Jika berbicara mengenai program kalibrasi, hal ini seakan-akan menjadi pertanyaan wajib auditor ketika melakukan audit baik itu sistem manajemen mutu ISO 9001 / sistem manajemen laboratorium ISO 17025, karena memang untuk program tersebut masuk dalam klausul tersendiri, tepatnya di klausul 7.1.5 di ISO 9001 dan di klausul 6.4.6 di 17025.
Untuk memenuhi klausul tersebut, perusahaan / laboratorium haruslah membuat program kalibrasi untuk semua peralatan yang berpengaruh pada hasil pengukuran / pengujian. Dengan adanya program tersebut, maka dapat dipastikan bahwa pengukuran yang kita lakukan tertelusur ke satuan internasional (SI). Program kalibrasi ini merupakan salah satu bagian dari pengelolaan pelaratan yang dimiliki oleh perusahaan atau laboratorium.
Lalu bagaimana cara membuat program ini?
Cara Membuat Program Kalibrasi Alat Ukur :
Tabel dengan program excel dapat kita andalkan dalam membuat program ini dengan beberapa isi kolom sebagai berikut :
1. Nomor Urut
2. Nama Alat di dalam perusahaan / laboratorium yang direncanakan akan dikalibrasi
3. Merk ; Tipe ; dan Nomer Seri
Hal tersebut digunakan untuk membedakan alat satu dengan yang lainnya jika terdapat peralatan sejenis. Berikut ini adalah contoh merk, tipe, dan nomer seri untuk unit alat thermometer infra red.
Baca Juga : Jasa Kalibrasi Termometer Infra Red
https://www.sentrakalibrasiindustri.com/jasa-kalibrasi-termometer-infrared-terpercaya/
Untuk nomer 4 tersebut adalah model / tipenya, sedangkan untuk nomor 5 merupakan nomer serinya.
4. Lokasi
Jika alat di dalam perusahaan mencapai ratusan bahkan ribuan, penambahan kolom lokasi di dalam program kalibrasi sangatlah membantu ketika kita melakukan pencarian alat.
5. Interval Kalibrasi
Kolom ini kita gunakan untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi keterlambatan kalibrasi jika semua pekerjaan kalibrasi di dalam perusahaan kita lakukan secara internal. Namun jika kita melakukan kontrak kalibrasi ke vendor / perusahaan kalibrasi maka biasanya perusahaan kalibrasi tersebut bersedia memberikan info jika unit alat akan jatuh tempo kaibrasinya.
Untuk melakukan kontrak kalibrasi bisa dibaca disini :
https://sentrakalibrasiindustri.com/
6. Rentang Ukur dan Toleransi
Kolom ini memberikan informasi kepada kita unit alat tersebut maksimal bisa digunakan di rentang ukur berapa beserta toleransinya, selain itu juga akan berguna untuk memilih laboratorium kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi alat tersebut.
Pada gambar diatas, rentang ukur bisa kita lihat di nomer 6, sedangkan untuk toleransi biasanya bisa kita dapatkan di datasheet spesifikasi alat / manual book nya.
7. Personel yang bertanggung jawab
PIC yang bertanggung jawab tentunya perlu ditunjuk supaya tidak saling menyalahkan jika kegiatan kalibrasi tersebut tidak berjalan dengan baik.
8. Tanggal Kalibrasi Terakhir dan tanggal kalibrasi berikutnya.
Hal ini bisa kita jadikan acuan untuk penjadwalan kegiatan kalibrasi selanjutnnya sehingga tidak terjadi keterlambatan.
9. Keterangan
Kolom ini diisi jika terjadi hal-hal tertentu, misalnya : alat rusak, kalibrasi tidak masuk standar, dll
.
Di point 5 kita melihat kata “interval kalibrasi”, Lalu bagaimana sih caranya menentukan interval kalibrasi tersebut?
Banyak faktor yang mempengaruhi panjang / pendeknya interval kalibrasi antara lain sebagai berikut :
- Ketidakpastian pengukuran yang diperlukan / dinyatakan oleh laboratorium.
- Biaya tindakan korektif yang dibutuhkan jika alat tersebut tidak sesuai dalam jangka waktu yang panjang.
- Resiko alat ukur melebihi batas kesalahan laboratorium yang diizinkan ketika digunakan.
- Jenis alat
- Kecenderungan mengalami aus.. (pergeseran drift dari tahun ke tahun)
- Rekomendasi pabrikan yang bisa dilihant pada manual book
- Lama ddan kerasnya penggunaanya
- Kondisi lingkungan yang biasanya dipantau dengan menggunakan thermohigrometer.
- History kalibrasi dari tahun ke tahun
- History perbaikan serta perawatan mesin
- Hasil dari pengecekan antara
- Pengaturan resiko transportasi
- Tingkat pelatihan personel
- dll
Semoga bermanfaat.