Sepanjang sejarah manusia, produksi telah menjadi faktor penting dalam pengembangan masyarakat. Dari pembuatan alat sederhana hingga proses produksi yang kompleks dan canggih, sistem produksi telah memainkan peran krusial dalam memenuhi kebutuhan manusia.
Namun, untuk memahami tujuan dan manfaat dari sistem produksi, kita perlu menggali lebih dalam tentang apa yang dimaksud sistem produksi sebenarnya. Nah dalam postingan kali ini, kita akan bahas semuanya meskipun secara sekilas. Bagi teman-teman yang mempunyai pengalamn terkait hal ini, silakan nanti ditambahkan melalui kolom komentar sehingga lebih bermanfaat bagi pembaca semua.
Daftar Isi
Apa yang Dimaksud Sistem Produksi ?
Sebelum masuk ke pembahasan lebih jauh, tentunya akan lebih baik jika kita pahami terlebih dahulu dari sisi definisi ‘apa yang dimaksud sistem produksi”.
Sistem produksi dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang terkoordinasi dan terstruktur yang digunakan untuk mengubah input menjadi output yang bernilai.
Dalam konteks ini, input dapat berupa bahan mentah, tenaga kerja, mesin, dan sumber daya lainnya yang diperlukan untuk proses produksi. Sementara itu, output adalah produk jadi atau jasa yang dihasilkan dari proses produksi.
Tujuan Sistem Produksi
Tujuan utama dari sistem produksi adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berarti melakukan proses produksi dengan biaya yang minimal dan sumber daya yang optimal, sementara efektivitas berarti menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi dan memenuhi harapan pelanggan.
Dengan memiliki tujuan ini, sistem produksi dapat membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif dan memperkuat posisi mereka di pasar.
Karakteristik Sistem produksi
Setiap sistem produksi memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari yang lain. Beberapa karakteristik umum dari sistem produksi adalah:
- Interdependensi: Setiap elemen dalam sistem produksi saling terkait dan saling bergantung satu sama lain. Ketika satu bagian dari sistem mengalami masalah, hal itu dapat berdampak pada seluruh sistem.
- Keterbatasan sumber daya: Setiap sistem produksi memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya seperti tenaga kerja, mesin, dan waktu. Penting bagi perusahaan untuk mengelola sumber daya ini dengan efisien agar dapat mencapai tujuan produksi.
- Fleksibilitas: Sistem produksi harus dapat beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar dan teknologi. Kemampuan untuk berubah dan berinovasi adalah kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
- Kualitas: Sistem produksi harus mampu menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan dan pelanggan.
Simak Juga :
Jenis-Jenis Sistem Produksi
Terdapat beberapa jenis sistem produksi yang umum digunakan dalam berbagai industri. Mari kita lihat beberapa jenis sistem produksi yang paling umum:
- Job Shop: Sistem produksi ini digunakan untuk menghasilkan produk yang unik dan disesuaikan dengan pesanan pelanggan. Proses produksi dalam job shop biasanya melibatkan banyak perubahan dalam urutan produksi dan memerlukan keterampilan khusus.
- Batch Production: Dalam sistem produksi batch, produk diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dalam kelompok atau batch tertentu. Setiap batch mungkin memiliki karakteristik yang sama, tetapi ada perubahan dalam urutan produksi antar batch.
- Mass Production: Sistem produksi massal digunakan untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dengan biaya yang rendah. Proses produksi dalam sistem ini sangat terstruktur dan mengandalkan peralatan otomatisasi.
- Continuous Production: Dalam sistem produksi kontinu, produksi berlangsung secara terus-menerus tanpa jeda. Proses produksi yang berkelanjutan ini cocok untuk produk-produk yang memiliki permintaan yang tinggi dan konsisten.
Keuntungan dan Kerugian dari Berbagai sistem Produksi
Setiap jenis sistem produksi memiliki keuntungan dan kerugian yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Mari kita lihat beberapa di antaranya:
- Job Shop: Keuntungan dari sistem produksi ini adalah fleksibilitas yang tinggi dan kemampuan untuk menghasilkan produk yang unik. Namun, kelemahannya adalah biaya produksi yang tinggi dan waktu yang diperlukan untuk mengubah setup produksi.
- Batch Production: Sistem produksi batch memiliki keuntungan dalam hal efisiensi dan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan job shop. Namun, kelemahan dari sistem ini adalah waktu yang diperlukan untuk mengubah setup produksi antar batch.
- Mass Production: Keuntungan dari sistem produksi massal adalah biaya produksi yang rendah dan efisiensi yang tinggi. Namun, sistem ini kurang fleksibel dan sulit untuk menghasilkan produk yang disesuaikan dengan pesanan pelanggan.
- Continuous Production: Sistem produksi kontinu memiliki keuntungan dalam hal efisiensi tinggi, biaya produksi yang rendah, dan kapasitas produksi yang tinggi. Namun, kelemahan dari sistem ini adalah fleksibilitas yang terbatas dan risiko kegagalan produksi yang tinggi.
Faktor-Faktor Dalam Memilih Sistem Produksi
Ketika memilih sistem produksi yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor kunci. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:
- Permintaan pasar: Perusahaan harus memahami permintaan pasar untuk memilih sistem produksi yang sesuai dengan permintaan pelanggan.
- Skala produksi: Jumlah produksi yang diharapkan akan mempengaruhi pilihan sistem produksi. Sistem produksi massal lebih cocok untuk volume produksi yang tinggi, sementara job shop lebih cocok untuk volume produksi yang rendah.
- Biaya produksi: Perusahaan harus mempertimbangkan biaya produksi yang terkait dengan setiap jenis sistem produksi. Biaya produksi yang lebih rendah dapat menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang.
- Kualitas produk: Setiap sistem produksi memiliki dampak yang berbeda pada kualitas produk. Perusahaan harus memilih sistem produksi yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang diharapkan oleh pelanggan.
Implementasi Sistem Produksi – Langkah-Langkah dan Pertimbangan
Implementasi sistem produksi yang efektif membutuhkan perencanaan yang cermat dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan perusahaan. Berikut adalah beberapa langkah dan pertimbangan yang harus dipertimbangkan dalam implementasi sistem produksi:
- Evaluasi kebutuhan: Perusahaan harus mengevaluasi kebutuhan produksi mereka dan menentukan sistem produksi yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
- Perencanaan dan desain: Langkah ini melibatkan perencanaan dan desain sistem produksi yang optimal berdasarkan kebutuhan perusahaan. Pemilihan peralatan dan teknologi yang tepat juga harus dipertimbangkan.
- Implementasi dan pengujian: Setelah perencanaan dan desain selesai, sistem produksi harus diimplementasikan dan diuji untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.
- Pemantauan dan pengendalian: Setelah sistem produksi diimplementasikan, penting untuk terus memantau dan mengendalikan kinerja sistem untuk memastikan bahwa tujuan produksi tercapai.
Simak Juga :
https://sentrakalibrasiindustri.com/evaluasi-kinerja-pada-klausul-9-standar-iso-9001-2015/
Studi kasus Tentang Sistem Produksi yang Sukses
Untuk memberikan contoh nyata tentang implementasi sistem produksi yang sukses, mari kita lihat beberapa studi kasus berikut:
- Toyota Production System: Sistem produksi Toyota telah menjadi contoh yang diakui secara global untuk efisiensi dan kualitas produksi. Dengan pendekatan yang berfokus pada eliminasi pemborosan dan peningkatan keseluruhan kinerja, Toyota Production System telah membantu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif.
- Zara’s Fast Fashion System: Zara, perusahaan ritel pakaian terkenal, telah mengimplementasikan sistem produksi yang inovatif dan responsif. Dengan menggunakan teknologi yang canggih dan proses produksi yang terintegrasi, Zara dapat merespons tren mode dengan cepat dan menghasilkan produk dalam waktu singkat.
Penutup
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memahami apa yang dimaksud sistem produksi dan mengoptimalkannya adalah kunci keberhasilan. Dengan memilih sistem produksi yang tepat, perusahaan dapat mencapai efisiensi dan efektivitas yang diperlukan untuk tetap bersaing.
Dalam memilih sistem produksi, perusahaan harus mempertimbangkan tujuan produksi, kebutuhan pasar, dan faktor-faktor lain yang relevan. Dengan implementasi yang tepat dan pemantauan yang cermat, perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sistem produksi yang efektif.
Simak Juga :
https://sentrakalibrasiindustri.com/pengertian-jidoka-serta-peran-pentingnya-dalam-proses-produksi/
https://sentrakalibrasiindustri.com/optimalkan-biaya-produksi-dengan-mesin-pencetak-batako-otomatis/