Pemisahan senyawa atau larutan di dalam laboratorium maupun industri merupakan hal yang lazim dilakukan. Ada berbagai macam teknik baik itu destilasi, kromatografi, ekstraksi, dll.
Peralatan yang diperlukan juga tentunya berbeda-beda, untuk skala lab jika kita ingin memisahkan senyawa dengan menggunakan metode kromatografi tentunya kita memerlukan HPLC (High Performance Liquid Chromatography) , dll. Jika pemisahannya berdasarkan perbedaan titik didih umumnya kita menggunakan metode destilasi, dan jika dilakukan untuk memisahkan campuran cair dengan cair yang mempunyai perbedaan massa jenis maka umumnya menggunakan metode ekstraksi.
Nah kali ini kita akan mempelajari salah satu peralatan yang digunakan dalam metode pemisahan campuran cair dengan cair tersebut yaitu corong pisah, apa saja fungsi corong pisah, bentuknya bagaimana, cara menggunakannya seperti apa, dan aplikasi di industrinya seperti apa?
Yuk mulai..
Daftar Isi
Apa itu corong pisah atau separatory funnel?
Corong pisah atau yang biasa disebut dengan separatory funnel merupakan alat laboratorium yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih cairan yang tidak dapat bercampur atau saling melarutkan. Corong pemisah ini terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki bentuk seperti botol dengan leher yang memanjang dan bagian bawah yang menyempit.
Prinsip kerja corong pisah adalah pemisahan berdasarkan perbedaan densitas atau kepadatan dari dua cairan yang hendak dipisahkan. Pada saat campuran dicurahkan ke dalam corong pisah, maka cairan yang lebih ringan atau memiliki kepadatan lebih rendah akan berada di atas dan cairan yang lebih berat atau memiliki kepadatan lebih tinggi akan berada di bawah.
Corong pemisah memiliki bagian bawah yang menyempit untuk memudahkan dalam memisahkan kedua cairan tersebut. Dalam praktikum, kita dapat memisahkan kedua cairan tersebut dengan menuangkan cairan pada bagian leher corong pisah dan mengeluarkan cairan melalui bagian bawah yang menyempit.
Bagian bawah yang menyempit ini juga berfungsi untuk meminimalkan kontak antara kedua cairan sehingga dapat mempercepat proses pemisahan.
Corong pisah umumnya digunakan untuk memisahkan dua cairan yang tidak dapat bercampur, seperti minyak dan air atau asam dan basa. Namun, corong pisah juga dapat digunakan untuk memisahkan campuran lain seperti kafein dan air, etil asetat dan air, atau etanol dan air.
Bagian-Bagian Corong Pisah
Corong pisah terdiri dari tiga bagian utama: stopper, separatory funnel, dan stopcock.
Stopper
Stopper adalah bagian atas corong pisah yang berfungsi untuk menutup bagian atas corong pisah dan membantu mempertahankan tekanan di dalam corong pisah saat mengocok atau menggoyangkan campuran. Stopper biasanya terbuat dari bahan karet silikon atau karet alam yang dapat menyesuaikan diri dengan leher corong pisah.
Separatory Funnel
Separatory funnel adalah bagian tengah corong pisah yang berbentuk seperti kerucut terbalik dan digunakan untuk memisahkan dua fase cairan yang tidak bercampur. Pada bagian bawah separatory funnel terdapat keran yang disebut stopcock.
Stopcock
Stopcock adalah keran yang terletak di bagian bawah separatory funnel. Stopcock digunakan untuk mengatur aliran cairan yang keluar dari corong pisah. Stopcock dapat dibuka atau ditutup dengan memutar pegangannya. Saat stopcock dibuka, cairan akan mengalir keluar dari corong pisah. Demikian juga sebaliknya, saat stopcock ditutup, cairan akan tertahan di dalam corong pisah.
Ketiga bagian tersebut saling terkait untuk memudahkan pengguna atau analis dalam memisahkan fase cairan yang tidak bercampur. Penggunaan corong pisah dapat dilakukan dengan memasukkan campuran kedua fase cairan ke dalam corong pisah, kemudian mengocok atau menggoyangkan campuran untuk mempercepat pemisahan. Setelah itu, stopcock dibuka dan fase cairan yang diinginkan dituangkan ke dalam wadah yang diinginkan, misalnya ditampung dalam gelas kimia laboratorium.
Jenis-Jenis Corong Pisah
Corong pisah tersedia dalam berbagai ukuran dan bahan, namun yang paling umum digunakan adalah corong pisah yang terbuat dari kaca borosilikat.
Corong pisah dari kaca borosilikat lebih tahan terhadap perubahan suhu dan bahan kimia, sehingga dapat digunakan pada berbagai macam eksperimen.
Selain itu, corong pisah dari plastik juga tersedia, namun jarang digunakan dalam praktikum karena bahan tersebut tidak dapat menahan bahan kimia yang kuat.
Diatas adalah 2 model gambar corong pisah yang sering kita temukan di laboratorium. Untuk ukurannya sendiri tersedia dalam berbagai ukuran yaitu :
- 50 ml
- 100 ml
- 200 ml
- 300 ml
- 500 ml
- 1000 ml
- 2000 ml
- 3000 ml
Cara Menggunakan Corong Pisah
Contoh : Kita akan memisahkan ekstrak teh dengan pelarut choroform dimana kedua larutan tersebut mempunyai densitas yang berbeda sehingga akan terbentuk 2 fase.
Cara menggunakan corong pemisah relatif sederhana, berikut ini tahapannya :
- Pastikan stopcock dalam keadaan tertutup, Hal ini kita lakukan supaya larutan atau campuran tidak tumpah ketika kita masukkan ke dalam corong pemisah.
- Masukkan ekstrak teh kemudian chloroform ke dalam corong pemisah, sebagian dari analis terkadang memasang corong pemisah ini dengan bantuan klem dan statif sehingga corong dapat terpasang tegak dan tidak mudah goyang.
Catatan : Pastikan corong pemisah terisi campuran maksimal 2/3 dari kapasitas atau volume corong pemisah tersebut untuk menghindari adanya ledakan dan tekanan yang terlalu tinggi.
Dapat dilihat bahwa terdapat 2 fase pada corong pemisah tersebut, dimana fase atas merupakan ekstrak teh yang dilarutkan dalam air, dan fase bawah merupakan lapisan chloroform. Fase dengan densitas kecil terletak diatas, sedangkan fase dengan densitas lebih besar terletak dibawah.
- Lakukan proses pengocokan dengan cara goyangkan corong pemisah secara perlahan untuk menghindari adanya emulsi dan bukan stopcock sesekali untuk mengeluarkan gas
- Setelah selesai pengocokan, tempatkan kembali corong pemisah tersesbut pada klem dan statif, kemudian diamkan beberapa saat sampai didapatkan lapisan yang memisahkan 2 pelarut secara sempurna, Untuk memisahkan keduanya, buka stopcock dan tampung di dalam gelas kimia atau labu erlenmeyer.
Aplikasi Industri Proses Pemisahan Cairan-Cairan
Corong pemisah umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi industri di mana diperlukan untuk memisahkan cairan yang tidak bercampur. Beberapa contoh proses industri yang menggunakan corong pisah antara lain :
- Pemisahan minyak dan air
Prinsip corong pemisah sering digunakan untuk memisahkan minyak dan air di industri perminyakan dan kimia.
Misalnya, corong pemisah dapat digunakan untuk memisahkan minyak dan air dalam air terproduksi dari sumur minyak dan gas, atau untuk memisahkan minyak dan air dalam instalasi pengolahan air limbah dari proses industri.
- Pemisahan bensin dan air
Prinsip corong pemisah juga digunakan untuk memisahkan bensin dan air di industri perminyakan. Hal Ini penting karena air dapat menyebabkan korosi dan masalah lain pada tangki penyimpanan bensin dan sistem bahan bakar mesin.
- Pemisahan heksana dan air
Heksana adalah pelarut umum yang digunakan dalam industri kimia, dan prinsip dalam corong pisah ini sering digunakan untuk memisahkan heksana dan air setelah pelarut digunakan dalam proses reaksi atau ekstraksi.
- Aplikasi lain
Corong pemisah juga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi industri lainnya di mana diperlukan untuk memisahkan cairan yang tidak bercampur, seperti dalam produksi obat-obatan, kosmetik, dan produk makanan.
Kesimpulan
Corong pisah atau separatory funnel merupakan alat laboratorium yang sederhana namun sangat penting dalam proses pemisahan cairan yang tidak dapat bercampur.
Hal terpenting terkait dengan corong pisah ini adalah kita mengetahui cara yang benar dalam menggunakannya dan pemilihan volume atau kapasitas dari corong pisah sebelum membelinya karena seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa campuran yang akan kita pisahkan sebaiknya berkisar antara 2/3 dari volume corong pemisah tersebut.
Semoga Bermanfaat.