Mesin Press : Pengerian, Jenis dan Prosedur Pengoperasian

Mesin Press : Pengerian, Jenis dan Prosedur Pengoperasian

Di dalam industri, tentunya kia akan bersinggungan dengan berbagai macam mesin, sebagian pernah kita pelajari bersama di artikel-artikel sebelumnya.

Nah… kali ini kita akan belajar mengenai mesin press, mulai dari :

  • Pengertian pengerjaan pengepresan
  • Bahaya apa saja yang ada pada mesin press dan cara penanganannya
  • Peralatan pengamanan apa saja yang terpasang pada mesin press
  • Hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan untuk menjamin keamanan kerja, daftar pengecekan pencegahan tindakan tidak aman, contoh kecelakaan kerja beserta praktik kerja, penekanan pada tindakan tidak aman.
  • Hal-hal dasar untuk melaksanakan pekerjaan aman.
  • Pengecekan yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan atau penjelasan pengecekan sebelum memulai pengoperasian
  • Bagaimana seharusnya melakukan pekerjaan pengepresan
  • Hal-Hal yang harus diperhatikan sewaktu melakukan pekerjaan
  • Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan selain pengepresan
  • Lingkungan pekerjaan di Pengepresan
  • Hal-hal yang harus dilakukan jika terjadi ketidaknormalan, dokumen referensi penjelasan tentang istilah utama yang berhubungan dengan pengepresan

Pengertian dan Jenis Mesin Press

Secara umum mesin Press merupakan sebuah mesin yang didesain untuk menghasilkan lembaran metal, meskipun kita terkadang juga menemukan mesin press yang digunakan untuk membengkokkan lembaran logam pada sudut tertentu.

Ada 3 bagian utama dari mesin ini, yaitu :

  • Frame
  • Ram / Slide
  • Bed

Prinsip kerja dari mesin ini adalah sistem mekanis yang terdapat dalam mesin akan menggerakan slide yang akan diteruskan pada “press dies” sehingga akan mendorong lembaran metal dan pada akhirnya membentuk dan memotong lembaran metal tersebut.

Ada beberapa jenis mesin press yang secara umum kita kenal, antara lain :

  • Mesin Press Manual

mesin press manual

Sesuai dengan namanya, jenis mesin ini masih mengandalkan tenaga manusia untuk operasionalnya.

Piston dapat digerakkan naik (putar setir berlawanan arah jarum jam) dan turun (putar setir searah jarum jam) dengan menggerakkan setir yang ada pada mesin.

Karena masih manual, tentunya mesin press jenis ini mempunyai harga yang relatif paling murah dibandingkan dengan mesin press jenis lainnya, namun juga mempunyai kekurangan dimana hanya bisa dipakai untuk material kerja yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 1 s/d 3 mm serta yang terbuat dari bahan alumunium.

  • Mesin Press Hidrolik

mesin press hidrolik

Bagian utama dari mesin press ini adalah piston, pipa hidrolik, silinder, dan beberapa komponen lainnya.

Pada mesin ini ada 2 buah silinder, yaitu silinder besar (master) dan silinder kecil.

Hukum pascal dijadikan dasar sebagai prinsip kerja mesin press ini dimana memanfaatkan adanya tekanan yang diberikan pada cairan sehingga dapat menekan dan membentuk.

Pada silinder kecil dimasukkan cairan yang berupa oli hidrolik. Kemudian piston didorong dengan tujuan untuk memampatkan oli hidrolik di dalamnya yang akhirnya mengalir ke silinder besar (master) melalui pipa.

Dengan adanya tekanan pada silinder besar (master) membuat piston di dalam silinder tersebut mendorong oli hidrolik ke silinder kecil sehingga gaya yang ada pada oli hirolik silinder kecil memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mendorong silinder besar (master).

Untuk mengatur gerakan kecepatan dan besarnya tekanan pada silinder terebut kita bisa menggunakan valve baik itu check valve, relief valve, dan selenoid.

Dengan prinsip kerja tersebut, tentunya mesin press ini dapat menekan dengan tenaga tekanan yang lebih tinggi, bahkan untuk beberapa tipe ada yang dapat menekan dengan kekuatan 20 sampai dengan 100 ton serta dapat menekuk plat yang terbuat dari bahan mild stell tebal dan stainless stell.

  • Mesin Press Mekanikal

mesin press mekanik

Mesin press jenis ini menggunakan elektro motor untuk menggerakkan wheel yang diteruskan ke crank shaft sehingga dapat menggerakkan slide naik gturun.

Clutchhand break dengan tekanan pneuatic digunakan untuk mengatur posisi dan gerakan slide.

Pada mesin press mekanikal ini, sistem pneumatic digunakan sebagai balancer dan die cushion.

Mesin ini mempunyai daya tekan sampai 2500 ton.

Bagian-Bagian Mesin Press

Bagian Bagian Mesin Press

Pertama-tama tentunya ada baiknya jika kita berkenalan dengan bagian-bagian mesin press ini, antara lain :

  • Alat petunjuk sudut putar
  • Panel kontrol
  • Cetakan atas
  • Produk
  • Slide
  • Kotak kontrol
  • Bolster
  • Cetakan bawah

Pada kotak kontrol terdapat beberapa tombol, antara lain :

kotak kontrol mesin press

  • Tombol Memulai Proses

Tombol ini harus ditekan secara bersama-sama agar proses pengoperasian bisa berlangsung. Dan tombol ini tidak boleh diganjal karena bisa berbahaya.

Tujuan dibuat 2 tombol agar menjadi pengaman sehingga kedua tangan kita benar-benar ada di tombol, bukan salah satunya berada di tengah-tengah cetakan.

  • Tombol penghenti proses berkesinambungan

Tombol ini berfungsi ketika mode proses berada pada mode continue atau berjalan terus.

  • Tombol menghentikan darurat

Tombol ini berfungsi untuk menghentikan mesin secara tiba-tiba, misalnya : ada sesuatu atau benda asing yang jatuh atau mungkin baut yang jatuh, maka kita bisa menekan tombol ini secara langsung.

Pada panel kontrol terdapat beberapa tombol pilihan pengoperasian, antara lain :

tombol panel mesin press

  • Tombol off
  • Gerakan sedikit demi sedikit, dimana pergerakan mesin bisa turun pelan-pelan sesuai dengan tombol yang kita pencet.
  • Satu kali proses aman
  • Satu kali proses
  • Berkesinambungan atau continue

Jadi setelah kita memilih mode yang akan kita gunakan tergantung keperluan kita kita dapat menguncinya dengan kunci yang ada pada tuas tersebut supaya pada saat kita proses maka tuas tersebut tidak akan berpindah ke mode yang lainnya.

Apa Itu Pekerjaan Pengepresan?

pengepresan adalah

  1. Pada slide dan bolster yang naik turun di mesin press,masing-masing dipasangkan cetakan atas dan bawah.
  2. Masukkan material yang akan dipress kedalam cetakan dan tentukan posisi material tersebut.
  3. Dengan mengoperasikan mesin press, maka material kerja itu akan diubah bentuk ke bentuk yang ditentukan. Sewaktu slide turun ditambahkan kekuatan yang besar sesuai dengan bentuk cetakan tersebut.
  4. Keluarkan hasil press atau cetakan pada saat slide bergerak ke atas dan berhenti.
  5. Satu seri pengoperasian dari nomor 1 s/d 4 di atas disebut pekerjaan pengepresan.
  6. Material akan tercetak dengan bentuk sesuai dengan yang telah ditentukan pada proses nomor 3 diatas dengan kekuatan besar slide pada saat turun.
  7. Kecelakaan kerja pengepresan terjadi pada satu sesi proses di atas tersebut.

Seperti halnya prosedur mengoperasikan mesin industri lainnya, misalnya : mesin boiler atau ketel uap, mesin bubut, mesin gerindra, dll maka kita haru tetap mengutamakan keselamatan kerja.

Bahaya Pada Mesin Press

3 area pada mesin press

Pada gambar paling diatas dapat dilihat ada 3 area, yaitu :

  1. Area pengoperasian mesin
  2. Area pengoperasian bersama (area paling berbahaya)
  3. Area pengoperasian operator

Pada area pengoperasian bersama dan pada saat mesin berjalan, slide naik turun. Pada kondisi ini kita dilarang untuk mengambil atau tangan kita masuk ke dalam area tersebut.

mesin press tipe kunci

Karena pada area tersebut tidak terdapat sensor namun hanya ada pelindung seperti pada gambar diatas.

  • Lintasan (Stroke)
  • Slide yang bergerak
  • Pelindung atau guard
  • Tangan tidak bisa masuk

Tipe kunci diatas merupakan tipe amannya dan yang sangat disarankan (sistem pelindung interlock).

Tipe Berhenti Terbuka

Dan jika pelindung atau guard dicopot, slide berhenti di titik batas atas tidak dapat beroperasi terbuka semua.

Tangan bisa masuk dan ini sangat berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja.

Sedangkan berikut ini adalah sistem pengoperasian dua tangan

Sistem Pengoperasian Dua Tangan

  • Slide bergerak
  • Area berbahaya
  • Tangan masuk

Hal ini sangat berbahaya jika salah satu tombol kita ganjal. Jadi sangat tidak disarankan kita mengoperasikan hanya dengan satu tangan. Karena tujuan dibuat 2 tombol tersebut adalah demi keamanan kerja kita agar kita tidak terjadi kecelakaan kerja.

Dan berikut ini adalah mesin press dengan sistem sensor cahaya dimana model ini yang banyak diterapkan untuk perusahaan-perusahaan metal stamping press saat ini.

Sistem Sensor Cahaya

  • Slide berhenti mendadak
  • Area berbahaya
  • Tangan masuk mendeteksi
  • Jarak aman

Jadi sistem kerjanya, ketika slide bergerak dan tangan kita masuk menghalangi sensor maka otomatis mesin akan berhenti karena sensor cahaya terhalang oleh tangan kita.

Tapi tidak menutup kemungkinan sensor bisa rusak dan juga sensor tidak dapat membaca untuk benda-benda yang ukurannya tipis, misalnya : mistar, penggaris, kertas jika diposisikan miring atau bagian tipisnya itu tidak akan terbaca.

Bahaya Pada Mesin Press dan Cara Penanganannya

risk assestment mesin press

  • Apakah kecelakaan kerja yang terjadi pada mesin press?

Kecelakaan terjepit diantara cetakan merupakan contoh kecelakaan paling banyak.

Juga perlu berhati-hati untuk kecelakaan karena terlemparnya bagian cetakan rusak atau benda kerja.

  • Apakah yang dimaksud dengan kecelakaan kerja terjepit diantara cetakan?

Terjadi sewaktu slide sedang bergerak dan memasukkan atau mengeluarkan material kerja atau produk dengan tangan

  • Bagaimana mencegah kecelakaan kerja terjepit?

Dengan memisahkan gerakan bagian bergerak mesin press dengan gerakan tangan orang dan sebagainya supaya tidak bersamaan.

Hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara :

    • Sistem pemisahan berdasarkan area
    • Sistem pemisahan berdasarkan waktu

 

  • Apakah yang dimaksud dengan sistem pemisahan berdasarkan area?

Sistem yang memisahkan area berbahaya dimana mesin bergerak dari area operator, contoh : pagar pengaman cetakan yang aman.

  • Apa itu sistem pemisahan berdasarkan waktu (hand in die atau pekerjaan tangan di dalam cetakan )?

Sistem dimana pada saat slide sedang bergerak maka jari tangan operator tidak boleh masuk ke area berbahaya, dengan memisahkan berdasarkan waktu gerakan jari tangan dan slide maka dapat menjamin keamanan kerja.

Beberapa alat pengaman yang dapat digunakan bersamaan maupun secara terpisah :

    • Sistem pagar pelindung interlock
    • Sistem pengoperasian dua tangan
    • Sistem sensor cahaya

 

  • Apa itu kecelakaan kerja karena kerusakan cetakan?

Kerusakan cetakan umumnya dapat terjadi karena kelebihan beban atau kesalahan pemasangan.

Kelebihan beban dapat terjadi contohnya karena memasukkan 2 lembar material kerja secara bersamaan atau ada sisa serpihan material kerja.

Pastikan kita selalu bekerja sesuai dengan SOP yang ada.

Peralatan Pengaman Pada Mesin Press

  • Alat pengaman sistem pagar pelindung (Tipe membuka horizontal)

Tipe Membuka Horisontal

Biasanya alat seperti ini digunakan untuk pengoperasian yang menggunakan saklar kaki atau pedal atau foot switch.

Dapat dilihat pada gambar, ada panel kontrol pagar pelindung ada juga plat pelindung

Alat Pengamanan Sistem Pagar Pelindung merupakan alat pengamanan dengan cara jika pagar pelindung tidak ditutup maka slide tidak dapat bergerak.

    • Kalau tombol pengoperasiannya ditekan, plat pelindung bergerak menutup area berbahaya.
    • Setelah keamanannya terdeteksi slide akan bergerak
  • Alat Pengaman Sistem Pengoperasian Dua Tangan

mesin press pengoperasian 2 tangan

Pada tipe ini juga terdapat panel kontrolnya

Alat Pengaman Sistem Pengoperasian Dua Tangan merupakan alat pengaman dengan memikirkan keamanan kalau tidak mengoperasikan bersamaan menggunakan dua tangan maka mesin tidak akan bergerak.

Dari sisi pengoperasian mesin harus dipasang di posisi yang dipertimbangkan aman dan pada jarak yang menjamin keamanannya.

Untuk memulai mengoperasikan slide, selalu harus menekan tombol secara bersamaan (perbedaan kurang dari 0,5 detik).

Jarak kedua tombol tekan, jarak dalamnya harus lebih dari 300 mm atau 30 cm.

Ada dua jenis yaitu sistem satu kali proses aman yang dipasang pada mesin press kopling gesek dan sistem mulai pengoperasian dua tangan yang dipasang pada mesin press kopling positif (positif clutch press) dan sebagainya yaitu mesin press yang tidak dapat berhenti mendadak.

Sewaktu melakukan pengoperasian dengan menginjakkan kaki atau pedal, ada kemungkinan kalau keseimbangan gerakan kaki dan tangan terganggu sehingga tangan masuk ke area berbahaya saat slide sedang bergerak, sehingga penting untuk mulai pengoperasian dengan dua tangan

  • Alat Pengaman Sistem Sensor Cahaya

mesin press dengan sensor cahaya

Dapat dilihat pada gambar terdapat sensor pelepas atau penerima cahaya.

Alat pengamanan sistem sensor cahaya merupakan alat pengamanan yang menghentikan gerakan slide jika sensor mendeteksi ada orang yang memotong garis cahaya.

Menggunakan bersama-sama sistem sensor cahaya dan sistem pengoperasian dua tangan.

    • Periksa dan pastikan alat pengamanan dalam keadaan berfungsi.
    • Pastikan ketinggian keamanan yang cukup. Penting untuk berhati-hati memastikan tidak ada yang tidak terdeteksi di bagian atas garis cahaya sewaktu melakukan pekerjaan sambil berdiri dan bagian bawah garis cahaya sewaktu melawan pekerjaan sambil duduk.
    • Pada mesin press type Straight side yang panjang jarak amannya walaupun bekerja masuk ke bagian dalam garis cahayapun alat pengamanan tidak akan berfungsi maka perlu penanganan yang khusus.
    • Kalau terjadi jatuh dua kali karena kerusakan, kopling tidak akan berfungsi.

Di era yang serba canggih saat ini, kebanyakan ketiga alat pelindung itu dikombinasikan dalam satu mesin press sehingga keamanannya benar-benar terjaga.

Misalnya : dari area samping menggunakan pengamanan sistem pagar pelindung, juga ditopang dengan alat pengamanan sistem pengoperasian dua tangan, selain itu tetap menggunakan alat pengaman sistem sensor cahaya.

Jadi ketiganya digunakan dalam satu mesin press tujuannya agar tetap mengutamakan keselamatan kerja.

Do and Don’t

yang boleh dan tidak boleh dilakuan oleh operator mesin bubut

 

Perlunya Mencegah Tindakan yang Tidak Aman

  1. Kecelakaan kerja karena tindakan tidak aman walaupun sedikit namun dapat terjadi, bahkan ada yang menjadi kecelakaan berat.
  2. Taatilah daftar pengecekan dibawah ini dan berusahalah untuk mencegah tindakan yang tidak aman serta menjamin keamanan kerja.

Daftar Pengecekan Pencegahan Tindakan Tidak Aman

Hal-hal yang perlu dilakukan pengecekan :

    • Apakah operator memahami dengan baik terkait pekerjaannya?
    • Apakah operator memahami prosedur pekerjaannya?
    •  Apakah tidak melakukan pekerjaan dengan melepaskan atau menghilangkan fungsi alat pengaman dari mesin press?
    •  Apakah tidak melakukannya pembersihan, pengecekan, dll tanpa mematikan mesin?
    •  Pada waktu memulai pengoperasian mesin press dan sebagainya Apakah memeriksa keamanan sekeliling mesin dan melaksanakannya sesuai kode isyarat yang ditentukan?
    • Sewaktu bekerja bersama-sama pada mesin press dan sebagainya, apakah sudah memastikan kode isyarat dan menyamakan persepsi supaya dapat bekerja bersama-sama
    •  Apakah meletakkan mesin atau material kerja di tempat atau kondisi tidak stabil?
    •  Apakah melakukan pekerjaan yang memerlukan izin walaupun tidak memiliki kualifikasi untuk itu?
    •  Apakah mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan petunjuk?
    •  Apakah mengenakan pakaian yang aman?

Catatan :

Contoh pekerjaan yang memerlukan izin misalnya : mengankat beban lebih 1 ton dengan crane, dll.

Hal yang tidak boleh dilakukan

peraturan untuk operator mesin bubut

 

    • Menganggap bahwa pelindung itu menghalangi.
    • Tidak boleh kita melepaskannya karena ini adalah alat pengaman dan juga kita tidak boleh menggunakan seragam kerja secara asal-asalan atau tidak sesuai dengan instruksi atau SOP yang berlaku karena bagaimanapun seragam kerja kita adalah salah satu alat pelindung diri

Contoh Kecelakaan Kerja Karena Tindakan Tidak Aman

Contoh 1 : melakukan pekerjaan dengan mematikan alat pengaman mesin press.

Kondisi terjadinya :

  1. Bertugas pada mesin press 100 ton (pengoperasian dengan pijakan) untuk mencetak produk dari material kerja.
  2. Karena produktivitas tidak baik maka alat pengaman dimatikan, sambil memegang material kerja dengan tangan kiri, tangan kanan memegang alat sistem magnetik untuk mengeluarkan produk.
  3. Sewaktu sedang melakukan pekerjaan di atas, terjadi keterlambatan sewaktu melakukan pengambilan produk dengan alat magnetik, sehingga jari yang memegang alat terjepit diantara cetakan atas dan bawah yang turun karena pengoperasian dengan pijakan.

Hal-hal penting :

  1. Pastikan tidak mematikan alat pengaman ketika melakukan pekerjaan
  2. Memahami perlunya mempergunakan alat pengaman

Contoh 2 : lupa mematikan listrik mesin sewaktu mengecek atau membersihkan mesin press.

Kondisi terjadinya :

  1. Sewaktu mengecek atau membersihkan mesin press lupa mematikan listrik mesin sehingga saat saklar tersentuh slide bergerak dan jari terjepit.

Hal-hal penting :

  1. Harus selalu mematikan listrik mesin sewaktu mengecek atau membersihkan
  2. Mematuhi dengan disiplin yang benar prosedur pekerjaan

Contoh 3 : masuknya benda asing ke mata sewaktu pekerjaan finishing.

Kondisi terjadinya :

  1. Mata terasa sakit pada saat melakukan pekerjaan finishing kemudian diperiksa oleh dokter mata.
  2. Diperkirakan walaupun menggunakan kacamata safety K3, ada benda asing yang masuk dari sela-selanya

Hal-hal penting :

  1. Perhatikanlah pemakaian kacamata safety K3 yang benar benar.
  2. Walaupun cidera ringan jangan dibiarkan segeralah pergi ke rumah sakit untuk diperiksa.
  3. Gunakanlah alat pelindung dengan benar sesuai petunjuknya menggunakan kacamata pelindung sewaktu melakukan pekerjaan finishing.

Hal-Hal Dasar Pelaksanaan Pekerjaan yang Aman Pada Mesin Press

  • Harus menggunakan topi pelindung, ear plugs atau pelindung telinga, mengencangkan lengan baju, menggunakan sepatu safety, mengenakan pakaian kerja
  • Bekerja sesuai standar 5R
  • Mematuhi Prosedur Pekerjaan

    • Mematuhi prosedur kerja (standar kerja) yang ditetapkan dan tidak melakukan pekerjaan selain cara tersebut dan juga harus memahami perlunya pemakaian alat pelindung diri dengan benar serta tidak melakukan pekerjaan dengan melepaskan atau mematikan alat keamanan tersebut.
    • Berlatihlah terus berulang-ulang apa yang tertulis dalam buku panduan pekerjaan untuk menguasainya.
    • Patuhi semua aturan perundangan yang tarkait dan aturan di tempat kerja mengenai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
    • Kalau tidak mengerti prosedur kerjaannya, Jangan dibiarkan akan tetapi pastikanlah ke petugas penanggungjawab atau atasan kita.
    • Hati-hatilah akan kecelakaan karena sudah terbiasa. Tidak boleh melakukan pengoperasian yang teledor.
  • Lakukan Pekerjaan Sesuai Standar 5S

Seiri : Pisahkan barang yang perlu dan tidak perlu, yang tidak perlu kita buang

Saiton : barang yang diperlukan disimpan teratur supaya mudah digunakan

Seiketsu : Buanglah kotoran,membuat bersih disekeliling kita.

Seiso : Buanglah kotoran atau sampah dari peralatan mesin, meja dan sebagainya.

Sitsuke : Patuhilah peraturan yang ditetapkan.

  • Pakaian

Sewaktu bekerja, kenakanlah pakaian yang telah pas dan nyaman serta yang telah ditetapkan keamanannya.

Untuk baju lengan panjang, kencangkan bukaan lengannya masukkan keliman baju kedalam celana.

Jangan melakukan pekerjaan dengan memasukkan mata pisau atau obeng, mata bor ke dalam kantong celana.

Baca Juga : Sekilas Tentang Obeng Ketok, Plus (Kembang), Min, dan Elektrik

Jangan menggunakan barang-barang yang ada resiko tergulung seperti menggantungkan handuk atau lap tangan ke leher, selendang, dasi dan sebagainya.

  • Alat Pelindung

APD (Alat Pelindung Diri) harus digunakan secara benar. APD ini tentunya sudah didokumentasikan dalam dokumen HIRADC (Hazard Identification Risk Assesment and Determining Control) dimana APD tersebut sesuai dengan tingkat bahayanya.

  • Lain-Lain

Selalu rapihkan macam-macam alat, material kerja, dan produk disekitar mesin. Pastikan semua perkakass tersebut tidak mudah jatuh.

Catatan :

Jika kita perhatikan, pada pelaksanaan pekerjaan ini hampir mirip dengan hal-hal yang harus diperhatikan atau tugas dan tanggung jawab operator mesin bubut.

Pengecekan Sebelum Melakukan Pekerjaan Pengepresan

pengecekan awal sebelum melakukan pengepresan

 

Secara umum sebelum melakukan pengerjaan pengepresan kita harus melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi cetakan dan sekelilingnya dimaan tidak ada yang miring atau longgar, terlebih lagi salah pasang.

Selain itu cetakan yang retak, booster pada bagain kepala head yang retak juga sangat membahayakan karena serpihannya dapat mengenai bagain tubuh kita.

  • Pengecekan Kembali Peralatan Mesin Sebelum Mulai Pengoperasian

Isi pengecekan atau hal-hal yang dicek :

    • Apakah kondisi operasional, pemasangan pagar pelindung tidak ada masalah?
    • Apakah cetakan terpasang dengan kuat dan tepat posisi pertemuannya?
    • Apakah terdengar suara gesekan yang aneh?
    • Apakah slide berhenti pada di titik batas atas?
    • Apakah slide berhenti berhenti kalau tangan dilepaskan dari tombol mulai pengoperasian?

Penanganan setelah pengecekan

Jika menemukan ketidaknormalan pada hal-hal diatas laporkan kepada petugas penanggungjawab dan patuhi petunjuknya.

  • Hal-Hal Pengecekan Lainnya

Peralatan pelindung dan sarung tangan, peralatan tangan, pastikan tidak ada kerusakan kalau menemukan masalah laporkanlah kepada petugas penanggungjawab.

Bagaimana Seharusnya Melakukan Pekerjaan Pengepresan?

Penempatan Operator dan Material kerja

Operator mesin press berdiri tepat didepan mesin, material kerja di sebelah kiri, produk jadi di sebelah kanan. Flow Pekerjaan yang baik adalah dari kiri ke kanan.

Terkait dengan posisi penempatan, berikut adalah point-point pentingnya :

  • Pastikan kondisi mental operator stabil dan bekerja degan posisi tubuh yang nyaman.
  • Letakkan benda kerja di tempat yang mudah diambil.
  • Pastikan produk dapat dikelarkan dari cetakan dengan mudah
  • Siapkan tempat untuk meletakkan produk

Alur pekerjaan tersebut dilakukan dari kanan kekiri karena umumnya kita bukan orang yang kidal.

Prosedur Pekerjaan atau Kegiatan Produksi

Lakukanlah pekerjaan atau kegiatan produksi dengan mematuhi prosedur seperti dibawah ini :

  • Ambillah material kerja
  • Pastikan pemasangan benda kerja ke cetakan dengan tepat dan gunakan 2 tangan. Buat set guide untuk kemudahan dan keamananan dalam bekerja.
  • Melakukan pengoperasian dengan dua tangan -> Tekanlah tombol mulai pengoperasian bersamaan.
  • Pastikan bahwa slide benar-benar berhenti
  • Pastikan mengambil produk dengan 2 tangan kemudian letakkan di tempat yang telah ditentukan.

Perhatikan ini Saat Melakukan Pekerjaan

Saat melakukan pekerjaan pengepresan, harapannya tentunya kita tetap terhindar dari bahaya-bahaya yang timbul selama pekerjaan tersebut kan?

Beberapa point berikut bisa diukuti supaya kita tetap dapat bekerja dengan aman.

  • Hal-hal penting sewaktu melakukan pekerjaan

Hal-hal yang dicek :

    • Apakah tidak ada bunyi yang tidak normal? Biasanya kalau operator produksi yang sudah berpengalaman akan sangat peka dengan bunyi yang ada pada saat pengepresan
    • Apakah tidak muncul panas yang tidak normal
    • Apakah tidak ada bau yang tidak normal
    • Apakah tidak terlihat gerakan tidak normal dari mesin
    • Apakah tidak ada yang gosong
    • Apakah serpihan atau sekrup keluar dengan normal
    • Apakah tidak ada benda asing yang masuk
    • Apakah tidak memasukkan dua lembar material kerja. Jadi kita dilarang untuk mengepres langsung menggunakan dua material, Harus satu persatu karena ini akan dapat merusak cetakan
    • Apakah ada perubahan bentuk pada produk yang tidak normal
  • Penanganan Jika Terjadi Ketidaknormalan

ketidaknormalan sewaktu pengoperasian

Jika terjadi kondisi ketidaknormalan lakukanlah prosedur tindakan dibawah ini dengan cepat :

    • Tekanlah tombol penghenti darurat atau tombol emergency sehingga mesin berhenti beroperasi
    • Pastikan bahwa mesin benar-benar berhenti kemudian laporkan ke petugas penanggungjawab
    • Petugas penanggungjawab atau operator bersama-sama melakukan penanganan yang diperlukan
    • Mulai pengoperasian kembali dilakukan oleh petugas penanggungjawab

Melakukan Pekerjaan Selain Pengepresan? Perhatikan Hal ini!

  • Pekerjaan pengecekan produk

    • Apakah produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan? Lakukan pemeriksaan khususnya ada tidaknya cacat dan retak.
    • Kalau ditemukan produk yang tidak baik operator produksi atau bagian quality control menghentikan pekerjaan kemudian melaporkan menghubungi mendiskusikan dengan petugas penanggungjawab.
  • Pekerjaan Tambahan

Untuk pekerjaan tambahan pengopresian perhatikanlah tindakan dibawah ini :

    • Serpihan atau scrap dibuang secara berkala, bersihkanlah sekeliling tempat kerja
    • Bersihkan minyak atau pelumas yang berceceran di sekeliling tempat kerja
    • Lakukanlah secara berkala pemindahan produk dan material kerja
    • Jika harus berdiskusi dengan rekan kerja, lakukan di tempat yang jauh dari mesin press tersebut.
    • Jika meninggalkan mesin (walau sebentar) harus mematikan tombol menghentikan motor untuk menghentikan pengoperasian mesin
  • Penanganan Saat Selesai Pekerjaan Pengempresan

Perhatikanlah hal-hal berikut setelah selesai pekerjaan pengepresan :

    • Matikanlah tombol menghentikan motor
    • Bersihkanlah mesin atau peralatan dan sekelilingnya
    • Simpan produk, peralatan, dan benda kerja pada tempat yang telah ditentukan
    • Jika 3pekerjaan diatas sudah selesai, laporkan kepada petugas penanggung jawab
    • Sewaktu meninggalkan mesin, matikanlah tombol untuk menghentikan motor mesin

selesai pengerjaan pengepresan

Lingkungan Pekerjaan Pengepresan

Kebisingan dan Kesulitan Mendengar

  • Kondisi lingkungan pekerjaan pengepresan

Di pabrik pengepresan muncul bermacam-macam suara bising seperti suara mesin, suara fabrikasi, dan sebagainya

Jika kita mendapatkan paparan suara bising dalam waktu yang lama maka perlu berhati-hati karena ada kemungkinan terkena sakit kesulitan mendengar karena kebisingan

  • Penanganan kebisingan

Untuk lokasi yang kebisingannya sangat besar pakailah alat pelindung pendengaran atau ear plugs seperti penyumpal telinga menutup telinga dan sebagainya

Pencegahan Sakit Pinggang

  • Kondisi sekeliling pekerjaan pengepresan

Tentunya ketika kita bekerja dengan mesin press maka tidak dapat dipisahkan dengan berbagai macam persiapan antara lain memindahkan material kerja den produk yang dihasilkan.

Pada pekerjaan memindahkan beban dengan tangan sewaktu mengangkat benda, badan berputar atau gerakan terpaksa, gerakan yang tiba-tiba menyebabkan tekanan tambahan ke sekeliling pinggang yang dapat menyebabkan sakit pinggang.

  • Penanganan mencegah sakit pinggang

Pada ssaat mengangkat benda, pastikan posisi tubuh dengan benar. Disarankan teman-teman mengikuti training bahaya ergonomi terkait dengan hal ini.

Selanjutnya sedapat mungkin diangkat titik berat benda ke tubuh dan pastikan tidak mengangkat diluar batas kemampuan.

Apabila Terjadi Ketidaknormalan

Penanganan sewaktu menemukan ketidaknormalan

  • Jika menemukan ketidaknormalan, pertama-tama cek apakah yang sedang terjadi
  • Beritahukanlah kepada petugas penanggungjawab atau teman kerja yang ada disekitar area dengan berteriak keras-keras.
  • Mengikuti petunjuk petugas penanggungjawab, lakukanlah penanganan yang tepat, bekerja sama dengan teman kerja.
  • Jangan sembarangan melakukan tindakan sendiri.
  • Jika status ketidaknormalan sudah selesai buatlah ringkasan kejadiannya dan melaporkan ke petugas penanggungjawab.

Evakuasi latihan bencana

  • Kalau terjadi ledakan, kebakaran dan sebagainya, selain memberitahu orang-orang di dekatnya, juga evakuasi ke tempat yang aman.
  • Untuk itu perlu memastikan rute evakuasi dan pintu darurat dan alat penerang waktu mati listrik.
  • Harus mengikuti latihan bencana. Ikutilah petunjuk petugas khusus mengenai cara penanganan kondisi darurat dan cara evakuasi.

Sumber dan Referensi :

Cara Kerja Mesin Press

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *