Kita sudah mengenal adanya hirarki pengendalian risiko, dimana ada eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi, dan pemakaian alat pelindung diri.
Bekerja dalam lingkungan yang nyaman dan aman tentu merupakan harapan semua orang, namun terkadang paparan bahaya tetap tidak bisa kita hindarkan meskipun sudah dilakukan melalui metode eliminasi, substitusi, maupun rekayasa dari sumber bahayanya, dan pada tahapan terakhir tentunya yang harus kita lakukan adalah menggunakan alat pelindung diri.
Salah satu alat pelindung diri yang dapat kita gunakan adalah alat yang fungsinya untuk melindungi pendengaran kita dari kebisingannya. Nah kali ini kita akan belajar mengenai alat pelindung pendengaran yaitu ear muff dan ear plugs.
Daftar Isi
Standar Kebisingan di Tempat Kerja
Telinga kita merupakan salah satu indera pendengaran yang harus selalu kita jaga.
Seperti kita ketahui, bahwa tingkat kebisingan di tempat kerja yang umumnya diukur dengan menggunakan sound level meter tersebut ada standarnya.
Jika tingkat kebisingan yang melebihi 85 desibel maka kita diwajibkan menggunakan alat pelindung diri yang berfungsi untuk melindungi dari paparan kebisingan yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Tidak hanya itu saja, paparan kebisingan yang terus menerus bisa mengakibatkan stres akibat kerja, menurunnya produktivitas kerja dan juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Industri yang umumnya mempunyai tingkat kebisingan diatas 85 desibel adalah konstruksi, transportasi, manufaktur, atau musik dan hiburan.
Dan menuturut PERMENAKERTRANS No. PER.13/MEN/X/2011, 85 dBA merupakan batas maksimal paparan kebisingan yang dapat diterima oleh pekerja dengan jangka waktu pemaparan 8 jam/ hari
Salah satunya adalah menggunakan alat pelindung pendengaran baik itu ear muff maupun ear plugs. Terlebih jika perusahaan tersebut menetapkan standar sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja (K3).
Perbedaan Ear muff dan Ear plugs
- Ear muff adalah penutup telinga yang terbuat dari bahan yang lembut dan dapat menurunkan tingkat kebisingan dengan cara menutupi seluruh bagian telinga dengan penahan berupa head band.
- Sedangkan ear plugs dimasukkan untuk memblokir saluran telinga. Earplug dapat berbentuk moldable (busa) ataupun premolded (preformed).
- Semi-insert ear plugs dimana terdiri dari 2 ear plug yang dipasang diujung head band.
Ear plugs mempunyai kelebihan lebih mudah digunakan baik itu sekali pakai maupuan digunakan kembali serta lebih sesuai digunakan untuk lingkungan kerja yang lembab maupun panas.
Namun disisi lain ear plugs mempunyai kekurangan dimana tidak dapat digunakan pada lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan diatas 105 desibel.
Selain itu karena bentuknya kecil dan pemakaiannya dimasukkan di dalam lubang telinga sehingga pengawasan oleh atasan terhadap pekerja dirasa lebih sulit karena tidak terlihat secara langsung.
Ear plug jika digunakan secara berulang kali dan jika tidak dibersihkan akan menyebabkan kotoran masuk ke telinga yang bisa menimbulkan infeksi pada telinga itu sendiri.
Sedangkan Ear muff, mempunyai kelebihan dapat memberikan perlindungan yang lebih efektif atau lebih besar dibandingkan dengan ear plug.
Pilihan dari ear muff pun lebih bervariasi yang dapat dibedakan berdasarkan bahan, kekuatan ikat kepala (head band), kedalaman penutup.
Penutup ear muff yang lebih berat dan lebih dalam akan memberikan perlindungan yang semakin maksimal.
Dalam pemakaian ear muff, tentunya tidak sesederhana ear plug, dimana ikat kepala haruslah cukup erat sehingga dapat mempertahankan posisi ear muff supaya tetap stabil namun jangan terlalu ketat terkait dengan sisi kenyamanan penggunanya.
Kekurangan ear muff adalah seringkali pengguna kurang nyaman menggunakannya di lingkungan kerja yang panas.
Dalam perawatannya, earmuff ada bagian-bagian tertentu yang dapat diganti.
Dari sisi harga tentunya ear muff lebih mahal dibandingkan dengan ear plug.
Untuk memberikan perlindungan yang lebih maksimal, dalam kondisi tertentu ear plug dan ear muff dapat digunakan secara bersama-sama.
Cara Memilih Alat Pelindung Pendengaran
Kita sudah mengetahui 3 jenis pelindung pendengaran yang diuraikan diatas. Lalu bagaimana cara memilihnya? Mana yang akan kita gunakan?
Untuk pemilihannya tentunya harus disesuaikan dengan tingkat potensi bahaya yang telah disusun pada dokumen HIRADC (Hazard Identification Risk Assessment & Determining Control) yang dibuat oleh personel yang kompeten dan telah mendapatkan pelatihan tentang sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Namun secara prinsip, beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih alat pelindung pendengaran adalah :
- Berdasarkan nilai tingkat kebisingan
- Kesesuaian alat pelindung pendengaran bagi pekerja dan lingkungannya
- Kenyamanan ketika digunakan
- Dapat mengurangi tingkat kebisingan sesuai dengan nilai yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari spesifikasi produk bersangkutan dari nilai NRR (Noise Reduction Rating) nya.
Secara sederhana NRR (Noise Reduction Rating) adalah indeks redaman kebisingan yang merupakan nilai numerik dengan satuan desibel yang menunjukkan kinerja isolasi suara dari peralatan pelindung kedap suara yang ditentukan oleh United States Environmental Protection Agency, EPA.
Semakin besar nilai dari NRR ini maka semakin baik juga kinerja isolasi suara.
Nilai NRR harus kita sesuaikan dengan lokasi tempat kita bekerja, karena jika terlalu tinggi maka juga bisa membuat kedap suara sehingga kita tidak dapat mendegar suara yang seharusnya kita dengar seperti suara sirine, alarm tanda bahaya, dll.
Cara Menggunakan Ear Plug
Sama seperti jenis alat pelindung diri lainnya, ear plugs jika digunakan secara tidak benar maka juga tidak akan memberikan perlindungan yang maksimal,
Berikut ini adalah cara menggunakan ear plugs
- Roll Down Foam
-
- Pastikan tangan teman-teman bersih, kemudian gulung atau putar ear plugs sampai berukuran kecil.
- Tarik telinga ke arah belakang kemudian masukkan ear plug ke dalam saluran telinga.
- Tahan kurang lebih selama 30 – 40 detik sehingga ear plugs benar-benar menutupi saluran telinga.
- Ear plugs sudah terpasang dengan benar jika bagian ujung earplug tidak terlihat orang lain yang melihat anda dari depan.
- No-Roll Foam
-
- Tarik telinga ke arah belakang kemudian masukkan ear plugs ke dalam saluran telinga sehingga saluran telinga benar-benar tertutupi (lihat pada gambar diatas)
- Hindari mendorong earplug terlalu dalam.
- Seperti halnya pada roll down foam, bila bagian ujung earplug sudah tidak terlihat oleh seseorang yangg melihat teman-teman dari depan, maka ear plugs sudah terpasang dengan benar.
Cara Merawat Ear Muff
Ear muff ini banyak digunakan di berbagai bidang, salah satunya yang sering kita lihat adalah oleh tukang parkir pesawat di bandara.
Untuk memberi gambaran mengenai bentuk dan apa saja fungsi dari ear muff ini kita akan menggunakan contoh salah satu produk kriwbow 10054845, teman-teman boleh sesuaikan dengan ear muff yang teman-teman gunakan atau teman-teman sudah beli.
Gambar diatas merupakan salah satu contoh earmuff
Seperti dapat dilihat pada box atau kotak dari produk earmuff tersebut, dimana merupakan “helmet mounted earmuff” dengan spesifikasi 30 dB, sehingga ear muff ini nanti dipasang di helm safety.
Baca Juga : Manfaat Helm Safety K3 Bagi Pekerja dan Panduan Membelinya
Jadi ketika bekerja di area dengan kebisingan maka APD ini harus digunakan.
Di dalam kotak produk tersebut juga sudah ada petunjuk pemakainnya karena ini salah satu bentuk persyaratan K3 di sebuah produk adalah mencantumkan standar operating procedure (SOP).
Cara-cara pemasangan earmuff tersebut di helm juga sudah tersedia di kotak produk tersebut dilengkapi dengan gambarnya. Selain untuk cara pemasangan, juga terdapat instruksi untuk perawatan earmuff tersebut pada bagian sisi lain kotak produknya.
Berikut ini adalah beberapa hal terkait dengan penyimpanan dan perawatan ear muff :
- Salah satu cara pembersihannya adalah dengan membersihkan bagian luarnya secara berkala, dengan dilap (tidak boleh direndam) menggunakan sabun dan air hangat untuk membersihkan dari sisa-sisa keringatnya atau debu-debu.
- Tidak boleh disimpan dalam ruangan atau area pekerjaan yang mempunyaisuhu lebih dari 55 °C dan juga tidak boleh disimpan dibalik jendela.
- Tidak boleh disimpan dekat dengan bahan kimia
- Periksa secara berkala untuk mengetahui bagian-bagian yang rusak sehingga bisa cepat diganti.
- Rata-rata ear muff ini bisa dipakai selama 6 bulan.
Semoga Bermanfaat
Oiya, terkait dengan peralatan safety atau keselamatan, kami juga sudah mengulas mengenai jas laboratorium, dimana merupakan salah satu peralatan keselamatan ketika bekerja di laboratorium.
Jika teman-teman mempunyai berkenan dan mempunyai waktu senggang, boleh membacanya disini : Fungsi Jas Laboratorium dan Bahan Kain yang Umum Digunakan
Referensi Gambar :