Di dalam industri manufacture / pabrikasi, tentunya tidak dapat dilepaskan dengan yang namanya mur baut, kecil bentuknya namun fungsinya sangatlah penting, bahkan jika tidak tersedia pada saat perbaikan mesin / alat bisa menyebabkan terganggunya aktivitas perbaikan tersebut. Nah pada artikel ini kita akan mengulas mengenal jenis-jenis baut, bagian-bagiannya, serta fungsi screw pitch gauge yang biasa digunakan untuk melakukan pengukuran panjang ulir di dalam mur baut tersebut.
Baut adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyambung 2 buah benda atau lebih, baut tersebut biasanya dilengkapi dengan mur, bentuk dari baut serta dimensinya tentunya bermacam-macam sesuai dengan penggunaannya. Bagian-bagian baut terdiri dari kepala baut, ulir baut / thread, dan body. Kepala baut, ulir / jumlah thread tentunya mempunyai ukuran serta jumlah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah bagian-bagian baut yang perlu kita ketahui sebagai identifikasi.
- DIameter baut
- Panjang baut
- Panjang ulir
- Ukuran kepala baut
- Jarak antar ulir pada baut
Daftar Isi
Jenis-Jenis Baut Berdasarkan Bentuk Kepalanya
Baut Button L
Bagian atas baut ini berbentuk melengkung agak cembung dan untuk penguncinya menggunakan sistem baut L / juga bisa kita pasang mengunakan kunci L ballpoint. Bentuk keseluruhan baut ini adalah bagian atasnya cembung dan bagian bawahnya datar untuk ulirnya ada yang standar inci adanya standar mm .
Baut set L
Banyak orang menyebut baut jenis ini dengan baut dalam karena ujung kepalanya tidak ada dan berada di dalam untuk penguncinya, bentuk baut ini lurus hanya drat saja dan untuk penguncinya biasanya menggunakan kunci L yang masuk pada bagian ujung atas, Baut ini digunakan dengan tujuan agar permukaan yang disambung bisa datar karena tidak ada kepala bautnya
Baut CB
baut CB di bagian kepala membentuk sebuah cembung atau melengkung ke bagian atasnya dan untuk bagian bawahnya datar, kemudian di bagian bawah kepala terdapat kotak persegi yang berfungsi sebagai pengunci, dan untuk dratnya seperti pada baut umumnya bisa kita temukan dalam standar mm ataupun inch.
Baut Hex
Baut yang paling sering kita gunakan / sangat umum digunakan di industri otomotif, perkayuan, perbengkelan. Untuk drat atau ulirnya standard Kemudian untuk bagian atasnya berbentuk segi enam, untuk mengencangkannya bisa menggunakan kunci pas / kunci ring / kunci shock.
Baut JP
Baut model JP ini juga sangat umum dan mudah jumpai di berbagai aplikasi, bagian ulir baut ini diameternya bervariasi tergantung kebutuhan kita masing-masing. Bagian kepalanya berbentuk bulat lingkaran dan berbentuk plus. Untuk mengencangkannya kita bisa menggunakan obeng plus.
Baut JF
Baut jenis JF, bentuk dratnya juga standar, diameternya bervariasi tergantung kebutuhan kita, dan yang unik dari baut ini adalah bagian kepalanya dimana bagian bawahnya lebih Lancip ke bawah sedangkan bagian atasnya datar. Hal ini bertujuan supaya baut ini bisa masuk ke bagian benda kerja sehingga permukaan benda kerja tersebut bisa datar. Untuk mengencangkan baut jenis ini kita bisa menggunakan obeng plus.
Baut L
Baut ini tentunya sangat familiar sekali bagi para pecinta sepeda dan otomotif, untuk drat standar sedangkan diameternya juga bervariasi sesuai kebutuhan kita. Pada atasnya jika kita lihat dari samping akan datar, namun jika kita lihat dari bagian atas akan berbentuk bulat dan bagian tengahnya menggunakan kunci jenis L hexagonal tujuannya supaya kita bisa menggunakan baut ini di tempat-tempat yang sempit.
Standard Ukuran Baut
Pernah mengalami hal ketika kita ingin membeli baut namun kebingunan menentukan sebenarnya baut yang ingin kita beli tersebut ukurannya berapa? Sehingga seringnya kita lebih suka untuk membawa contohnya. Nah tip-tip yang akan dibagikan berikut mudah-mudahan bisa membantu teman-teman.
Secara umum baut dibagi menjadi 2 jika ditinjua dari standar yang diacu yaitu metrik standard dan british standard. Di asia, atau khususnya di diindonesia kita akan sering menjumpai baut dengan standar metrik dimana standard ini menggunakan ukuran milimeter untuk identifikasi ukuran bautnya. Kode di dalam standar metris ini misalnya : M8 ; M 10 ; M 14 ; dll. sedangkan untuk ukuran british menggunakan satuan inch, kode yang digunakan di dalam standar british ini misalnya : G1/2 ; G1/4, dst.
Cara Identifikasi Baut
Contoh baut M10
Jika kita ingin memastikan ukuran baut tersebut M10 maka kita bisa mengecekkan dengan mengukur diameter ulir / thread dari baut tersebut dengan menggunakan sigmat / jangka sorong. Nah terkadang kita salah memahami mengenai ukuran ini, dimana yang kita sebutkan adalah ukuran kepala baut, ukuran ini merupakan ukuran kuncinya dimana baut tersebut dikencangkan / dikendorkan. Nah pada saat melakukan pembelian mur baut, nilai hasil pengukuran inilah yang terkadang kita sebutkan, padahal yang benar adalah diameter thread.
Contoh baut M10 :
- Diameter ulir 10
- Diameter kepala baut 17 (ukuran kuncinya)
Selain diameter ulir, untuk identifikasi baut juga membutuhkan panjang baut yang dihitung dari ujung thread ke pangkal kepala (kepala tidak diiukutkan dalam menghitung panjang baut).
Contoh hasil pengukuran panjang baut adalah : 110
Sehingga ukurannya adalah M10 x 110
Dari berbagai jenis baut yang sudah disampaikan diatas tidak akan merubah cara identifikasi baut baik dari segi diameter thread dan panjang bautnya.
Macam Baut dari Bahannya
Baut Alloy, dimana jenis baut ini sangat cocok digunakan untuk kebutuhan rumahan karena tidak memiliki spesifikasi khusus, contoh : untuk pagar, jendela, kursi dll
Namun jika baut tersebut digunakan untuk keperluan industri, maka grade baut tersebut harus benar-benar diperhatikan karena berpengaruh pada kinerja mesin dan keselamatan personel yang ada di ruangan tersebut. Baut untuk skala industri ini juga terdapat identifikasi di bagian kepala bautnya, dimana informasi tersebut tidak akan kita temukan di baut alloy.
Screw Pitch Gauge / Pengukur Jarak Ulir
Alat yang hampir pasti kita temukan di dunia otomotif / bengkel bubut dimana alat ini berfungsi untuk mengukur jarak ulir dari suatu mur baut. Meskupun terkesan sederhana, namun kegiatan ini sangatlah penting dalam industir manufacuturing.
Jarak ulir didefinisikan sebagai jarak ujung pucuk pada ulir sampai pucuk pada ulir berikutnnya atau jarak lembar ulir ke lembah ulir berikutnya. Seperti sudah kita jelaskan di atas, jika tidak semua baut mempunyai kode identifikasi pada bagian kepalanya, sehingga fungsi pitch gauge ini adalah untuk mengetahui jenis dari baut tersebut dengan melalui pengukuran jarak ulirnya.
Cara Menggunakan Screw Pitch Gauge
Untuk melakukan pengukuran jarak ulir pada mur baut dengan menggunakan screw pitch gauge relatif sederhana, yaitu kita kita hanya cukup untuk menempelkan gerigi pada bilah-bilah pitch gauge tersebut dimana pada bilah terebut sudah terdapat ukuran jarak ulir. Jika posisi gerigi pada bilah dengan ulir sudah pas, maka itulah ukuran panjang ulirnya. Namun sebelum melakukan pengukuran pada panjang ulir tersebut ada baiknya dilakukan prosedur sebagai berikut :
- Kondisi baut harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran baik oli / debu yang menempel untuk menghindari pengaruh pengukuran panjang ulir yang dilakukan
- Posisi pitch gauge pada saat pengukuran haruslah tegak lurus sehingga pengukuran yang didapatkan akurat.
Semoga bermanfaat
Referensi Gambar :
https://www.fujitool.co.jp/eng/products/measuring_tools/000088.html