Tahapan Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja

Tahapan Melakukan Investigasi Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja, meskipun tidak pernah kita harapkan, namun adakalanya tetap terjadi.

Mungkin teman-teman sendiri pernah melihat secara langsung kecelakaan kerja di perusahaan teman-teman ataupun mungkin juga sering mendengar isu-isu terkait kecelakaan kerja.

Nah tentunya sebagai rangkaian dari tindakan perbaikan dan pencegahan untuk kedepannya, maka harus ada yang kita lakukan. Salah satunya adalah melakukan investigasi kecelakaan kerja tersebut.

Kali ini kita akan belajar mengenai pengertian investigasi kecelakaan kerja berikut tahapan melakukannya.

Pengertian Kecelakaan Kerja

investigasi kecelakaan kerja

Apa sebenarnya kecelakaan kerja itu?

Berikut ini ada tiga versi yaitu menurut standar, menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja, dan juga menurut undang-undang.

  • UU No. 40 Th 2004 Ps 1 No. 14

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya, dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

  • Permenaker No. 03/MEN/1998

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.

  • Standar AS/NZS 4801 : 2001

Kecelakaan kerja adalah semua kejadian yang tidak direncanakan yang menyebabkan atau berpotensi menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian lainnya.

Adapun menurut para ahli

  • Suma’mur (2009) mengatakan bahwa kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa tidak diinginkan.
  • Heinrich (1980) mengatakan bahwa kecelakaan kerja adalah suatu tidak terencana dan dapat mengakibatkan cedera atau kemungkinan akibat lainnya.
  • Gunawan dan Waluyo (2015) mengatakan bahwa kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak diharapkan yang dapat mengganggu proses produksi / operasi, merusak harta benda / aset, mencederai manusia, atau merusak lingkungan.

Contoh :

Kasus 1

kecelakaan dalam perjalanan

Kecelakaan yang menimpa pekerja yang akan ke supplier. Misalnya : pekerja tersebut ada kepentingan ke PT. ABC namun mengalami kecelakaan.

Jadi bukan pada saat pulang-pergi dalam bekerja dan juga bukan kecelakaan ditempat kerja, tapi kecelakaan hubungan kerja.

Nah kasus diatas termasuk dalam kategori kecelakaan kerja.

Kasus 2

Seorang pekerja akan pulang ke rumahnya ataupun akan menuju tempat kerja di rumahnya.

Jika dia melewati jalan yang seharusnya antara rumah ke tempat kerja dan mengalami kecelakaan, maka hal ini juga termasuk kecelakaan kerja.

Kasus 3

Kecelakaan di tempat kerja. Nah ini akan kita bahas..

Investigasi Kecelakaan Kerja

accident investigation

Investigasi kecelakaan kerja adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencari penyebab utama terjadinya suatu kecelakaan dan menentukan dengan tepat tindakan perbaikan yang dilakukan setelah ditemukan fakta sebenarnya dari kecelakaan yang terjadi dan penyebab kecelakaan tersebut.

Tujuan invetigasi kecelakaan kerja adalah untuk mencari fakta-fakta dan penyebab kecelakaan sehingga dapat diambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan serupa yang dapat terulang.

Siapa yang melakukan investigasi?

Berikut ini adalah bagian-bagian yang melakukan investigasi, antara lain :

  1. Safety Commitee Members atau P2K3.
  2. Supervisor atau Manajer departemen yang karyawannya mengalami kecelakaan kerja.
  3. Safety officer
  4. Other safety and health professional, seperti perawat ataupun dokter yang dapat mengidentifikasi cedera yang dialami oleh korban.

Gunung Es Biaya Kecelakaan Kerja

gunung es kecelakaan kerja

Selama ini biaya yang terlihat mungkin hanya sedikit, misalnya :

  • Gaji
  • Pengobatan atau perawatan dari karyawan yang mengalami kecelakaan kerja tersebut

Namun disisi lain ada hal tidak terlihat, Contohnya :

  • Kerusakan peralatan dan perkakas
  • Kerusakan produk dan material
  • Terhambatnya proses kegiatan produksi
  • Biaya legal hukum
  • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat
  • Gaji yangterus dibayar
  • Waktu yang hilang
  • Biaya pemakaian pekerja pengganti
  • Biaya lembur
  • Hilangnya nama baik
  • dll

ILCI Loss Causation Model

ILCI Loss Causation Model

Teori ILCI Loss Causation Model ini merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang berbagai penyebab dan akibat dari suatu kecelakaan.

Teori ini menggambarkan tentang urutan faktor-faktor penyebab kecelakaan hingga kerugian akibat kecelakaan tersebut.

  • Kerugian

Merupakan kecelakaan atau kerusakan yang tidak diharapkan. Contohnya adalah manusia, peralatan, material, dan lingkungan.

  • Insiden atau kontak

Ini adalah kontak dengan energi atau bahan ataupun zat-zat lainnya seperti :

    1. Menabrak atau membentur benda diam atau bergerak
    2. Terpukul atau tertabrak oleh benda bergerak
    3. Jatuh dari tempat yang lebih tinggi
    4. Jatuh dari tempat yang datar
    5. Tusuk, jepit, cubit benda runcing
    6. dll
  • Penyebab langsung

Penyebab langsung ini terbagi dari 2 yaitu :

Perbuatan Tak Aman, meliputi :

    • Operasi tanpa otorisasi
    • Gagal memperingatkan pekerja
    • Gagal mengamankan area
    • Kecepatan mesin yang tidak layak
    • Alat pengaman tidak berfungsi
    • Menggunakan alat rusak
    • Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang tidak layak
    • Penempatan tidak layak
    • dll

Kondisi Tak Aman, meliputi :

    • Pelindung atau pembatas yang tidak layak
    • APD kurang atau tidak layak
    • Peralatan yang sedang rusak
    • Ruang kerja sempit atau terbatas
    • Sistem peringatan kurang
    • Bahaya kebakaran
    • Banyak kebisingan
    • Temperatur ekstrim
    • dll

 

  • Sebab dasar

Sebab dasar ini juga terbagi 2 faktor, yaitu :

Faktor Pribadi, meliputi :

    • Kemampuan fisik tidak layak
    • Kemampuan mental tidak layak
    • Stress fisik
    • Stress mental
    • Kurang pengetahuan atau kurang skill
    • Kurang motivasi

Faktor kerja, meliputi :

    • Pengawasan atas kepemimpinan
    • Kurang peralatan
    • Maintenance yang belum berjalan
    • Standar kerja yang kurang baik
    • Salah pakai / salah menggunakan
    • dll

 

  • Lemahnya kontrol atau Pengendalian

Hal ini adalah peran manajemen terkait dengan :

    1. Program tidak sesuai
    2. Standar tidak sesuai
    3. Ketidakpatuhan terhadap standar

Tahapan Investigasi Kecelakaan

tahapan investigasi kecelakaan

Berikut ini adalah tahapan investigasi kecelakaan kerja.

  • Memberikan pertolongan pertama atau perawatan medis kepada korban.

Berikan pertolongan kepada korban dari kecelakan yang terjadi baik itu tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) atau tindakan medis yang diperlukan

Identifikasi pihak internal yang diperlukan untuk menolong korban dengan segera, seperti first aider team atau team P3K, paramedik, atau dokter perusahaan.

Jika diperlukan bantuan medis dari pihak eksternal, segera hubungi untuk segera datang, misal : mobil ambulance untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Berikan tindakan pertolongan yang tertolongan yang terbaik untuk korban.

  • Amankan Area kecelakaan

Segera mengamankan tempat kejadian kecelakaan kerja, misal dengan meberi batas di sekitar tempat kejadian untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut atau hilangnya barang bukti.

Melarang selain tim investigasi yang berkepetingan untuk memasuki area yang telah diberikan tanda pembatas.

Tidak memindahkan apapun baik peralatan kerja, material ataupun yang lain dari tempat kejadian.

Menginformasikan kepada tenaga kerja sekitar tempat kejadian proses investigasi yang dilakukan.

  • Kumpulkan fakta tentang apa yang terjadi

Kumpulkan sebanyak mungkin data-data dari kecelakaan kerja yang terjadi. Semakin banya informasi yang dimiliki, semakin mudah untuk melihat gambaran dari terjadinya kecelakan kerja tersebut.

Wawancara tenaga kerja / personel yang terlibat dalam kecelakaan tersebut termasuk semua saksi

Dokumentasikan lokasi kejadian, misalnya dengan mengambil foto atau video.

Fokus pada penyebab kecelakaan yang terjadi daripada alih-alih mencari kesalahan namun fokus pada penyebabnya.

Contoh :

Dengan mengajukan pertanyaan 5W + 1H pada pengumpulan fakta.

Misalnya ada kasus pekerja yang jatuh karena menaiki tangga.

kecelakaan akibat tangga rusak

Interviewnya dengan menanyakan

Apa yang menyebabkan sampai korban terjatuh dari tangga?

Misalnya jawabannya : ada anak tangga yang patah.

Mengapa sampai ada tangga patah?

Misalnya jawabannya : karena korban tidak tahu bahwa ada anak tangga yang sudah retak sebelumnya.

Mengapa retaknya anak tangga tidak kelihatan?

Misalnya jawabannya : karena retaknya tertutup oleh cat kayu.

Siapa yang mengecat anak tangga dengan cat kayu?

Misalnya Jawabannya : Bagian maintenance berdasarkan kebiasaan yang sudah ada.

Mengapa tidak diadakan inspeksi sebelumnya sehingga kondisi tangga dan anak tangga dapat diketahui?

Misalnya jawabannya : memang tidak ada kebiasaan untuk inspeksi dan tidak ada ketentuannya ataupun peraturannya.

Mengapa korban tidak memeriksanya sebelum dia menaikinya?

Jawabannya : karena korban merasa terlihat baik-baik saja anak tangganya, dan biasanya juga tidak apa apa. Tidak pernah diadakan pemeriksaan tangga dan pelatihan keselamatan tangga

Mengapa korban tidak dilatih tentang keselamatan pemakaian tangga dan tangga tidak dicek?

Jawabannya : Di instalasi tidak ada program latihan keselamatan pemakaian peralatan termasuk tangga dan checksheet pengecekan tangga.

Dari ilustrasi diatas kita dapat menyimpulkan sebab langsung dari kecelakaan tersebut adalah karena :

    • Anak tangga sudah retak sebelumnya
    • Cat kayu menutupi bagian yang retak dari anak tangga
    • Korban tidak mengeceknya sebelum menaiki
    • Tidak ada prosedur inspeksi tangga.
    • Tidak ada peraturan atau standar yang menentukan harga kayu hanya boleh divernis transparan tidak boleh dicat kayu.
    • Tidak ada prosedur training keselamatan sehingga karyawan bekerja hanya berdasarkankebiasaan

Sebab dari suatu kecelakaan itu ternyata banyak.

Latar belakang dari sebab langsung justru merupakan faktor penyebab kecelakaan yang sangat penting artinya dalam program pencegahan kecelakaan.

Menanyakan mengapa pada teknik diatas mirip dengan teknik “why why analysis”

  • Tentukan penyebabnya

Domino Theory

Terjadinya cedera selalu merupakan hasil dari serangkaian faktor, yang terakhir adalah kecelakaan itu sendiri.

Multiple Cause Theory

Dibalik setiap kecelakaan ada banyak faktor, penyebab, dan sub-sub konstribusi. Faktor-faktor ini bergabung secara acak yang menyebabkan kecelakaan.

Focus on the System.

Untuk menemukan akar penyebab, analisis harus berfokus pada sistem dan wadah berfokus pada orang.

Dari contoh kasus kita bahas sebelumnya, jika kita akan melakukan tindakan perbaikan mungkin yang terlintas sejenak hanya terbatas pada :

    • Mengganti tangga yang sudah rusak dengan tangga yang baru.
    • Instruksikan korban untuk memeriksa tangga sebelum menaikinya.

Namun itu tidak cukup.

Dan dua tindakan perbaikan tersebut tidak akan mengurangi penyakit sebab :

    • Tangga penggantinya di kemudian hari dapat retak lagi dan juga retaknya akan tertutup oleh cat kayu.
    • Orang lain dapat terjatuh lagi, karena yang menerima instruksi untuk memeriksa tangga sebelum menaiki “hanya orang itu sendiri / korban sendiri”. Jadi karyawan lain tidak tahu.

Sehingga akar penyebab dari kecelakaan terjatuh dari tangga bisa kita temukan, yaitu :

    • Tidak adanya standar pengecatan tangga
    • Tidak adanya prosedur inspeksi atau pengecekan pengecekan tangga
    • Tidak ada prosedur training keselamatan.

 

  • Perbaikan yang disarankan atau Improvement

Rekomendasi untuk tindakan korektif harus mengatasi setiap akar penyebab yang diidentifikasi dalam analisis.

Tetapkan spesifik dalam instruksi teman-teman untuk apa tindakan tersebut dan bagaimana tindakan itu harus dilaksanakan.

Jaga rekomendasi teman-teman konstruktif dan objektif.

Dalam situasi di mana kesalahan manusia ditentukan sebagai penyebab, tunjukkan dalam temuan teman-teman, tetapi hindari rekomendasi tindakan disipliner, yang harus ditangani melalui proses sumber daya manusia yang normal.

Setelah menentukan tindakan korektif yang sesuai, buat garis besar rencana tindakan lanjut untuk memastikan bahwa tindadkan tersebut dilaksanakan dengan benar sesuai dengan rencana.

Tentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk implementasi dan untuk memastikan efektivitas koreksi.

Setelah masalah telah diverifikasi dengan cukup baik, bagikan hasil anda dengan departemen lain yang mungkin mengalami masalah serupa.

  • Menulis laporannya

laporan kecelakaan kerja

Laporan kecelakaan kerja ini penting selain untuk arsip juga dapat digunakan untuk training atau pembelajaran. Laporan ini juga bisa menjadi dasar dalam mereview dokumen HIRADC (Hazard Identification Risk Assesment and Determining Control)

Rekomendasi untuk tindakan korektif harus mengatasi setiap akar penyebab yang mendukung dalam analisis.

Tetapkan spesifik dalam pelaksanaan teman-teman untuk apa dan bagaimana pelaksanaan tersebut harus dilakukan.

Saran teman-teman konstruktif dan obyektif.

Dalam diskusi dimana kesalahan manusia ditentukan sebagai penyebab, jelas ditunjukkan dalam temuan teman-teman, tetapi hindari perubahan tindakan disipliner, yang harus dilakukan melalui proses sumber daya manusia yang normal.

Kesimpulan

Nah, dengan memahami mengenai investigasi kecelakaan kerja serta tahapan pelaksanaannya maka diharapkan kita tahu apa yang harus kita lakukan ketika terjadi kecelakaan kerja di tempat kerja.

Pemahaman ini juga penting bagi teman-teman yang bekerja di industri yang menerapkan sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja (K3) atau ISO 45001

Semoga Bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *