, maka CAL OUT dilakukan cukup dengan menekan tombol “CAL”  sehingga display akan menunjukkan angka 0.00 g, setelah itu tekan tombol PRINT, dan display akan menunjukkan nominal 2000 atau 4000 atau 5000 g (sesuai dengan setingan CAL OUT akan dilakukan di massa berapa gram), kemudian letakkan anak timbangan sesuai dengan nominal yang tertera di dsiplay dan tekan tombol PRINT sampai display menunjukkan tulisan END sehingga timbangan akan ter “adjust” pada nominal massa yang terdiplay.

REPEATIBILITY OF READING (KEMAMPUAN BACA ULANG KEMBALI)

Pengamatan kemampuan baca kembali dilakukan dengan melakukan sepuluh kali pengukuran berulang untuk massa yang sama tanpa melakukan adjustment apapun terhadap setting nol timbangan. Lakukan zero saja saat memulai menimbang.

Pengamatan daya ulang pembacaan harus dilaksanakan sedemikian hingga merefleksikan penggunaan timbangan. Pada pengamatan ini lakukan untuk dua posisi yaitu mendekati setengah kapasitas dan kapasitas penuh dari timbangan.

Contoh :

Kita akan melakukan kalibrasi massa precision ballance dengan kapastias 2000 g, maka lakukan pengujian daya ulang pembacaan atau repeatibility reading pada massa 1000 g dan 2000 g.

Untuk langkah kerjanya adalah sebagai berikut :

Pada Kapasitas Mendekati Setengah

  1. Nolkan timbangan dan catat pada pada lembar kerjasebagai z1.
  2. Letakkan anak timbangan standar (M) dengan kapasitas mendekati setengah pada pan timbangandan catat pembacaan sebagai m1.
  3. Ambil anak timbangan standar dari pan timbangan, tunggu sampai stabil dan catat sebagai z2.
  4. Ulangi langkah-langkah butir 1 sampai dengan 3 diatas sampai diperoleh 10 kali pembacaan (z1 sampai z10 dan m1 sampai m10).
  5. Hitung perbedaan (ri) dengan rumus ri = mn – zn, untuk kapasitas mendekati setengah kapasitas timbangan.

Kapasitas Penuh

  1. Nolkan timbangan dan catat pada lembar kerjasebagai z1.
  2. Letakkan anak timbangan standar (M) dengan kapasitas penuh pada pan timbangan dan catat pembacaan pada lembar kerja sebagai m1.
  3. Ambil anak timbangan standar dari pan timbangan, tunggu sampai stabil dan catat pada lembar kerja sebagai z2.
  4. Ulangi langkah-langkah butir 1 sampai dengan 3 diatas sampai diperoleh 10 kali pembacaan (z1 sampai z10 dan m1 sampai m10).
  5. Hitung perbedaan (ri) dengan rumus ri = mn – zn, untuk kapasitas penuh timbangan.

Analisa Perhitungan

  • Hitung perbedaan (ri) dengan rumus ri = mn – zn, untuk kapasitas setengah dan kapasitas penuh
  • Hitung standar deviasi dari perbedaan tersebut untuk kapasitas setengah dan kapasitas penuh. Standar deviasi ini bisa dihitung dengan menggunakan rumus excel.
  • Catat hasil perhitungan standar deviasi untuk masing-masing kapasitas
  • Hitung nilai standar deviasi resolusi dengan rumus :

Rumus Standar Deviasi Resolusi

  • Tentukan mana yang lebih besar antara hasil SDmaxcap, SDhalfcap, dan SDres
  • Angka yang paling besar akan digunakan dalam perhitungan ketidakpastian ripitabilitas.
  • Hitung nilai perbedaan pembacaan dari titik z1 sampai z10 dan m1 sampai m10.

Perbedaan pembacaan pada uji ripitibility

  • Hitunglah perbedaan tersebut untuk titik pengukuran setengah kapasitas dan maksimum kapasitas.
  • Ambil nilai maksimum perbedaan dari seluruh md dan zd dari titik kapasitas setengah dan kapasitas penuh

Contoh analisa perhitungan dapat teman-teman lihat pada tabel dibawah ini :

Mendekati Setengah Kaps :1000g 
BebanMendekati Setengah Kapasitas
Ulanganznmnmn – zn
10,001000,001000,00
20,001000,001000,00
30,001000,011000,01
40,001000,001000,00
50,001000,001000,00
60,001000,001000,00
70,001000,001000,00
80,00999,99999,99
90,001000,001000,00
100,001000,001000,00
SD0,0047
SDres0,0041
  

 

Mendekati Full Kap : 2000g  
BebanMendekati Maksimum Kapasitas
Ulanganznmnmn – zn
10,002000,002000,00
20,002000,002000,00
30,002000,012000,01
40,001999,991999,99
50,002000,002000,00
60,002000,002000,00
70,001999,991999,99
80,002000,002000,00
90,002000,002000,00
100,002000,002000,00
SD0,0057

Dari data pengamatan diatas, didapatkan standar deviasi maksimum adalah 0.0057.

MAKSIMUM PERBEDAAN PEMBACAAN BERURUTAN  
BebanMendekati Setengah KapasitasMendekati Maksimum Kapasitas
Ulanganznmnznmn
10,00000,00000,00000,0000
20,0000-0,01000,0000-0,0100
30,00000,01000,00000,0200
40,00000,00000,0000-0,0100
50,00000,00000,00000,0000
60,00000,00000,00000,0100
70,00000,01000,0000-0,0100
80,0000-0,01000,00000,0000
90,00000,00000,00000,0000
Perbedaan0,01000,0200

UNIFORMITY OF SCALE (PENYIMPANGAN DARI SKALA NOMINAL)

Penyimpangan dari skala nominal diperoleh dengan melakukan teknik penimbangan ganda untuk setiap titik pengukuran dengan menggunakan anak timbang yang telah dikalibrasi.

Prosedur ini dilakukan dengan serangkaian penimbangan pada interval yang sama untuk setiap 1/10 atau dilakukan pada setiap interval 10 %, 20 % 30 %, 40 %, 50 %, 60 %, 70 %, 80 %, 90 % dan 100 % kapasitas timbangan.

Untuk langkah kerjanya adalah sebagai berikut :

  • Pilih 10 titik pengkuran pada daerah kapasitas timbangan dengan pembagian teratur, dimulai dari 10 % kapasitas timbangan.
  • Nolkan timbangan dan catat pada lembar kerja.
  • Timbang massa standar sesuai pada penimbangan pertama dan catat sebagai m1.
  • Sentuh pan, tunggu beberapa detik kemudian catat sebagai m2.
  • Ambil massa standar, tunggu sampai stabil dan catat sebagai z2.
  • Lanjutkan pengukuran pada titik selanjutnya sampai 100 % kapasitas.
  • Hitung rata-rata pembacaan nol pada timbangan dengan rumus z1 = (z1 + z2) / 2
  • Hitung rata-rata pembacaan massa pada timbangan dengan rumus m1 = (m1 + m1’) / 2
  • Hitung perbedaan r1 = m1 – z1
  • Hitung koreksi dengan rumus C = M – r1
  • Ulangi butir 2 sampai dengan 9 untuk titik pengukuran lainnya, 20 % sampai 100 % kapasitas timbangan.

Analisa Perhitungan

Hitung Nilai rata-rata pembacaan nol (zi) yang pertama sampai kesepuluh yaitu :

Penyimpangan dari nilai nominal untuk titik nol

Nilai rata-rata pembacaan massa (mi) pada timbangan yang pertama sampai dengan kesepuluh yaitu :

Nilai rata-rata pembacaan massa

Nilai perbedaan (ri) yang pertama sampai dengan kesepuluh yaitu :

Nilai perbedaan yang pertama sampai dengan kesepuluh

Nilai koreksi (C) yang pertama sampai kesepuluh yaitu :

Nilai koreksi

Berikut ini adalah tampilan data dari pengamatan koreksi pada kalibrasi massa dimana beban dibawah ini merupakan massa nominal dari anak timbangan standar.

NoTahapanBebanPengukuran
1000,00
21M200,00061200,00
31M200,00061200,00
4000,00
52M400,00086400,00
62M400,00086400,00
7000,00
83M599,99954600,01
93M599,99954600,00
10000,00
114M800,00015800,00
124M800,00015800,01
13000,00
145M1000,000041000,01
155M1000,000041000,00
16000,00
176M1200,000651200,01
186M1200,000651200,01
19000,00
207M1400,000901400,01
217M1400,000901400,01
22000,00
238M1599,999581600,01
248M1599,999581600,02
25000,00
269M1800,000191800,01
279M1800,000191800,02
28000,00
2910M2000,003702000,02
3010M2000,003702000,01
31000,00

EFFECT OF CENTER LOADING (PENGARUH PEMBEBANAN DI TENGAH)

Pengamatan dilakukan dengan menempatkan standar massa di pusat pan, kemudian secara berurutan di depan, belakang, kiri dan kanan pusat pan dan mencatat pembacaan timbangan untuk setiap posisi beban tersebut.

Yang perlu diperhatikan adalah pengamatan ini harus dilakukan denganst andar massa tunggal. Pada umumnya pabrik pembuat timbangan menyarankan pengamatan dilakukan pada 1/3 atau 1/2 kapasitas maksimum timbangan

Berikut ini adalah gambar titik penimbangan untuk effect of center laoding / Eccentricity Test yang kami ambil dari dokumen Guidelines on the calibration of non automatic weighing instruments – Euramet Calibration Guide No. 18 Version 4.0 (11/2015) halaman 15.

Eccentricity Test

HYSTERISIS

Dalam sistem mekanik dapat dipastikan terdapat pengaruh gesekan pada saat mekanisme bekerja, yang menyebabkan adanya kemungkinan posisi suatu komponen setelah dioperasikan tidak dapat kembali secara tepat pada posisi
awal.

Pengamatan pengaruh yang disebut dengan histeresis ini perlu dilakukan pada saat timbangan pertama kali dikalibrasi atau setelah dilakukan perbaikan besar terhadap timbangan.

Pengamatan hysteresis tidak menjadi kewajiban dalam rangkaian kalibrasi, pengamatan hysteresis dilakukan apabila timbangan mengalami perbaikan besar atau timbangan pertama kali di kalibrasi.

Pengamatan histerisis dilakukan di satu titik disekitar setengah nilai kapasitas timbangan dengan prosedur sebagai berikut :

  1. Nolkan timbangan dan catat sebagai z1.
  2. Letakan standar massa M1 dengan nominal di sekitar ½ nilai kapasitas timbangan, catat pembacaan sebagai m1.
  3. Berikan tambahan massa M2 hingga M1 + M2 mendekati nilai skala maksimum, catat pembacaan sebagai m1 + m2.
  4. Ambil massa M2 dari pan dan biarkan M1 tetap di pan, catat pembacaan sebagai m2.
  5. Ambil massa M2 dan catat pembacaan sebagai z2.
  6. Ulangi prosedur diatas sebanyak tiga kali, dan histerisis dapat dihitung dengan persamaan :

Rumus Hysterisis

Nah, sampai tahap ini sebenarnya kalibrasi massa sudah selesai dilakukan. Langkah selanjutnya adalah tinggal kita melakukan perhitungan ketidakpastian.

Teman-teman bisa mengikuti training kelibasi untuk mempelajari secara utuh bagaimana melakukan kalibrasi massa serta bagaiman menghitung ketidakpastian sampai terbit sertifikat atau laporan kalibrasi.

REFERENSI

EA-10/18, EA Guidelines on the calibration of non-automatic weighing instruments, June 2005
2. Publikasi CSIRO “The Calibration of Balance”, bagian 6 oleh David
B. Prowse, Australia, 2010
3. AS TG2, 2002, Technical Guide, Laboratory Balance Calibration
Requirements International Accreditation New Zealand.
5. National Institute of Standards and Technology (NIST), SOP 5
Recommended Standard Operating Procedure for Using a 3-1
Weighing Design, September 2014
6. SNSU PK.M-02:2021, Panduan Kalibrasi Timbangan Elektronik

Jika teman-teman ada kebutuhan untuk upgrade kompetensi kalibrasi massa, teman-teman bisa menghubungi kami melalui tombol whatsapp dibawah ini.