Di dalam laboratorium, khususnya laboratorium kimia, tentunya yang namanya aktivitas penimbangan hampir pasti dilakukan, apakah itu sebagai rangkaian analisa kadar air, preparasi untuk pengujian bahan atau senyawa tertentu dll.
Nah disinilah peran dari botol timbang laboratorium.
Kali ini kita akan sedikit membahas mengenai alat tersebut. Alat yang tergolong sederhana dan sering kita lupakan namun fungsinya sangat penting dalam suatu laboratorium.
Daftar Isi
Fungsi Botol Timbang Laboratorium
Apapun kegiatan di dalam laboratorium, jika itu terkait dengan jumlah zat maka harus benar-benar kita perhatikan. Faktor-faktor lain terkait dengan sifat bahan yang higroskopis atau bereaksi dengan udara juga harus kita pikirkan sehingga analisa bahan tersebut dapat berjalan tanpa adanya gangguan.
Sesuai dengan namanya, Botol timbang merupakan salah satu peralatan laboratorium yang digunakan untuk menimbang.
Kenapa harus menggunakan botol timbang? Toh kita bisa menggunakan gelas atau kaca arloji kan?
Seperti yang sudah disinggung diatas, di dalam laboratorium kimia, tentunya ketika melakukan reaksi atau analisa haruslah dengan metode yang terkontrol dan juga telah tervalidasi.
Sangat penting untuk mengetahui jumlah zat yang kita reaksikan tersebut sesuai dengan metode yang telah ditentukan.
Salah satu caranya adalah dengan menimbangnya, namun menimbang dengan menggunakan peralatan yang kurang sesuai tentunya bisa menyebabkan hasil analisa juga diragukan, karena bahan yang kita timbang bisa jadi mudah bereaksi dengan udara, terkontaminasi, dll. Atau dengan kata lain proses penimbangan tersebut haruslah dilakukan dengan benar dan akurat, salah satunya adalah dengan menggunakan botol timbang.
Botol tersebut mempunyai tutup yang memungkinkan botol timbang tersebut ditutup sehingga dapat mencegah adanya kontaminasi dari lingkungan, karena seperti kita ketahui adanya kontaminasi meskipun kecil jumlahnya maka akan berdampak pada zat yang ditimbang, sehingga juga menghasilkan data hasil analisa yang tidak valid.
Tutup pada botol timbang ini juga mempunyai bentuk semacam knop yang menonjol sehingga mudah untuk dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya : dari tempat penimbangan (neraca analitik) ke desikator laboratorium.
Jenis Botol Timbang
Kali ini kita akan memberikan contoh brand duran, yang salah satu contoh brand dari alat laboratorium glassware.
Ada beberapa pilihan dari botol timbang ini untuk dijadikan pilihan sesuai dengan kebutuhan kita di laboratorium, antara lain :
-
Weighing Bottles dengan Thermal Expansion Coefisien
Weighing Bottles dengan Thermal Expansion Coefisien 33 x 10 -7 / derajat celsius (20 – 300 derajat celsius).
Material dari botol timbang ini adalah borosilicate glass 3.3.
Tersedia dalam berbagai ukuran dari mulai kapasitas 3 ml untuk botol dengan diameter 25 mm x tinggi botol 25 mm.
Dan berturut turut untuk kapasitas :
-
- 5 ml
- 7 ml
- 13 ml
- 19 ml
- 24 ml
- 19 ml
- 18 ml
- 26 ml
- 13 ml
- 23 ml
- 34 ml
- 45 ml
- 20 ml
- 37 ml
- 54 ml
- 88 ml
- Dan yang terakhir kapasitas 105 ml untuk botol timbang dengan diameter bodi 50 mm dengan tinggi sekitar 8 cm.
Untuk dimensi lengkap terkait dengan ukurannya bisa teman-teman lihat pada gambar diatas.
-
Weighing Bottle
Tipe ini tanpa disertai thermal expansion coefisient. Material juga terbuat dari borosilicate, terdiri dari 2 pilihan, yaitu :
Tipe Cylinder
Mempunyai variasi kapasitas dari :
3 ml, dengan ukuran diameter botol 18 mm dan tinggi botol 35 mm, kemudian berturut-turut juga tersedia dengan kapasitas volume :
-
- 15 ml
- 24 ml
- 57 ml
- 120 ml
Dan yang terakhir adalah 170 ml dengan ukuran diameter botol 60 mm dengan tinggi botol 80 mm.
Tipe Flat
Dan ini adalah tipe yang satunya, dengan kapasitas terkecil 20 ml : Dengan ukuran diamter 35 mm dan tinggi 30 mm kemudian untuk variasi kapasitas volumen yang lainnya adalah :
-
- 16 ml
- 35 ml
Dengan kapasitas volume terbesar adalah mendekati 61 ml dengan diameter botol 60 mm dengan tinggi 30 mm.
Yang sangat membantu kita dari tipe ini adalah pada botol tersebut sudah diberikan keterangan nomor, sehingga tidak membuat kita terbalik dalam melakukan analisa dan perhitungan data analisa.
Botol ini banyak digunakan untuk kegiatan analisa kadar air.
Contoh Penimbangan Menggunakan Botol Timbang
Seperti pada umumnya kita jika ingin bekerja di laboratorium, pertama-tama tentunya kita harus menggunakan minimal 3 Alat Pelindung Diri, antara lain :
- Masker
- Sarung tangan
- Jas Laboratorium Kimia
Setelah kita mengenakan APD, maka siapkan alat dan bahannya :
Catatan : Dalam contoh ini, kita akan menggunakan botol timbang untuk menimbang sebanyak 2 gram alkohol 70 %
Alat :
- Botol timbang
- Pipet tetes
- Botol reagen untuk memindahkan larutan yang akan ditimbang
- Timbangan analitik atau neraca analitik
Bahan :
Alkohol 70 %
Langkah Kerja :
- Pertama-tama tentunya kita harus periksa terlebih dahulu posisi waterpass dari timbangan analitik tersebut apakah sudah tepat di tengah?
Jika belum, maka tengahkan dengan memutar leveling foot yang terletak dibagian kiri dan kanan pada timbangan analitik tersebut.
- Bersihkan pinggan neraca analitik dengan menggunakan kuas.
Dalam kondisi tertentu dimana neraca analitik seringkali digunakan untuk bahan-bahan yang lengket, seperti gula, dll, maka pembersihan dengan kuas dirasa kurang efektif. Untuk mengatasi hal ini angkat pinggan neraca dari tempatnya dan bersihkan dengan menggunakan kanebo yang telah dibasahi dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran yang lengket tersebut.
Jika pembersihan dilakukan dengan cara ini, pastikan juga untuk memanaskan neraca sebelum menggunakaannya supaya pengaruh perbedaan suhu (akibat dilap dengan kanebo basah) hilang.
- Nyalakan neraca dan lakukan pemanasan selama kurang lebih 1 jam.
Catatan : Setiap neraca akan mempunyai waktu pemanasan yang berbeda-beda, ada yang cepat ada yang lambat tergantung merk dan tipe.
- Timbang alkohol 70 % sebanyak 2 gram dimana sebelum ditimbang, pindahkan alkohol tersebut ke botol reagen.
Catatan :
Sebelum menimbang, cek terlebih dahulu apakah posisi display neraca analitik tersebut sudah menunjukkan angka 0,0000 g, jika belum kita tekan tombol “tare” untuk mengenolkan.
- Masukkan botol timbangnya.
Kenapa dalam menimbang alkohol ini kita menggunakan botol timbang?
Karena alkohol merupakan larutan yang mudah menguap.
Botol timbang juga bisa digunakan untuk zat yang higroskopis atau yang menyerap air.
- Tulis terlebih dahulu bobot botol timbang kosongya, misalnya beratnya adalah 35,8769 g
Seperti pada umumnya penimbangan sampel, kita harus menuliskan semua informasi di “note”. Karena kita ingin menimbang alkohol 2 gram maka hasil akhir dari penimbangan nanti adalah 35,8769 g + 2 gram = 37,8769 gram
- Gunakan pipet tetes untuk mengambil alkoholnya
Pada saat akan mengeluarkan alkohol dari pipet tetes tersebut, penggunaan pintu kaca pada neraca analitik tergantung kenyamanan teman-teman, apakah mau menggunakan pintu kaca sebelah kiri, kanan, atau malah dari pintu kaca bagian atas.
Umumnya kita menggunakan pintu neraca sebelah kiri neraca, namun jika seorang yang kidal mungkin lebih nyaan menggunakan pintu sebelah kanan neraca.
Namun untuk penggunaan botol timbang yang tinggi biasanya harus menggunakan pintu neraca yang atas.
- Tambahkan alkohol 70 % pelan-pelan sampai dengan mendekati angka yang ingin kita timbang yaitu 37,8769 gram.
Perbedaan massa ± 0.0001 s/d ± 0.0002 gram mungkin masih dianggap masuk toleransi mengingat neraca analitik juga mempunyai akurasi dalam kisaran angka tersebut.
- Keluarkan botol timbang dari neraca analitik.
Jangan lupa setelah selesai menggunakan neraca analitik, bersihkan kembali piringannya dan matikan neraca analitik tersebut.
Dalam contoh diatas kita menggunakan sampel alkhohol 70 %, meskipun sebenarnya botol timbang ini lebih banyak digunakan untuk menimbang sampel yang berbentuk padatan.
Harga Botol Timbang
Jika berbicara mengenai harga botol timbang, tentunya tergantung dari merk dan ukurannya. Namun sebagai gambaran berikut ini adalah harga botol timbang tersebut yang kami ambil dari marketplace di indonesia.
Semoga Bermanfaat.