Aplikasi Industri: Mengoptimalkan Kualitas dengan Surface Roughness Tester

Aplikasi Industri: Mengoptimalkan Kualitas dengan Surface Roughness Tester

Kualitas permukaan suatu bahan atau produk memiliki dampak yang signifikan pada performa dan kehandalan dalam berbagai industri.

Kekasaran permukaan, sebagai salah satu parameter kritis, memainkan peran utama dalam menentukan sejauh mana suatu material memenuhi standar kualitas yang diinginkan. Untuk memahami dan mengoptimalkan kualitas ini, Surface Roughness Tester menjadi alat yang sangat penting.

Kekasaran permukaan merujuk pada ketidakrataan dan variasi tinggi rendahnya suatu permukaan. Ini mencakup ketidaksempurnaan mikroskopis yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang.

Memahami karakteristik kekasaran permukaan bukan hanya relevan untuk proses manufaktur, tetapi juga penting dalam menjaga standar keamanan, efisiensi, dan performa optimal dalam berbagai sektor industri.

Surface Roughness Tester memainkan peran penting sebagai alat pengukur yang akurat dan andal untuk mengevaluasi kekasaran permukaan. Dalam konteks industri, di mana setiap ketidaksempurnaan dapat memiliki dampak besar, penggunaan alat ini bukan hanya menjadi kebutuhan tetapi suatu keharusan.

Dari manufaktur hingga teknologi dan otomotif, Surface Roughness Tester membantu mengidentifikasi dan mengukur varian ketinggian mikroskopis yang dapat mempengaruhi fungsi dan estetika produk.

Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk mempelajari bagaimana penggunaan Surface Roughness Tester dapat mengoptimalkan kualitas dalam berbagai aplikasi industri. Mulai dari peningkatan proses produksi hingga pemahaman lebih baik tentang kualitas permukaan dalam konteks aplikatif tertentu.

Selain itu, artikel ini akan mengeksplorasi tantangan yang mungkin dihadapi dan solusi yang efektif untuk memastikan penerapan Surface Roughness Tester memberikan dampak maksimal dalam memperbaiki kualitas di berbagai lapisan industri.

Dasar Penggunaan Surface Roughness Tester

Dasar Penggunaan Surface Roughness Tester

A. Prinsip Kerja dan Fungsi Dasar

  1. Prinsip Kerja Surface Roughness Tester:
    • Surface Roughness Tester beroperasi dengan prinsip dasar pengukuran kontak atau non-kontak tergantung pada jenisnya. Pada model yang menggunakan stylus, stylus akan ditempatkan pada permukaan bahan dan kemudian bergerak mengikuti profil permukaan.
    • Ketika stylus bergerak, pergerakannya terbaca oleh sensor yang mengukur variasi ketinggian dan kedalaman pada permukaan. Pada model non-kontak, seperti menggunakan teknologi laser, perangkat akan memantulkan cahaya ke permukaan dan mendeteksi perubahan dalam pola pantulan untuk mengukur kekasaran.
  2. Fungsi Dasar Surface Roughness Tester:
    • Pengukuran Parameter Kekasaran: Fungsi utama alat ini adalah mengukur parameter kekasaran permukaan, seperti Ra (kekasaran rata-rata), Rz (tinggi maksimum rata-rata), Rq (kekasaran akar rata-rata kuadrat), dan lainnya.
    • Pencatatan Data: Surface Roughness Tester mampu merekam dan menyimpan data pengukuran untuk analisis lebih lanjut atau dokumentasi kualitas.
    • Tampilan dan Interpretasi: Alat ini menyajikan hasil pengukuran dengan tampilan digital yang memungkinkan pengguna untuk menginterpretasikan keadaan permukaan dengan cepat.

B. Jenis-jenis Parameter Pengukuran Kekasaran Permukaan

  1. Ra (Kekasaran Rata-rata):
    • Mengukur rata-rata aritmatika dari selisih ketinggian absolut antara puncak dan lembah permukaan.
  2. Rz (Tinggi Maksimum Rata-rata):
    • Menunjukkan rata-rata dari lima nilai tinggi puncak terbesar dan lima nilai lembah terdalam dalam suatu panjang pengukuran.
  3. Rq (Kekasaran Akar Rata-rata Kuadrat):
    • Merupakan akar kuadrat dari rata-rata kuadrat ketinggian permukaan dalam suatu panjang pengukuran.
  4. Rp (Profil Pembentuk):
    • Menunjukkan tinggi puncak maksimum dalam suatu panjang pengukuran.
  5. Rv (Vertikal Displacement):
    • Mengukur tinggi puncak tertinggi dan lembah terdalam dalam suatu panjang pengukuran.

C. Keuntungan Menggunakan Alat ini dalam Konteks Industri

  1. Peningkatan Kualitas Produk:
    • Surface Roughness Tester memungkinkan identifikasi dan perbaikan ketidaksempurnaan permukaan, memastikan produk mencapai standar kualitas yang diinginkan.
  2. Optimasi Proses Produksi:
    • Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kekasaran permukaan, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi produk.
  3. Pencegahan Kegagalan:
    • Penggunaan alat ini membantu mencegah kegagalan struktural atau fungsi yang mungkin disebabkan oleh kekasaran permukaan yang tidak diinginkan.
  4. Analisis Data yang Akurat:
    • Data yang akurat dan terukur memungkinkan analisis yang mendalam tentang karakteristik permukaan, membantu dalam pengambilan keputusan yang informasional dan akurat.
  5. Efisiensi Biaya:
    • Dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah kekasaran permukaan lebih awal dalam proses produksi, perusahaan dapat menghindari biaya perbaikan setelah produk jadi.

Dengan memahami prinsip kerja, parameter pengukuran, dan keuntungan penggunaan Surface Roughness Tester, industri dapat mengintegrasikan alat ini dengan lebih baik untuk mencapai standar kualitas dan efisiensi yang tinggi.

Aplikasi Industri yang Relevan

Pengukuran Kekasaran pada Bagian-bagian Mesin

A. Manufaktur

1. Pengukuran Kekasaran pada Bagian-bagian Mesin

  • Tujuan Pengukuran:
    • Memastikan bagian-bagian mesin memiliki kekasaran permukaan yang sesuai untuk mengoptimalkan fungsi dan umur pakai.
    • Mengidentifikasi potensi gesekan atau keausan yang dapat mempengaruhi performa mesin.
  • Contoh Aplikasi:
    • Bantalan Mesin (Bearings): Pengukuran kekasaran pada permukaan bantalan membantu mengoptimalkan kontak dan mengurangi gesekan, meningkatkan efisiensi mesin.
    • Silinder dan Piston: Bagian-bagian ini memerlukan kekasaran yang tepat untuk memastikan gerakan yang lancar dan mengurangi gesekan yang tidak diinginkan.
  • Keuntungan:
    • Peningkatan Efisiensi: Dengan mengoptimalkan kekasaran permukaan, gesekan internal dapat dikurangi, meningkatkan efisiensi dan umur pakai mesin.

2. Peningkatan Proses Produksi melalui Pemahaman Kekasaran Permukaan

  • Tujuan Penerapan:
    • Memahami karakteristik kekasaran permukaan selama proses produksi untuk mendeteksi dan mengatasi masalah potensial.
    • Mengoptimalkan parameter produksi berdasarkan analisis kekasaran permukaan.
  • Contoh Aplikasi:
    • Proses Pemesinan: Pemahaman kekasaran permukaan selama proses pemesinan membantu menghindari kerusakan pada alat pemotong dan memastikan hasil akhir yang berkualitas.
    • Pengecatan dan Pelapisan: Kekasaran permukaan dapat mempengaruhi daya lekat cat atau lapisan pelindung, sehingga membantu dalam pemilihan metode pelapisan yang optimal.
  • Keuntungan:
    • Pengendalian Kualitas Proses: Memantau kekasaran permukaan selama proses produksi membantu dalam penyesuaian cepat untuk menjaga kualitas dan efisiensi.
    • Mengurangi Produk Cacat: Identifikasi dini kekasaran permukaan yang tidak sesuai dapat mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan yield produksi.

B. Teknologi dan Elektronika

1. Kualitas Permukaan pada Komponen Elektronik

  • Tujuan Pengukuran:
    • Memastikan kualitas permukaan komponen elektronik untuk mendukung fungsi elektrik dan perlindungan terhadap faktor lingkungan.
  • Contoh Aplikasi:
    • PCB (Printed Circuit Board): Kekasaran permukaan PCB mempengaruhi daya lekat komponen dan efisiensi perpindahan panas.
    • Semikonduktor: Pengukuran kekasaran pada semikonduktor penting untuk memastikan kinerja optimal dan ketahanan terhadap kondisi lingkungan.
  • Keuntungan:
    • Konsistensi Kualitas Produk Elektronik: Memastikan kualitas permukaan komponen membantu meningkatkan kinerja dan daya tahan perangkat elektronik.

2. Pengaruh Kekasaran terhadap Kinerja Perangkat Elektronik

  • Tujuan Penerapan:
    • Memahami bagaimana kekasaran permukaan dapat memengaruhi sinyal listrik, perpindahan panas, dan fungsi keseluruhan perangkat elektronik.
  • Contoh Aplikasi:
    • Sensor Optik: Kekasaran pada permukaan sensor dapat mempengaruhi akurasi pembacaan dan kinerja keseluruhan.
    • Konektor Elektronik: Kualitas kekasaran pada konektor dapat memengaruhi daya lekat dan transmisi sinyal.
  • Keuntungan:
    • Optimasi Kinerja Elektronik: Mengoptimalkan kekasaran permukaan membantu mencapai kinerja elektronik yang maksimal.

C. Otomotif

1. Penerapan Penguji Kekasaran Permukaan pada Komponen Kendaraan

  • Tujuan Pengukuran:
    • Memastikan kekasaran permukaan komponen otomotif untuk mengoptimalkan performa, keamanan, dan umur pakai.
  • Contoh Aplikasi:
    • Piston dan Silinder Mesin: Kekasaran permukaan pada piston dan silinder mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan umur mesin.
    • Komponen Rem: Kekasaran pada permukaan komponen rem dapat mempengaruhi daya cengkeram dan efisiensi pengereman.
  • Keuntungan:
    • Peningkatan Efisiensi dan Keamanan: Dengan mengoptimalkan kekasaran permukaan, efisiensi bahan bakar dan kinerja keselamatan dapat ditingkatkan.

2. Meningkatkan Efisiensi dan Keamanan dengan Mengoptimalkan Kualitas Permukaan

  • Tujuan Penerapan:
    • Menggunakan Surface Roughness Tester untuk memahami dan meningkatkan kualitas kekasaran permukaan pada berbagai komponen otomotif.
  • Contoh Aplikasi:
    • Panel Eksterior: Kekasaran pada panel eksterior dapat mempengaruhi daya tahan terhadap korosi dan estetika kendaraan.
    • Ban dan Roda: Kekasaran permukaan pada ban dan roda dapat memengaruhi daya cengkeram dan kenyamanan berkendara.
  • Keuntungan:
    • Meningkatkan Keamanan Berkendara: Kualitas kekasaran permukaan yang optimal dapat meningkatkan kinerja keselamatan dan kenyamanan pengemudi.

Baca Juga :

https://sentrakalibrasiindustri.com/alat-ukur-pneumatik-dalam-industri-otomotif/

https://sentrakalibrasiindustri.com/alat-uji-ketebalan-asap-gas-buang-untuk-kendaraan/

Dengan menerapkan Surface Roughness Tester di berbagai sektor, termasuk manufaktur, teknologi dan elektronika, serta otomotif, perusahaan dapat memastikan kualitas produk, meningkatkan efisiensi proses, dan meningkatkan keamanan serta kinerja produk akhir.

Contoh Kasus Penggunaan Surface Roughness Tester

Contoh Kasus Penggunaan Surface Roughness Tester

A. Penelitian atau Proyek yang Menggunakan Surface Roughness Tester

Judul Penelitian: “Optimizing Surface Finish for Additive Manufacturing Components”

  1. Tujuan Penelitian:
    • Mengevaluasi dan mengoptimalkan kekasaran permukaan pada komponen yang diproduksi dengan menggunakan teknologi manufaktur aditif (additive manufacturing).
  2. Metodologi:
    • Menggunakan Surface Roughness Tester untuk melakukan pengukuran kekasaran permukaan pada berbagai lapisan dan area krusial pada komponen hasil cetakan 3D.
    • Membandingkan kekasaran permukaan antara berbagai metode cetakan dan bahan untuk mengidentifikasi parameter optimal.
  3. Proses Pengukuran:
    • Menerapkan penguji kekasaran permukaan pada sampel cetakan menggunakan metode kontak.
    • Mengambil beberapa titik pengukuran di area kritis untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kekasaran permukaan.

B. Hasil dan Implikasi dari Pengukuran Kekasaran Permukaan

  1. Hasil Pengukuran:
    • Mengidentifikasi bahwa kekasaran permukaan bervariasi tergantung pada orientasi cetakan, jenis bahan, dan parameter proses cetakan.
    • Menemukan bahwa lapisan permukaan yang dihasilkan oleh teknologi manufaktur aditif tertentu memiliki kekasaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain.
  2. Implikasi:
    • Menentukan parameter optimal untuk mengurangi kekasaran permukaan pada komponen cetakan 3D, yang dapat mempengaruhi performa mekanis dan estetika produk.
    • Memahami bahwa kekasaran permukaan yang lebih tinggi pada komponen tertentu mungkin memerlukan langkah-langkah pascaproses tambahan, seperti penghalusan atau pelapisan, untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
  3. Tindakan Perbaikan:
    • Menerapkan strategi modifikasi parameter proses cetakan, seperti kecepatan cetakan dan suhu, untuk mengurangi kekasaran permukaan.
    • Menyarankan pemilihan bahan yang lebih sesuai untuk mencapai hasil akhir dengan kekasaran permukaan yang optimal.
  4. Dampak pada Industri:
    • Memberikan wawasan mendalam kepada industri manufaktur aditif tentang bagaimana kekasaran permukaan dapat dioptimalkan untuk mencapai tingkat kualitas tertinggi.
    • Mendukung pengembangan pedoman desain dan proses cetakan yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas komponen cetakan 3D.

Contoh kasus diatas menunjukkan bagaimana penggunaan Surface Roughness Tester dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penelitian dan pengembangan industri, membantu merinci hasil pengukuran untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas kekasaran permukaan pada komponen yang dihasilkan dengan teknologi manufaktur aditif.

Panduan Praktis untuk Penggunaan Optimal Surface Roughness Tester

Langkah-langkah Penggunaan Surface Roughness Tester

A. Langkah-langkah Penggunaan Surface Roughness Tester

  1. Persiapan Alat:
    • Pastikan Surface Roughness Tester dalam kondisi baik dan terkalibrasi sebelum digunakan. Kalibrasi bisa dilakukan di laboratorium kalibrasi seperti sentra kalibrasi industri.
    • Periksa kebersihan probe atau stylus dan bersihkan jika diperlukan.
    • Tentukan parameter pengukuran yang sesuai untuk jenis permukaan yang akan diukur.
  2. Penentuan Posisi Pengukuran:
    • Pilih area yang mewakili karakteristik keseluruhan permukaan yang akan diukur.
    • Hindari area yang mungkin terkontaminasi atau rusak, seperti goresan atau ketidaksempurnaan permukaan.
  3. Pengaturan Probe dan Kontak:
    • Pastikan probe atau stylus terpasang dengan benar dan sesuai untuk jenis pengukuran yang diinginkan.
    • Tentukan tekanan kontak yang tepat, terutama pada permukaan yang sensitif atau pada pengukuran tanpa geser.
  4. Inisiasi Pengukuran:
    • Mulai pengukuran dengan mengarahkan Surface Roughness Tester ke titik awal yang telah ditentukan.
    • Pastikan pengukuran dilakukan dengan gerakan yang stabil dan seragam.
  5. Perekaman dan Penyimpanan Data:
    • Catat nilai pengukuran sesuai dengan parameter yang diukur.
    • Jika perangkat dilengkapi dengan fitur penyimpanan data, pastikan untuk menyimpan data dengan jelas untuk analisis lebih lanjut.

B. Perawatan dan Kalibrasi Rutin

  1. Pembersihan dan Perawatan:
    • Bersihkan probe atau stylus secara rutin setelah digunakan untuk menghindari akumulasi kotoran atau partikel yang dapat memengaruhi akurasi.
    • Pastikan semua bagian perangkat dalam keadaan bersih dan bebas dari kerusakan.
  2. Kalibrasi Berkala:
    • Lakukan kalibrasi Surface Roughness Tester sesuai dengan pedoman pabrikan atau standar industri yang berlaku.
    • Kalibrasi sebaiknya dilakukan secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran yang konsisten.
  3. Pemeriksaan Baterai atau Daya:
    • Jika perangkat menggunakan daya baterai atau sumber daya lainnya, pastikan bahwa daya mencukupi sebelum penggunaan.
    • Gantilah baterai atau sumber daya yang lemah atau habis.

C. Memahami dan Menerapkan Hasil Pengukuran

  1. Analisis Parameter Kekasaran:
    • Pahami nilai parameter kekasaran yang dihasilkan, seperti Ra, Rz, atau Rq, dan arti interpretasinya terhadap karakteristik permukaan.
  2. Penerapan Hasil dalam Konteks Aplikasi:
    • Terapkan hasil pengukuran dalam konteks aplikasi spesifik, seperti menyesuaikan parameter proses produksi atau menentukan kecocokan permukaan dengan standar desain.
  3. Perbaikan dan Tindakan Lanjutan:
    • Jika hasil pengukuran menunjukkan ketidaksesuaian dengan standar kualitas, identifikasi faktor penyebab dan ambil tindakan perbaikan yang diperlukan.
    • Evaluasi dampak tindakan perbaikan terhadap kualitas permukaan dan ulangi pengukuran jika diperlukan.
  4. Dokumentasi dan Pelaporan:
    • Dokumentasikan hasil pengukuran dan tindakan perbaikan yang diambil.
    • Bagikan laporan pengukuran kepada pihak yang berkepentingan, seperti tim produksi atau manajemen kualitas.

Panduan praktis ini membantu memastikan penggunaan optimal Surface Roughness Tester, melibatkan langkah-langkah pengukuran yang teliti, perawatan berkala, dan pemahaman mendalam terhadap hasil pengukuran untuk penerapan yang efektif dalam konteks industri.

Tantangan dan Solusi dalam Mengoptimalkan Kualitas dengan Penguji Kekasaran Permukaan

Tantangan dalam Mengoptimalkan Kualitas dengan Penguji Kekasaran Permukaan

A. Potensial Tantangan dalam Mengoptimalkan Kualitas dengan Penguji Kekasaran Permukaan

  1. Variabilitas Material:
    • Tantangan: Material yang beragam dapat menunjukkan respons yang berbeda terhadap pengukuran kekasaran permukaan.
    • Penyebab: Perbedaan sifat material, seperti kekerasan dan struktur mikro, dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
  2. Kondisi Permukaan yang Kompleks:
    • Tantangan: Permukaan yang kompleks atau berkontur sulit untuk diukur secara akurat dengan beberapa penguji kekasaran.
    • Penyebab: Adanya bidang miring, lubang kecil, atau sudut yang curam dapat menghasilkan nilai kekasaran yang tidak konsisten.
  3. Pengaruh Faktor Lingkungan:
    • Tantangan: Perubahan suhu, kelembaban, atau kontaminan lingkungan dapat memengaruhi hasil pengukuran.
    • Penyebab: Variabilitas lingkungan dapat menyebabkan perubahan dimensi atau sifat permukaan yang mempengaruhi hasil pengukuran.

B. Solusi dan Praktik Terbaik dalam Mengatasi Kendala

  1. Kalibrasi Berkala:
    • Solusi: Melakukan kalibrasi secara teratur sesuai panduan pabrikan dan menggunakan standar referensi yang sesuai.
    • Manfaat: Menjamin akurasi pengukuran dan mengoreksi potensi perubahan dalam sensor atau parameter perangkat.
  2. Pemilihan Parameter Pengukuran yang Tepat:
    • Solusi: Memilih parameter kekasaran yang sesuai untuk karakteristik permukaan dan aplikasi tertentu.
    • Manfaat: Meminimalkan potensi kesalahan pengukuran dan memperoleh data yang lebih relevan dengan kondisi sebenarnya.
  3. Penerapan Teknologi Non-Kontak:
    • Solusi: Menggunakan penguji kekasaran permukaan berbasis teknologi non-kontak, seperti laser atau profilometer optik.
    • Manfaat: Mengatasi kendala pengukuran pada permukaan yang sulit diakses atau kompleks tanpa merusak objek yang diukur.
  4. Pemahaman Karakteristik Material:
    • Solusi: Melakukan karakterisasi material secara menyeluruh sebelum pengukuran untuk memahami respons yang mungkin terjadi.
    • Manfaat: Memungkinkan penyesuaian parameter pengukuran dan interpretasi hasil yang lebih akurat.
  5. Kontrol Lingkungan:
    • Solusi: Menerapkan kontrol lingkungan sebisa mungkin, seperti menjaga suhu dan kelembaban konstan di area pengukuran. Pastikan alat pengukur suhu juga dalam kondisi terkalibrasi.
    • Manfaat: Mengurangi variabilitas hasil pengukuran yang disebabkan oleh perubahan lingkungan.
  6. Penggunaan Teknologi Canggih:
    • Solusi: Memanfaatkan teknologi canggih, seperti penguji kekasaran yang dilengkapi dengan fitur pengoreksi otomatis untuk variasi lingkungan.
    • Manfaat: Meningkatkan ketepatan dan konsistensi hasil pengukuran dalam kondisi lingkungan yang dinamis.

Mengatasi tantangan dalam mengoptimalkan kualitas dengan penguji kekasaran permukaan memerlukan kombinasi pendekatan teknis, pemilihan alat yang tepat, dan pengelolaan lingkungan pengukuran. Dengan penerapan solusi yang sesuai, dapat memastikan pengukuran kekasaran permukaan memberikan data yang akurat dan relevan bagi tujuan analisis dan perbaikan kualitas.

Penutup

Pengukuran kekasaran permukaan

Pengukuran kekasaran permukaan dengan Surface Roughness Tester memberikan wawasan mendalam tentang karakteristik permukaan bahan, memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap proses produksi dan aplikasi komponen.

Temuan utama melibatkan penggunaan alat ini dalam mengukur kekasaran pada bagian-bagian mesin, meningkatkan proses produksi, dan menerapkan teknologi ini secara efektif di sektor manufaktur, teknologi dan elektronika, serta otomotif.

Masa depan aplikasi penguji kekasaran permukaan menunjukkan arah yang menjanjikan. Pengembangan teknologi non-kontak, seperti profilometer optik dan pengukuran berbasis laser, diharapkan akan meningkatkan kemampuan pengukuran pada permukaan yang sulit diakses atau kompleks.

Integrasi kecerdasan buatan dan analisis data yang lebih canggih juga dapat memperluas kemampuan prediktif dan pemahaman mendalam tentang karakteristik permukaan.

Selain itu, peran penguji kekasaran permukaan dalam mendukung perkembangan teknologi manufaktur aditif dan pemakaian material baru untuk aplikasi industri lebih lanjut dapat menjadi fokus penelitian dan pengembangan.

Pentingnya pengoptimalan kualitas dalam proses produksi menjadi landasan bagi penggunaan penguji kekasaran permukaan. Dengan memahami dan mengukur kekasaran permukaan secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi jumlah produk cacat, dan meningkatkan standar kualitas produk.

Penggunaan penguji kekasaran permukaan bukan hanya tentang mengukur, tetapi juga tentang menerapkan temuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan berkelanjutan. Dengan fokus pada pengoptimalan kualitas, industri dapat mencapai standar yang lebih tinggi, meningkatkan daya saing, dan memberikan produk yang lebih baik kepada konsumen.

Baca Juga :

https://sentrakalibrasiindustri.com/apa-itu-profile-projector-dan-bagaimana-prinsip-kerjanya/

https://sentrakalibrasiindustri.com/cara-menggunakan-dial-indikator-dan-bagian-bagian-alatnya/

https://sentrakalibrasiindustri.com/prinsip-kerja-contoh-penggunaan-ultrasonic-thickness-gauge/

https://sentrakalibrasiindustri.com/cara-membaca-jangka-sorong-dengan-mudah/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *