Ketika bekerja di industri pengolahan makanan / farmasi / Rumah Sakit / bahkan sampai di bidang perhotelan, tentunya dalam hal fasilitas dan bangunan tidak dapat dilepaskan dengan Air Handling Unit (AHU) karena bagian ini sangat berperan di dalam pengendalian temperature, humidity, jumlah partikel, dan kondisi lainnya seperti pembuangan kontaminan. Memahami prinsip kerja dari AHU tersebut juga bisa membuat biaya operasional lebih efisien / lebih murah. Lalu apa sih yang dimaksud dengan AHU itu sendiri? Bentuknya seperti apa? Fungsinya untuk apa?
Daftar Isi
Pengertian Air Handling Unit (AHU)
Air Handling Unit (AHU) adalah sebuah perakitan yang dibungkus atau ditutup yang terdiri dari fan dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan satu atau lebih fungsi sirkulasi, pembersihan, pemanasan, pendinginan, kelembaban, dehumidifikasi, dan pencampuran udaranya.
Bentuk AHU :
1.Horisontal AHU
Untuk bentuk horisontal ini tentunya semua komponennya terdapat di dalam kotak itu semua.
2 Tingkat / Vertikal AHU
Ditinjau dari bentuk untuk yang vertikal ini tentunya lebih menghemat space.
Kedua bentuk diatas tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Ada banyak merk / brand AHU yang sering digunakan di indonesia, namun biasanya kalau kontraktor yang udah spesialis di bidang HVAC, mereka bisa membuat AHU sendiri, jadi tidak mesti harus beli dari brand luar karena dari sisi harga juga sangatlah tinggi terutama untuk AHU yang mempunyai spesifikasi yang tinggi, mereka menggunakan produk luar hanya untuk fan, motor casingnya saja.
Komponen Utama Air Handling Unit (AHU) :
Motor Blower
Bagian ini berfungsi untuk mendorong udara di sepanjang sistem pendistribusian udara sampai ke dalam ruangan dengan kecepatan atau air flow yang sudah ditentukan, biasanya untuk AHU tersebut kita akan tentukan berapa sih volume yang dibutuhkan. Blower dengan jenis radial merupakan yang paling umum digunakan dalam sistem AHU ini. Motor di dalam AHU ini akan bertugas untuk merubah energi listrik menjadi energi penggerak yang akan disalurkan ke kisi-kisi blower yang akan menggerakkan udara. Blower ini juga terkadang ditambahkan di saluran udara balik (return) yang berfungsi untuk mendorong udara balik agar sampai ke AHU.
Filter
Sesuai dengan namanya, bagian ini berfungsi untuk menyaring dan membuat udara yang diproduksi menjadi bersih serta mengontrol jumlah partikel serta mikro organisme supaya tertahan dan tidak masuk ke ruangan produksi yang bisa menyebabkan kontaminasi.
Filterisasi di dalam AHU dibagi menjadi tiga bagian :
- Pre Filter
- Medium filter
- Hepa filter / Ultra Hepa Filter
DImana ketiga filter tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda terkait dengan penyaringannya, misalkan Pre Filter yang hanya bisa menyaring partikel dengan ukuran sampai 5 Micron, untuk medium filter mempunyai kemampuan sampai 2 micron, untuk hepa filter / ultra hepa filter mempunyai kemampuan sampai 0,1 mikron. Sehingga keberadaan filter ini tergantung dari kebutuhan atau dengan kata lain tidak semua filter harus mempunyai bagian hepa filter, atau hanya memiliki pre filter / medium filter saja. Pada saat pembuatan AHU, bagain ini didesain supaya sistem saluran udara sepenuhnya bisa tersaring serta dipertimbangkan juga agar memudahkan penggantian / pembersihan.
Heating Coil dan Cooling Coil
Cooling coil atau yang biasa disebut dengan evaporator ini berfungsi untuk mengatur suhu yang akan dihembuskan ke dalam ruangan menggunakan blower, bagian ini mirip dengan evaporator pada AC lalu didorong oleh blower. Jika di Air Handling Unit (AHU), ada cooling coil dan motor blower keumdian disedot oleh blowernya untuk masuk ke dalam ruangan.
Heating Coil, Bagian ini berfungsi untuk mengatur kelembaban udara / relative humidity dalam udara yang dihembuskan ke dalam ruangan, Nah bagian inilah yang membedakan antara AHU dan AC karena seperti kita ketahui AC tidak mengatur kelembaban, namun jika AHU kita bisa inginkan berapa sih kelembaban yang kita inginkan, misalnya untuk diruangan produksi kelembaban ruangan harus dibawah 35 % RH
Heating Coil ini dibagi menjadi 2 yaitu :
- Heating Coil yang dilalui air panas atau air hangat
- Heating Coil yang dilalui steam
Sehingga dalam melakukan design kualifikasi, kita harus memastikan untuk AHU tersebut terpasang Heating Coil tersebut untuk steam atau air panas, jangan sampai heating coil air panas dipakai untuk steam karena bisa menyebabkan kerusakan.
Untuk pengaturan humidity / kelembaban ruangan bisa menggunakan metode ducting heater, elekctric heater, dan Constant Air Volume (CAV), untuk yang terakhir ini biasanya jika menginstal CAV maka akan diinstal juga VAV (Variable Air Volume)
Apa itu Constant Air Volume (CAV) dan VAV (Variable Air Volume)?
Jadi biasanya kedua hal diatas dipasang untuk sistem otomatis,
Pada saat kita kualifikasi AHU biasanya untuk flow udaranya jika kita hanya memakai dumper biasa dengan cara manual maka pada saat balancing / setting semua ruangan misalnya dengan setingann : 300 meter3/jam, nah untuk mendapatkan setingan tersebut mungkin bisa berlangsung lama, namun jika kita menggunakan CAV dan VAV ini bisa secara otomatis.
Constant Air Volume (CAV) ini konstan sedangkan yang akan berubah VAV (Variable Air Volume), VAV ini yang akan bergerak, buka tutupnya kecil / besar
Mixing box
Bagian ini berfungsi untuk tempat / ruang pencampuran / pertemuan udara balikan dari ruangan bercampur dengan udara luar / fresh air.
Test Pot
Bagian ini mempunyai fungsi untuk untuk mengukur apakah ada kebocoran atau tidak di bagian filter dengan cara mengukur partikel sebelum dan sesudah filter, apakah filter tersebut berfungsi dengan baik. Untuk pengukuran partikel ini tentunya menggunakan unit particle counter.
Lampu atau lighting
Bagian ini berfungsi untuk melihat kondisi di dalam AHU pada saat operasional / AHU running apakah ada hal yang abnormal atau tidak, misalnya apakah ada kondensasi, dll. Jadi kondisi tersebut bisa kita lihat dari luar tanpa mematikan AHU nya. Selain itu juga dapat digunakan Untuk melihat kondisi di dalam AHU pada saat kita maintenance,
Electric Heater
Bagian ini fungsinya untuk mengatur kelembaban juga untuk tiap-tiap ruangan
Differential Pressure Gauge
Untuk mengetahui filternya apakah sudah ngeblok atau belum.
Skematik AHU, Apa Saja yang Harus Diperhatikan
Tentunya hal ini bergantung pada standar user seperti apa, hal-hal yang harus diperhatikan untuk AHU di gedung tentunya berbda dengan di industri farmasi, contohnya untuk gedung umumnya hanya menginginkan seting di temperature saja, namun untuk industri farmasi, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi misalnya, humidity, perbedaan tekenan, temperature, supply udara, sirkulasi udara, ruangannya kelas apa yang tentunya tergantung dengan produk yang akan diproduksi, dll. Hal-hal tersebut harus benar-benar kita perhatikan karena sekalinya salah seting akan berdampak sangat besar misalnya kontaminasi ruangan bersangkutan, dll, misalnya jika ruangan berbeda kelas dijadikan 1 AHU, terkadang akan berdampak adanya kontaminasi dari ruangan yang kotor ke ruangan yang bersih.
Kualifikasi Air Handling Unit (AHU) di Industri Farmasi
Bagian ini termasuk bagian yang terpenting karena berdampak langsung pada produksi di industri farmasi, aktivitas produksi di industri farmasi bisa berhenti jika AHU ini mengalami masalah.
- FAT tergantung dari kontrak untuk spesifikasi yang diinginkan seperti apa.
- Kualifikasi Design
- Kualifikasi Instalasi
- Kualifikasi Operasional
- Kualifikasi Kinerja