Panduan Pemeriksaan Antara dan Pemeliharaan Neraca

Panduan Pemeriksaan Antara dan Pemeliharaan Neraca

Seperti yang kita ketahui, Menurut ISO / IEC 17025, peralatan ukur yang digunakan dalam pengujian yang berpengaruh pada keabsahan hasil uji harus dikalibrasi sebelum digunakan.

Suatu pengujian umumnya selalu dimulai dengan tahap penimbangan, baik itu menimbang sampel maupun standar dan untuk kegiatan menimbang tersebut tentunya digunakan neraca.

Nah kali ini kita akan belajar mengenai pengecekan antara serta perawatan pada neraca tersebut.

Lab Terakreditasi atau Pengecekan Sendiri?

laboratorium terakreditasi

Laboratorium uji hendaknya tidak melakukan sendiri kalibrasi terhadap neraca yang dimilikinya namun mengkalibrasikan neracanya pada laboratorium kalibrasi terakreditasi karena untuk dapat melakukan kalibrasi neraca diperlukan keahlian dan keterampilan yang umumnya tidak dimiliki oleh personil laboratorium uji.

Lalu bagaimana seandainya laboratorium uji memang mempunyai personil yang kompeten untuk melakukan kalibrasi neraca? Apakah Boleh laboratorium uji mengkalibrasi sendiri neracanya?

Personil yang kompeten secara teknis yang sudah mendapatkan pelatihan kalibrasi neraca hanyalah salah satu dari beberapa elemen lain.

Selain personil yang kompeten untuk dapat mengkalibrasi sendiri neracanya, laboratorium uji harus juga :

  • Mempunyai lingkungan yang sesuai untuk melakukan kalibrasi
  • Memelihara prosedur terdokumentasi untuk melakukan kalibrasi tersebut
  • Mempunyai standar massa yang tertelusur ke sistem pengukuran SI dengan ketidakpastian yang sesuai.
  • Laboratorium uji harus juga mempunyai prosedur untuk menghitung, mengestimasi ketidakpastian pengukuran, dan mengimplementasikannya.

Laboratorium uji harus memperhitungkan ketidakpastian dalam menyatakan kesesuaian dengan spesifikasi serta harus melaporkan kepada Badan Akreditasi sebelum assessment terhadap laboratorium uji dilakukan, agar Badan Akreditasi dapat menyertakan satu orang assesor kalibrasi dalam tim asesment khusus untuk melihat kompetensi dari personil yang diserahi tugas mengkalibrasi neraca di laboratorium tersebut.

Baik melakukan kalibrasi ke laboratorium kalibrasi terakreditasi ataupun melakukannya sendiri, pointnya adalah memenuhi persyaratan-persyaratan yang yang telah diuraikan diatas.

Maka setelah kalibrasi dilakukan selanjutnya yang menjadi tugas laboratorium uji adalah melakukan pemeriksaan antara dan juga pemeliharaan terhadap neraca yang sudah terkalibrasi.

Pemeriksaan Antara Neraca

pengecekan berkala neraca

Pemeriksaan antara dimaksudkan untuk memelihara ketertelusuran peralatan ke standar nasional atau internasional.

Berikut ini adalah tahapan dalam melakukan pemeriksaan antara neraca

Sebelum melakukan pemeriksaan antara, catat nilai anak massa yang digunakan sesuai dengan nilai yang tertera pada sertifikat kalibrasi anak massa tersebut (diberi simbol M besar)

  1. Pertama-tama “nol” kan neraca dan rekam pembacaan sebagai z1
  2. Letakkan anak massa yang telah dikalibrasi pada neraca dan rekam pembacaannya sebagai m1
  3. Pindahkan anak massa dari neraca, jangan mengenolkan kembali neraca.
  4. Letakkan kembali anak massa yang telah dikalibrasi dengan berat yang sama tadi pada neraca dan rekam pembacaan sebagai m2.
  5. Pindahkan anak massa dari neraca dan rekam pembacaan sebagai z2.
  6. Catat nilai yang diperoleh diatas atau Data M, z1, m1, m2, dan z2 pada formulir yang telah disediakan.

Data-data tersebut adalah :

    • Menurut sertifikat kalibrasi anak massa (M) =
    • Pembacaan nol yang pertama (z1)
    • Pembacaan standar massa yang pertama (m1) =
    • Pembacaan standar massa yang kedua (m2)
    • Pembacaan nol yang kedua (z2) =

Dari data diatas dihitung

C1 = M – (m1 – z1)

C2 = M – (m2 – z2)

Dari C1 dan C2 dapat dihitung koreksi untuk setiap penimbangan massa yang terpisah

Koreksi = (C1 + C2)/2

Jika nilai skala telah berubah lebih besar dari 3σ dimana σ adalah standar deviasi dari repeatibilitas (kemampuan baca kembali) pada sertifikat kalibrasi neraca yang terakhir, maka neraca perlu di rekalibrasi atau mungkin di service atau disetel.

Nilai koreksi diatas juga disebut sebagai C user check correction

Dari C user check correction dan C calibration report correction tersebut kita dapat Δ koreksi

Δ koreksi = C user check correction – C calibration report corection

C calibration report corection = koreksi pada laporan kalibrasi yang terakhir untuk pembebanan m tertentu.

Apabila

|Δ C| ≤ sqrt (U²+(1.6Sr)² +Um²

Dimana :

U : Ketidakpastian dari koreksi pada pembebanan M pada laporan kalibrasi yang terakhir.

Sr : Standar deviasi repeatibilitas yang dilaporkan pada laporan kalibrasi yang terakhir

Um : Ketidakpastian dari massa terkalibrasi yang digunakan

Maka karakteristik neraca tidak berubah secara signifikan atau masih baik-baik saja.

Disarankan pemeriksaan tersebut dilakukan setiap bulan.

Selain itu yang perlu dilakukan oleh para personil laboratorium uji adalah :

  • Pemeriksaan repeatabilitas

Pemeriksaan repeatabilitas dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk menetapkan apakah luaran atau output neraca berubah pada pengukuran berulang kali.

Hal tersebut dilakukan dengan melakukan 10 kali pengukuran dari massa yang sama.

Dalam hal ini yang penting dilihat adalah perubahan dari sebaran respon yang dibandingkan terhadap standar deviasi yang dilaporkan pada laporan kalibrasi yang terakhir.

Tahapan melakukannya adalah :

    1. Pertama-tama nol kan neraca dan rekam pembacaan sebagai z1
    2. Letakkan massa dengan berat terpilih yang dekat dengan kapasitas maksimum dari rentang yang akan diperiksa pada neraca dan rekam pembacaannya sebagai m1.
    3. Pindahkan massa dari neraca dan rekam pembacaannya sebagai z2
    4. Tanpa mengenolkan neraca, Letakkan massa yang sama pada neraca dan rekam pembacaannya sebagai m2.
    5. Pindahkan lagi massa dari neraca rekam pembacaannya sebagai z3
    6. Tanpa mengenolkan neraca, letakkan massa yang sama pada neraca dan rekam pembacaannya sebagai m3.
    7. Ulangi tahapan 5 dan 6 sampai didapatkan 10 kali data sampai z10 dan m10
    8. Rekam data z1, m1 hingga z10 dan m10 pada formulir seperti pada tampilan tabel dibawah ini.

tahapan dalam melakukan pemeriksaan antara neraca

Kemudian dihitung perbedaannya dinotasikan sebagai :

r = m – z

Sehingga akan didapatkan 10 data r dari tiap kali pengulangan tadi.

Setelah itu hitung standar deviasi user check atau dinotasikan sebagai sigma (σ) dengan rumus seperti dibawah ini :

S user check

Dimana

i = 1 s/d n ; r1 = m1 – z1
R = nilai rata-rata dari ri
n = jumlah pembacaan (10)

Apabila standar deviasi (S users check) lebih kecil dari 2 kali Sr pada laporan kalibrasi yang terakhir maka berarti karakteristik neraca tidak berubah secara signifikan / neraca masih dalam keadaan baik dan dapat digunakan.

Sebaliknya apabila nilai standar deviasi (S user check) lebih besar 2 kali Sr, pada laporan kalibrasi yang terakhir maka berarti neraca perlu di rekalibrasi atau mungkin di service dan disetel.

Beberapa Neraca Dalam Laboratorium

Ada berbagai macam neraca yang umum digunakan di laboratorium, antara lain :

Neraca Tiga Lengan

neraca 3 lengan

Neraca ini memiliki 2 piringan dimana piringan pertama digunakan untuk meletakkan anak massa dan piringan kedua untuk meletakkan beban yang ditimbang.

Saat ini, neraca ini mungkin sudah agak jarang digunakan di laboratorium uji.

Neraca dua lengan

top pan ballance

Neraca ini hanya memiliki satu piringan.

Neraca dengan model ini terdiri dari 2 macam yaitu :

  1. Neraca analitik
  2. Top loading Balance

Baca Juga : Timbangan analitik, Pocket, Precision, dan Bench Scale

Neraca Kompensasi Gaya Elektromagnetik

Prinsip penimbangan didasarkan pada kompensasi gaya elektromagnetik. Sebuah koil terpasang di sela-sela magnet dan ketika objek yang akan ditimbang ditempatkan pada piringan neraca maka akan timbul gaya elektromagnetik yang berlawanan terhadap objek yang telah ditempatkan.

Neraca akan menerjemahkan besaran komposisi gaya elektromagnetik tersebut sebagai bobot objek dan hasilnya nanti ditampilkan dalam layar neraca dengan satuan yang gram atau miligram.

Pemeliharaan Neraca Laboratorium Uji

  • Letakkan neraca di tempat yang sejuk, jauh dari paparan sinar matahari untuk menghindari kerusakan yang cepat pada neraca.
  • Neraca analitik sebaiknya juga ditempatkan pada meja yang kokoh umumnya digunakan meja batu di laboratorium. Jadi bukan dari meja kayu. Bahkan untuk neraca 5 digit selain setelah ditempatkan di atas meja batu ada pula alasnya yang tahan getaran biasanya ini dijual satu paket dengan neraca 5 digit tadi. Hal ini untuk menjaga kestabilan pada saat menimbang.
  • Letak dari meja timbang atau meja neraca harus dipilih dekat dinding atau di pojok ruangan.
  • Tidak boleh juga terkena AC secara langsung, karena seperti kita ketahui paparan udara AC dapat mempengaruhi pembacaan neraca.
  • Jauhkan neraca dari radiasi panas dan elektromagnetik serta alat elektronik lainnya. misalnya berdekatan dengan furnace laboratorium yang kita tahu beroperasi pada suhu tinggi.
  • Letakkan neraca juga pada tempat yang datar pastikan posisi neraca disetel dengan benar dengan cara mengatur bubble spirit level atau waterpass.
  • Gunakan stabilizer yang sesuai dan matikan neraca saat selesai atau tidak lagi digunakan dengan cara melepas baterai atau mencabut stop kontaknya.
  • Pastikan adaptor atau charger serta baterai yang digunakan sudah sesuai. Pastikan juga ada cukup daya baterai untuk mendukungnya. Kinerja baterai yang lemah akan mempengaruhi kinerja neraca, salah satunya neraca tidak dapat membaca hasil penimbangan secara optimal apabila kinerja baterainya lemah.
  • Hindari menimbang beban melebihi kapasitas guna menjaga dan melindungi neraca digital dari kerusakan permanen. Bila perlu beri tanda peringatan penggunaan maksimal untuk memastikan bahwa pengguna tidak salah waktu menimbangnya. Neraca digital memang didesain sesuai dengan fungsi dan batasan kapasitasnya masing-masing. Penimbangan yang melebihi batas maksimum dapat menyebabkan neraca gagal menampilkan bobot yang ditimbang.
  • Hindari meletakkan menyimpan benda, beban, atau barang di atas piringan neraca apabila sedang tidak digunakan.
  • Siapkan kuas pembersih di dekat meja timbang untuk memudahkan analis dalam membersihkan neraca baik sebelum maupun sesudah pemakaian. Bersihkan timbangan secara berkala dari debu dan kotoran menggunakan kuas tersebut.
  • Selalu berhati-hati dalam menimbang bahan kimia terutama untuk bahan kimia yang bersifat korosif ataupun cairan.
  • Jika ada bahan jatuh pada piringan neraca bersihkan segera dengan menggunakan kain atau kuas. Hindari menggunakan cairan pembersih dan tanyakan pada supplier yang bersangkutan untuk cara pembersihannya.
  • Pada saat tidak digunakan pintu neraca hendaknya ditutup.

Pemeliharaan Standar Anak Massa

pemeliharaan anak massa

  • Simpan anak massa dalam kemasan atau box aslinya jika ada. Umumnya anak masa dikemas dalam kotak yang dirancang khusus untuk menjaga agar anak masa dalam kondisi yang baik.
  • Jauhkan anak massa dari debu dan kelembaban tinggi.
  • Untuk memegang anak massa ukuran besar gunakan selalu sarung tangan bersih dan cuci sarung tangan penimbangan secara berkala.
  • Untuk anak massa ukuran kecil dapat digunakan pinset untuk memegangnya. Hal ini untuk mencegah menempelnya lemak atau residu pada anak massa.
  • Rekalibrasi neraca dan anak masa secara berkala untuk memastikan bahwa alat masih dalam keadaan baik.

Semoga Bermanfaat.

Sumber Referensi :

Pojok Laboratorium

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *